Virus Corona Masuk Kalbar

RAPID Test, 56 Warga Kalbar Reaktif Corona | Waspada Positif Covid-19 Tanpa Gejala, Kenali Sebabnya

Ada satu kabupaten di Kalbar di mana pasien positif Covid-19 cuma 1 orang. Tapi setelah di tracing dan rapid test, yang reaktif ada 6 orang.

Penulis: Syahroni | Editor: Ishak
(KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo)
RAPID Test, 56 Warga Kalbar Reaktif Corona | Waspada Positif Covid-19 Tanpa Gejala, Kenali Sebabnya 

Namun setelah ditracing dan dilakukan rapid test terdapat enam orang reaktif Covid-19.

Waspadai Positif Covid-19 Tanpa Gejala

Pada awal kemunculan wabah virus corona, SARS-CoV-2 penyebab penyakit Covid-19 di Wuhan, China, gejala-gejala yang terjadi pada pasien yang terinfeksi sangat jelas sekali.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) AS, gejala-gejala awal yang harus dicurigai adalah demam tinggi di atas suhu 38,5 derajat celcius, batuk dan sesak napas.

Namun, saat ini sudah banyak terjadi perubahan gejala pada orang yang terinfeksi virus SARS-CoV-2.

UPDATE TERBARU CORONA-Gubernur Kalbar, Sutarmidji Umumkan 56 Warga Kalbar Reaktif Covid-19

Seseorang yang terinfeksi bisa mengalami gejala yang lebih berat atau malah tidak bergejala sama sekali yang disebut asimtomatik atau Orang Tanpa Gejala (OTG).

Lantas, bagaimana seseorang bisa terinfeksi virus SARS-CoV-2 dan tidak menunjukkan adanya gejala pada tubuh?.

Menjawab hal itu, Dosen Departemen Ilmu Kesehatan Masyarakat dari Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran, Dr Panji Hadisoemarto MPH, menjelaskan bahwa interaksi antara manusia sebagai host dengan virus sebagai agent memang kompleks.

"Berat (atau) ringan gejala bisa dipengaruhi faktor host (sistem imun manusia) dan faktor agent (virulensi) atau gabungan keduanya," kata Panji, sebagaimana dikutip dari kompas.com, Kamis (9/4/2020). 

Fenomena infeksi asimtomatik, kata dia, bukan hanya terjadi pada Covid-19 saja, tetapi juga pada kebanyakan atau mungkin semua jenis penyakit infeksi. 

MAN 2 Pontianak Bangun Posko Peduli Covid-19, Hasil Sumbangan Sukarela dari Para Guru

Imunitas selalu disebutkan sebagai garda terdepan tubuh dalam melawan semua jenis kuman asing yang memasuki tubuh manusia.

Jika imunitas seseorang lemah, maka reaksi atau respons berupa gejala yang dimunculkan oleh tubuh juga akan lebih berat. Begitu pun sebaliknya.

Namun, jika hanya dilihat dari faktor agent saja, belum diketahui secara pasti apakah perubahan gejala menjadi asimtomatik atau parah adalah pengaruh mutasi pada virus penyebab Covid-19. 

CORONA Bunuh 65 Ribu Orang Eropa, UPDATE Kematian Global 89.427 Orang, 1.529.975 Kasus di 211 Negara

"Setidaknya secara teori (bisa jadi ada mutasi). Tapi sampai sekarang belum ada bukti kuat kalau keparahan penyakit disebabkan oleh mutasi virus," ujar dia.

Panji menekankan bahwa sebenarnya yang menjadi masalah utama bukanlah asimtomatik atau tidak, tetapi apakah orang yang asimtomatik ini menjadi sumber penularan atau tidak.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved