Wabah Virus Corona
Imbas Malaysia Lockdown Harga Gas 3 Kg di Perbatasan Tembus Rp 50 Ribu dan Gula Rp 25 Ribu Per Kilo
Harga gas elpiji di Kecamatan Ketungau Hulu, Kabupaten Sintang, yang berbatasan langsung dengan Malaysia, mencapai Rp 50 pertabungnya
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Syahroni
Bila perlu, pemerintah menggelar operasi pasar baik di kota kecamatan, maupun di desa.
“Sangat diperlukan drop sembako ke ketungaau, apalagi sekarang banyak yang gagal panen. Orang bergantung dari sawit. Kan penghasilan jadi kecil. Berharap ada operasi pasar di sana, karena belum pernah ada di sana dilakukan operasi pasar, baik itu di pusat kecamatan maupun desa,” harapnya.
Mahalnya gula dan elpiji di pasaran diakui oleh Kadisperindagkop dan UKM Kabupaten Sintang, Sudirman.
Tidak hanya di perbatasan, di Kota Sintang juga harganya melejit.
Bahkan ada yang mencapai Rp 22 ribu perkilogramnya.
“Gula sekarang mahal, sekarang yang dijanjikan Bulog belum sampai. Kita lihat nanti, distributor di Pontianak pun sama,” ujar Sudirman.
Rencananya, Disperindag akan menggelar operasi pasar di wilayah perbatasan, untuk menekan harga kebutuhan pokok di Kecamatan Ketungau Hulu, dan Ketungau Tengah.
Akan tetapi, belum diketahui pasti kapan rencana tersebut.
Sudirman menyebut, akan mengkaji kemungkinan bekerjasama dengan pemerintah Malaysia untuk mendatangkan gula, seperti yang dilakukan di Badau, Kapuas Hulu.
“Peluang, untuk mendatangkan gula di perbatasan kita jajaki dulu. Di Badau mereka datangkan dari Malaysia. Nanti kami coba hubungi Disperindag yang di sana. Semua kita jajaki dulu,” kata Sudirman.
Kepala Perum Bulog Sub Drive Sintang, Fendi Kurniawan menyebut pihaknya saat ini tengah menunggu pengiriman gula sebanyak 25 ton dari Kanwil Bulog di Provinsi Kalbar.
“Gula sementara kita masih menunggu pengiriman dari Kanwil kami di Kalbar, dua minggu kedepan rencananya baru masuk. Pengiriman 25 ton,” ungkap Fendi.
Menurut Fendi, sejak pemerintah belum memberikan izin impor gula kepada Bulog, setahun terakhir, gula stoknya kosong.
Termasuk di Kabupaten Sintang. Dengan adanya pandemi corona, Bulog kembali mendapatkan penugasan untuk distribusi gula.
“Stoknya sementara kosong. Di bulog sudah tahun lalu tidak dapat penugasan lagi, stok tidak ada. Semntara ada kejadian covid, kita baru ditugaskan kembli. Karena kemarin ndak ada izin impor, kita baru dapat, sementara impor baru masuk juga, masih menunggu pusat,” kata Fendi.