Ramadan

Bacaan Niat Salat Tarawih Sendiri atau Infirad saat Malam Ramadhan 2020

Bagi umat Islam yang ketinggalan ketika melakukan salat Tarawih berjamaah karena pelbagai uzur syari, maka dapat melakukannya sendiri.

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jimmi Abraham
c.ndtvimg.com
Ilustrasi ramadan 

Beberapa abad silam, saat awal bulan Ramadhan tiba, Rasulullah berpidato di hadapan para sahabatnya sebagai berikut:

أَتَاكُمْ شَهْرُ رَمَضَانَ شَهْرٌ مُبَارَكٌ فَرَضَ اللهُ عَلَيْكُمْ صِيَامَهُ تُفْتَحُ فِيْهِ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَتُغْلَقُ فِيْهِ أَبْوَابُ الْجَحِيْمِ وَتُغَلُّ فِيْهِ مَرَدَةُ الشَّيَاطِيْنِ وَفِيْهِ لَيْلَةٌ هِيَ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ

“Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan, bulan yang diberkahi, Allah mewajibkan atas kalian berpuasa. Pintu-pintu langit dibuka di bulan ini, pintu-pintu neraka jahim ditutup, syetan-syetan pengganggu dibelenggu. Di bulan ini terdapat malam yang lebih baik dari seribu bulan, barangsiapa terhalangi dari kebaikan di dalamnya, maka ia telah terhalangi (mendapat kebaikan yang sempurna). (HR. Ahmad dan al-Nasa’i).

Menurut Syekh Ahmad Syakir dalam Syarh al-Musnad juz 2, halaman 314, sanad hadits tersebut shahih.

Yang dimaksud bulan yang diberkahi adalah bulan yang banyak kebaikannya, baik yang terlihat atau yang bersifat abstrak. Maksud dari redaksi “barangsiapa terhalangi dari kebaikannya, ia terhalangi” adalah ia tidak mendapatkan kebaikan yang sempurna.

Abu al-Hasan Ubaidillah bin Muhammad al-Mubarakfauri mengatakan:

ـ (قَوْلُهُ شَهْرٌ مُبَارَكٌ) أَيْ كَثُرَ خَيْرُهُ الْحِسِّيُّ وَالْمَعْنَوِيُّ كَمَا هُوَ مُشَاهَدٌ فِيْهِ (قَوْلُهُ مَنْ حُرِمَ خَيْرَهَا فَقَدْ حُرِمَ) أَيْ مُنِعَ الْخَيْرَ كُلَّهُ كَمَا) سَيَجِيْءُ صَرِيْحاً فَفِيْهِ مُبَالَغَةٌ عَظِيْمَةٌ. وَالْمُرَادُ حِرْمَانُ الثَّوَابِ الْكَامِلِ

أَوْ الْغُفْرَانِ الشَّامِلِ الَّذِيْ يَفُوْزُ بِهِ الْقَائِمُ فِي إِحْيَاءِ لَيْلِهَا

“Maksud sabda Nabi soal ‘bulan yang diberkahi’ adalah bahwa terdapat banyak kebaikan baik yang tampat atau abstrak sebagaimana fakta yang ada. Sabda Nabi ‘barangsiapa terhalangi dari kebaikannya, ia terhalangi mendapat kebaikan’ bermakna ia tercegah mendapatkan seluruh kebaikan sebagaimana akan disebutkan secara jelas, maka redaksi ini mengandung melebihkan yang agung. Yang dikehendaki adalah tercegahnya pahala yang sempurna atau pengampunan yang menyeluruh, yang didapatkan oleh orang yang beribadah menghidupi malam harinya.” (Abu al-Hasan Ubaidillah bin Muhammad al-Mubarakfauri, Mir’atul Mafatih Syarh Misykat al-Mashabih, juz 6, halaman 415)

Dalam riwayat lain, Rasulullah bersabda: إذا كان أَوَّلُ ليلة من شهر رمضان صُفِّدَتِ الشياطينُ وَمَرَدَةُ الجنِّ وَغُلِّقَتْ أبوابُ النارِ فلم يُفْتَحْ منها بابٌ وَفُتِّحَتْ أبوابُ الجنةِ فلم يُغْلَقْ

منها بابٌ وَيُنَادِى مُنَادٍ كلَّ ليلةٍ يا بَاغِىَ الْخَيْرِ أَقْبِلْ ويا بَاغِيَ الشَّرِّ أَقْصِرْ وللهِ عُتَقَاءُ من النارِ وذلك كلَّ ليلةٍ

“Jika datang awal bulan Ramadhan, maka setan-setan dan jin-jin pengganggu dibelenggu, pintu-pintu neraka ditutup sehingga tidak terbuka satu pun darinya, pintu-pintu surga dibuka sehingga tidak satu pun pintu tertutup, malaikat pemanggil setiap malamnya memanggil, wahai pencari kebaikan, menghadaplah. Wahai pencari keburukan, berhentilah. Di bulan ini Allah memiliki banyak hamba yang dibebaskan dari neraka. Panggilan malaikat dan pembebasan dari neraka ini terjadi di setiap malamnya”. (HR Al-Tirmidzi, Ibnu Majah, Ibnu Hibban dan al-Hakim).

Hadits ini dishahihkan oleh Imam al-Hakim. Al-Jazari mengatakan, hadits ini sanadnya shahih. (SUMBER : NU ONLINE)

(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved