Wabah Virus Corona

ILMUWAN Beberkan Cara Virus Corona Bunuh Korbannya, Paru-paru Jadi Biru Hingga Tak Berfungsi

Baru-baru ini sekelompok ilmuwan menunjukan sebuah video yang memperlihatkan bagaimana Covid-19 merusak paru-paru pasien dan perlahan mematikannya.

Editor: Mirna Tribun
AFP
Ilustrasi - ILMUWAN Beberkan Cara Virus Corona Bunuh Korbannya, Paru-paru Jadi Biru Hingga Tak Berfungsi. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Diketahui virus corona (Covid-19) merupakan virus yang menginfeksi saluran pernapasan.

Dikutip dari Center for Disease Control and Prevention (CDC), infeksi virus corona bisa menyebabkan beberapa penyakit serius seperti pneumonia, SARS, atau MERS yang merusak paru-paru.

Baru-baru ini sekelompok ilmuwan menunjukan sebuah video yang memperlihatkan bagaimana Covid-19 merusak paru-paru pasien dan perlahan mematikannya.

Dilansir dari daily Mirror via Intisari (12/4/2020), ilmuwan tersebut diketahui tengah meneliti pasien Covid-19 yang berusia 59 tahun tanpa masalah tekanan darah tinggi.

Saat pertama kali dirawat di rumah sakit, pasien memang tidak menunjukan gejala selama beberapa hari.

Sampai kemudian, si pasien mengeluh mengalami gejala seperti batuk, demam, dan sesak napas yang semakin hari cepat meningkat.

Akhirnya dokter menghubungkan ventilator untuk membantu pasien bernapas.

ILMUWAN Bongkar China Simpan 150 Ribu Virus Mematikan di Laboratorium Ini, Corona Lolos Dari Sana

Mereka juga memutuskan untuk menggunakan Virtual Reality (VR) untuk melihat ke dalam paru-paru pasien.

Hasilnya diluar dugaan, dimana paru-pari pasien tersebut yang semula tampak sehat, tiba-tiba menjadi membiru.

Aveoli (kantung udara) pasien juga seperti mati lemas dan berwarna kuning akibat peradangan virus yang terjadi.

Diketahui peradangan virus tersebut membuat kemampuan paru-paru dalam menerima oksigen berkurang sehingga kesulitan menghilangkan karbon dioksida dalam tubuh.

Apalagi oksigen ini sangat penting untuk memompa darah dalam tubuh.

Salah satu ilmuwan yang merawat pasien tersebut mengatakan bahwa virus corona menyerang dan menyebabkan kerusakan pada paru-paru.

"Sekitar satu minggu berada di rumah sakit, sayangnya pasien itu meninggal," kata Dr Mortman kepada New York Post.

Saat lapisan itu menjadi tebal, ia menghentikan oksigen dan memasuki aliran darah kemudian mencekik organ.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved