Lagu 'Kasih Putih' hingga Isak Tangis Iringi Pelepasan Jenazah Glenn Fredly
Baru saja lagu tersebut dikumandangkan bersama, terdengar isak tangis mengiringi jenazah Glenn Fredly ke peristirahatan terakhir.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Jenazah Glenn Fredly dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Kamis (9/4/2020).
Jenazah pelantun 'Kasih Putih' ini tiba di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, sekira pukul 14.01 WIB.
Saat peti jenazah dikeluarkan dari ambulans, para pelayat yang hadir sontak menyanyikan sebuah lagu asal Maluku yang berjudul "Gandong".
Baru saja lagu tersebut dikumandangkan bersama, terdengar isak tangis mengiringi jenazah Glenn Fredly ke peristirahatan terakhir.
"Gandong nge..sio Gandong nge..//Mari beta gendong, beta gendong Ale jua//Katong dua Cuma satu Gandonge//Satu Hati satu Jantonge," begitu lirik yang berkumandang.
Di pinggir karpet merah, terlihat sejumlah pria mengenakan pakaian serupa bertuliskan "Satu Darah Indonesia" siap siaga berjaga.
Namun, dengan tidak saling berdempetan mengingat imbauan social dan physical distancing.
Sebelumnya lagu "Kasih Putih" juga mengiringi acara pelepasan jenazah Glenn Fredly di Gereja Sumber Kasih, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
• KATA Perpisahan Mutia Ayu saat Melepas Jenazah Glenn Fredly, Potret Gewa Putri Kecilnya Jadi Sorotan
Usai ibadah pelepasan jenazah, The Bakuucakar membawakan lagu "Kasih Putih" sebagai lagu penutup acara penuh haru tersebut.
Di tengah lagu, Nicky Manuputty, pemain saxophone The Bakuucakar, sempat berhenti bermain karena tak kuasa menahan kesedihannya.
Segenap keluarga dan kerabat yang datang menghadiri acara tersebut lalu berdiri dan menyanyikan sepotong bait dari lagu "Kasih Putih".
Isak tangis pun terdengar dalam video live streaming yang ditayangkan oleh akun Instagram Bumi Entertainment pada Kamis (9/4/2020).
• TARIF Makam Glenn Fredly di TPU Tanah Kusir Jakarta, Selamat Jalan Glenn Fredly
"Biarkanlah kurasakan hangatnya sentuhan kasihmu || Bawa daku penuhiku, berilah diriku kasih putih. Di hatiku," bagian reff lagu "Kasih Putih".
Setelah itu, peti jenazah Glenn Fredly ditutup dan dibawa menuju tempat pemakaman di TPU Tanah Kusir, Jakarta.
Diberitakan sebelumnya, Glenn Fredly meninggal dunia pada Rabu, (8/4/2020).
Pelantun lagu "Adu Rayu" tersebut tutup usia akibat mengalami komplikasi penyakit meningitis.

Dari sekian karangan bunga yang berjejer, ada karangan bunga dari Menteri Keuangan Sri Mulyani, Menteri Parawisata dan Ekonomi Kreatif Wishnutama.
Ada pula dari Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya dan Wakil Menteri Parawisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo.
• Penampakan Makam Glenn Fredly di TPU Tanah Kusir Jakarta
Selain itu, tampak sejumlah karangan bunga dari beberapa musisi Tanah Air, di antaranya Bebi Romeo, Rossa, Gading Marten, Tulus, Yura Yunita, dan lainnya.
Glenn Fredly meninggal dunia di Rumah Sakit Setia Mitra, Cilandak, Jakarta Selatan, Rabu (8/4/2020) sore.
Ia mengidap penyakit menginitis atau radang selaput otak.
Jenazah Glenn Fredly disemayamkan di GPIB, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada Kamis (9/4/2020).
Meninggalnya pelantun lagu "Januari" ini tepat 40 hari anaknya, Gewa Atlana Syamayim Latuihamalo, lahir dari rahim sang istri, Mutia Ayu.
Sedangkan empat hari sebelum meninggal dunia, Mutia Ayu berulang tahun dan Glenn Fredly mengucapkan pesan romantis untuk sang istri.
Glenn Fredly merupakan salah satu musisi terbaik yang dimiliki oleh Indonesia.
Berbagai karyanya telah menghiasi belantikan musik Tanah Air sejak tahun 90-an.
Beberapa karyanya yang populer hingga kini yaitu lagu-lagu dari album Selamat Pagi, Dunia!, seperti lagu "Januari", "Akhir Cerita Cinta", dan "Terpesona".
Glenn Fredly meninggal di usia 44 tahun.
Sang musisi meninggalkan seorang istri, Mutia Ayu, dan seorang anak Gewa Atlanta Syamayim Latuihamallo yang masih berusia 40 hari.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Lagu Kasih Putih Iringi Pelepasan Jenazah Glenn Fredly", https://www.kompas.com/hype/read/2020/04/09/142317666/lagu-kasih-putih-iringi-pelepasan-jenazah-glenn-fredly?page=all#page3.
Penulis : Ady Prawira Riandi