Virus Corona Masuk Kalbar
Istana Kadriah Pontianak Target Salurkan 50 Ton Beras Bagi Warga Miskin Terdampak Covid-19
Susanto Muliawan Lim juga mengimbau serta mengajak pihak lainnya untuk bersinergi membantu masyarakat Pontianak dan sekitarnya.
Penulis: Syahroni | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Yayasan Bhakti Suci menyalurkan beras sebanyak lima ton pada Istana Kadriah Pontianak untuk dibagikan pada masyarakat miskin atau yang terdampak virus corona.
Pihak Istana Kadriah sendiri menargetkan bisa menyalurkan 50 ton beras pada pihak yang tidak mampu dan terdampak Covid-19.
Ketua Yayasan Bhakti Suci, Susanto Muliawan Lim menyampaikan pihaknya menyalurkan lima ton beras dan 200 kardus mie instan pada Istana Kadriah.
"Jadi ini wujud kepedulian YBS yang bergerak sesuai misinya sosial kemasyarakatan. Bekerjasama dengan masyarakat Pontianak yang menyumbangkan dananya lewat YBS."
• Syarat Mendapat BLT Rp 600 Ribu Dampak Pandemi Virus Corona Covid-19
"YBS kembali menyalurkan berupa beras dan mie instan," ucap Susanto Muliawan Lim saat diwawancarai setelah menyerahkan bantuan pada Istana Kadriah, Selasa (7/4/2020).
Susanto Muliawan Lim juga mengimbau serta mengajak pihak lainnya untuk bersinergi membantu masyarakat Pontianak dan sekitarnya.
Sementara itu, Sultan ke IX Kesultanan Pontianak, Sultan Syarif Mahmud Melvin Alkadrie menyampaikan hingga hari ini sudah beberapa pihak yang menitipkan bantuan pada pihak Istana Kadriah untuk disalurkan pada masyarakat.
"Hari inu bantuan datang dari YBS, saya sangat bersyukur dan terimakasih pada Yayasan Bhakti Suci."
"Barang-barang masuk di Istana Kadriah ini wajib kita salurkan pada masyarakat yang berhak," ucap Sultan Pontianak.
Walaupun bantuan diberikan hanya lima kilogram beras dan lima bungkus mie instan, Sultan harapkan bisa membantu masyarakatnya.
"Target dan sasaran yang akan diberikan adalah janda, dhuafa, pakir miskin, anak yatim dan para pekerja yang tidak mendapatkan hasil karena dampak corona ini," jelas Syarif Mahmud Melvin Alkadrie.
Kemudian, Sultan meminta pemerintah harus tanggap dalam masalah membantu rakyat.
Jangan hanya membuat aturan dan kebijakan tapi solusi tidak diberikan.
Anggota dewan juga diharapkannya bersinergi dengan pemerintah, mendekati masyarakat jangan hanya waktu menjelang Pilkada.
Pangeran Sri Negara Kesultanan Pontianak, Syarif Mahmud Alkadrie menambahkan pihaknya menargetkan ada 50 ton beras yang akan disalurkan pada masyrakat.
"Hari ini akan tiba lagi 10 ton beras sehingga total yang ada di istana termasuk yang telah disalurkan mencapai 35 ton."
"Kita tu berbuat bersama untuk masyarakat. Kita tidak bisa mengharapkan pemerintah saja," tegasnya.
Dampak dari Covid-19 menurutnya dan berbagai aturan yang dikeluarkan pemerintah sangat berdampak bagi masyarakat.
Tapi ia melihat belum banyak solusi yang diberikan pemerintah, sehingga banyak warga kesulitan memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Salurkan Bantuan 25 Ton Beras
Sebelumnya, Istana Kadriah Pontianak juga telah menyalurkan bantuan kepada masyarakat tidak mampu di Kota Pontianak.
Penyerahan langsung dilakukan oleh Sultan Syarif Mahmud Melvin Alkadrie yang merupakan Sultan ke IX Kesultanan Pontianak dan Pangeran Sri Negara, Syarif Mahmud Alkadrie di Istana Kadriah, Minggu (4/4/2020).
Pangeran Sri Negara, Syarif Mahmud Alkadrie menyebutkan ada 25 ton beras dan 1.250 kardus mie instan yang disalurkan pada masyarakat tidak mampu.

"Ada 25 ton beras yang kita salurkan," ucap Pangeran Sri Negara Syarif Mahmud Alkadrie saat diwawancarai.
Penyaluran bantuan dilaksanakan dengan memanggil para koordinator misalnya ketua RT atau ketua asosiasi bagi penambang sampan.
Sultan ke IX Kesultanan Pontianak, Syarif Mahmud Melvin Alkadrie menuturkan pihaknya memprioritaskan penyaluran beras dan mie instan pada keluarga tidak mampu.
Ia berharap bantuan tersebut dapat meringankan beban yang dirasakan masyarakat yang saat ini merasakan dampak Covid-19.
Pembagian bantuan dilangsungkan di Istana Kadriah Pontianak dengan memanggil koordinator kelompok atau ketua RT setempat.
Pihak istana sengaja tidak mengumpulkan masyarakat di istana guna menerapkan sosial distancing.
Sultan Syarif Mahmud Melvin Alkadrie menyampaikan bantuan akan diberikan kepada masyarakat miskin menengah yang saat ini tidak bekerja lantaran tempat mereka bekerja tutup karena adanya imbauan pemerintah.
"Seperti buruh, penambang sampan dan masyarakat Kota Pontianak lainnya. Walaupun penyaluran beras tidak merata hingga ke seluruh masyarakat, tapi kita prioritaskan yang membutuhkan," ucap Syarif Mahmud Melvin Alkadrie, Minggu (5/4/2020).
Setiap Kepala Keluarga (KK) yang tidak mampu, Melvin menuturkan akan diberikan 5 kilogram hingga 10 kilogram beras.
Tergantung jumlah anggota keluarga yang bersangkutan.
Sementara untuk mie instan setiap KK diberikan 5 bungkus.
Menurut Sultan ke IX Kesultanan Pontianak ini, kebijakan pelarangan kegiatan perekonomian seperti pembatasan bukanya kafe dan warung kopi.
Memang menurutnya warung kopi dibolehkan buka, tapi tidak boleh meminum di tempat berpengaruh terhadap pendapatan sehingga banyak warung kopi yang meliburkan pekerjanya.
Adanya pembatasan tersebut menurut Sultan Pontianak tidak memikirkan karyawan yang bekerja.
Sehingga dengan adanya kebijakan tersebut banyak pekerja yang tidak mendapatkan hasil dan mereka sangat terdampak.
Jika pemerintah menurutnya hanya memikirkan masyrakat miskin, maka saat ini banyak masyarakat yang awalnya tergolong kelas menengah tapi tidak mendapatkan hasil pula akibat sejumlah kebijakan yang ada.
Maka beranjak dari itu, Kesultanan Pontianak menyalurkan bantuan bermaksud meringankan beban masyarakat yang terdampak.
Masyarakat yang terdampak terhadap Covid-19, bukanlah mereka yang sudah dinyatakan positif saja.
Namun seluruh masyarakat saat ini dipastikannya terdampak.
Sultan Pontianak menegaskan pihaknya tidak melakukan penggalangan dana hingga saat ini.
Namun jika ada donatur yang akan memberikan bantuan. Pihak Kesultanan Pontianak bersedia menyalurkan pada masyarakat.
Seperti bantuan yang tengah disalurkan saat ini dimana ada 25 ton beras dan 1.250 kardus mie instan merupakan akumulasi dari bantuan yang dititipkan pada Kesultanan Pontianak.
"Kita tidak menggalang dana, tapi kalau ada yang menitipkan Insya Allah kita akan salurkan. Seperti bantuan saat ini ada dari Pak Hasim, Pak Kiping dan pihak Yamaha," ucap Sultan Pontianak, Syarif Mahmud Melvin Alkadrie.
Melvin juga berharap, pemerintah harus mencarikan solusi terhadap kebutuhan masyarakat.
Saat ini masyarakat juga memikirkan bagaimana mengisi perut mereka.
Hadir pula saat penyerahan bantuan pada masyarakat kurang mampu, Pangeran Sri Negara Kesultanan Pontianak, Syarif Mahmud Alkadrie meminta pemerintah Kota Pontianak dan Provinsi Kalbar agar tak ekedar menghimbau penutupan warung kopi dan kafe saja.
Menurutnya pemerintah harus memikirkan dampaknya terhadap para pekerja warung kopi misalnya.
Imbas dari kebijakan tersebut menurutnya akan memberikan dampak lebih banyak terhadap masyarakat.
Oleh sebab itu, setiap kebijakan yang dikeluarkan harus disertai dengan solusi.
Jika saat ini pemerintah hanya menyalurkan bantuan pada masyarakat yang terdata dalam data kemiskinan maka itu kirang adil.
Pasalnya banyak pekerja saat ini juga tidak mendapatkan hasil sehingga masuk orang-orang tidak mampu pula.
"Kami berusaha memberikan bantuan pada masyarakat dan semoga bisa meringankan beban mereka," ucap Syarif Mahmud Alkadrie. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak