Susunan Struktur DPP Partai Demokrat Periode 2020-2025 Era Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY
Dewan Pimpinan Pusat atau DPP Partai Demokrat meliputi pengurus harian yang beranggotakan 100 orang, serta pengurus pleno yang berjumlah 200 orang.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Susunan struktur kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat ( DPP) Partai Demokrat periode 2020-2025 telah diumumkan oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ( AHY).
Hal ini disampaikan AHY melalui sebuah video berdurasi 29.32 menit yang diunggah di akun media sosial Instagram miliknya, @agusyudhoyono.
"Sesuai amanat Kongres Partai Demokrat V tahun 2020, maka melalui video ini saya mengumumkan secara resmi struktur kepengurusan Partai Demokrat periode 2020-2025," ujar Agus.
AHY menjelaskan, struktur pengurus pusat terbagi menjadi dua bagian.
Pertama adalah Majelis Tinggi Partai beserta Dewan Pertimbangan Partai, Dewan Kehormatan Partai dan Mahkamah Partai.
• Bhakti Sosial Fraksi Demokrat DPRD Sintang Semprot Disinfektan di Ruang Publik dan Bagikan APD
Sementara kedua adalah Dewan Pimpinan Pusat ( DPP).
Dewan Pimpinan Pusat atau DPP Partai Demokrat meliputi pengurus harian yang beranggotakan 100 orang, serta pengurus pleno yang berjumlah 200 orang.

AHY juga menyampaikan Struktur Kepengurusan ini merupakan hasil dari rapat-rapat virtual dengan Tim Formatur yang diamanahkan Kongres.
Ia juga mengaku telah berkomunikasi dan berkonsultasi dengan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) selaku Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat.
Agus menyebut penunjukan pada pengurus inti ini sesuai dengan kriteria-kriteria tertentu.
Seperti di antaranya beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa berlandaskan pancasila serta semangat nasionalis religius, memiliki integritas, kapasitas, dan kapabilitas yang baik, riwayat pendidikan dan rekam jejak yang baik apakah di bidang politik maupun profesional.
Komposisi pengurus harian kata AHY, sebagian besar diisi oleh para kader lama partai Demokrat atau yang telah berkontribusi selama ini pada perjuangan partai.
Ia juga menekankan tidak ada rangkap jabatan dalam struktur partainya.
Sementara itu, untuk para senior partai yang tidak masuk dalam struktur DPP AHY menyatakan akan ditempatkan di struktur lainnya.
"Atas konsultasi saya dengan ketua majleis tinggi partai, maka akan ditempatkan dan diperanan di struktur lainnya seperti majelis tinggi partai, dewan pertimbangan, dewan kehormatan, dan mahkamah partai," ujar dia.
"Kita tentu tetap membutuhkan peran serta, kontribusi pemikiran termasuk juga masukan-masukan yang berarti dari para kader senior Partai Demokrat,"
Sementara itu, AHY menuturkan pada posisi wakil Ketua Umum terdiri dari enam orang sebagai representasi dari wilayah besar di Indonesia, yakni Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara, serta Maluku dan Papua.
Satu di antara yang menjadi Waketum untuk kepengurusan DPP Partai Demokrat adalah Edhie Baskoro Yudhoyono atau Ibas yang merupakan adik AHY.
Menanggapi hal tersebut Pengamat Politik dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Ignatius Agung Satyawan menyebut posisi kunci dalam susunan pengurus Partai Demokrat masih di tempati oleh orang lama.
"Banyak wajah baru ya, tapi posisi kunci masih orang lama," ujar Agung kepada Tribunnews, Kamis (16/4/2020).
Tak hanya itu, melihat Ibas menjadi Wakil Ketua Umum, Agung menilai susunan pengurus tersebut masih kental dengan pengaruh SBY.
"Nah itu masalahnya, susunan pengurus ini kelihatannya pengaruh SBY sangat kental."
"Jika dilihat lamanya sebagai kader, Ibas jauh lebih lama daripada kakaknya (AHY)," ujar Agung.
"Kepengurusan ini masih blm bisa dilepaskan dari pengaruh SBY, dengan kata lain, partai Demokrat masih jadi "kendaraan" SBY," jelasnya.
Melihat hal tersebut, Agung berpendapat sepertinya Partai Demokrat akan berat dalam mewujudkan harapan rakyat seperti yang menjadi tag line pengurus saat ini.
"Kepengurusan ini sudah diduga sebelumnya, tidak ada terobosan yang signifikan," ungkap Agung.
"Meskipun banyak wajah baru, namun wajah baru tersebut track record-nya belum banyak yang diketahui publik," sambungnya.
Berikut merupakan susunan kepengurusan DPP Partai Demokrat periode 2020-2025:
1. Ketum: Agus Harimurti Yudhoyono
Wakil Ketua Umum
- Benny Kabur Harman
- Edhie Baskoro Yudhoyono
- Yansen Tipa Padan
- Vera Febyanthy Rumangkang
- Willem Wandik
- Marwan Cik Asan
2. Sekjen: Teuku Riefky Harsya
Wakil Sekjen
- Andi Timo Pangerang
- Putu Supadma Rudana
- Renanda Bachtar
- Ingrid Kansil
- Muhammad Rifai Darus
- Siti Nur Azizah
- Jansen Sitindaon
- Imelda Sari
- H. Irwan
- Agust Jovan Latuconsina
3. Bendum: Renville Antonio
Wabendum
- Eka Putra
- Lasmi Indaryani
- Tatyana S. Sutara
- Chairul Yaqin Hidayat
- Edwin Jannerli Tandjung
- Bramantyo Suwondo
- Indyastari Wikan
- Lokot Nasution
4. Direktur Eksekutif: Sigit Raditya
5. Departemen Luar Negeri dan Keamanan Nasional: Didi Irawadi Syamsuddin
6. Departemen Politik dan Pemerintahan: Umar Arsal
7. Departemen Hukum dan HAM: Didik Mukrianto
8. Departemen Pertanian, Kehutanan dan Kemaritiman: Muslim
9. Departemen Infrstruktur dan Perhubungan: Michael Wattimena
10. Departemen Perindustrian, Perdagangan dan Investasi: Linda Megawati
11. Departemen Energi, Lingkungan Hidup, Riset dan Teknologi: Rusda Mahmud
12. Departemen Agama dan Sosial: RA.Munawar Fuad, Noeh
13. Departemen Kesehatan dan Ketenagakerjaan: Aliyah Mustika Ilham
14. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Pariwisata dan Pemuda: Dede Yusuf
15. Departemen Perekonomian Nasional: Sartono Hutomo Kepala Badan
16. Badan Pemenangan Pemilu: Andi Arief
17. Badan Pembinaan Organisasi, Kaderisasi dan Keanggotaan: Herman Khaeron,
18. Badan Penelitian dan Pengembangan: Herzaky Mahendra Putra
19. Badan Komunikasi Strategis: Ossy Dermawan
20. Badan Doktrin, Pendidikan dan Latihan: Yudha Pratomo Mahyudin
21. Badan Pembinaan Jaringan Konstituen: Zulfikar Hamonanga
22. Badan Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat: H. Ali Mohamad Johan
23. Badan Hukum dan Pengamanan Partai: MM Ardy Mbalembout (*)
(Tribunnews.com/Isnaya)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul AHY Umumkan Struktur DPP Demokrat 2020-2025, Pengamat Politik: Tak Ada Terobosan yang Signifikan
(*)