Driver Ojol Ditipu, Setelah Penipu Tertangkap Jawaban Sang Ojek Online Membuat Haru

"Saya dikabari teman di sana katanya sudah tertangkap, dikirimi fotonya betul atau tidak orangnya."

Editor: Safruddin
Tribunsolo.com
Driver Ojek Online (Ojol), Mulyono,59 ditipu penumpangnya setelah berkendara sejauh 230 kilometer, Sabtu (4/5/2020) 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SOLO  - Masih ingat kasus yang menimpa Mulyono seorang driver ojek online (ojol) beberapa waktu lalu ?

Driver ojol itu ditipu penumpangnya, padahal sudah mengantar sejauh 230 kilometer atau kurang lebih 5 jam perjalanan.

Uang yang dijanjikan penumpang kepada driver ojol Mulyono sebesar Rp 700 ribu lenyap karena sang penumpang menghilang setelah pura-pura mampir ke masjid.

Mulyono sang driver ojol hanya ditinggali sandal. Kini beredar informasi bahwa si penumpang penipu driver ojek online  sudah tertangkap.

Apa respons Mulyono? " Jangan dihakimi," kata Mulyono berbesar hati.

Padahal gara-gara ulah penumpang penipu itu, Mulyono driver ojol tak hanya rugi materi tapi juga harus masuk karantina mandiri.

Sebab, perjalanan jauh dari Purwokerto-Solo mengharuskan sang driver ojol harus mengikuti ketentuan yang berlaku.

Kisah ini bermula saat beberapa waktu lalu warga Solo dan Banyumas dihebohkan dengan pengemudi ojol yang ditipu penumpangnya.

Mulyono yang sehari-hari mangkal di Kota Purwokerto, Jawa Tengah ditipu penumpangnya.

LIVE ILC tvOne Malam Ini - Karni Ilyas: Corona: Badai Semakin Kencang dan Nazar untuk Rocky Gerung

Ada Kepastian THR Idul Fitri 2020 dan Gaji ke-13 PNS saat Wabah Virus Corona Covid-19

Ceritanya, saat itu Mulyono diminta penumpang tersebut mengantarkannya menuju ke Solo.

Sang penumpang yang tidak diketahui identitasnya itu menjanjikan akan membayar Rp 700.000.

Namun sesampainya di Solo, tepatnya di Kelurahan Banjarsari si penumpang menghilang.

 Penumpang itu awalnya meminta berhenti di masjid untuk shalat, tapi setelah ditunggu sekian lama, tidak diketahui keberadaannya.

Beruntung, rekan-rekan sesama ojol di Solo bahu membahu membantu Mulyono agar bisa kembali ke Purwokerto.

Mereka secara spontan menggalang dana untuk Mulyono dan dalam waktu singkat terkumpul uang mencapai Rp 2 juta.

"Solidaritas teman-teman ojol di Solo luar biasa. Alhamdulilah uang yang terkumpul justru lebih dari Rp 700.000.

Tidak sampai setengah jam uang terkumpul sampai Rp 2 juta lebih. Awalnya saya sempat menolak," kata Mulyono saat dihubungi, Senin (6/4/2020).

Mulyono sendiri pasca kejadian tersebut kini telah kembali ke rumahnya di Desa Srowot, Kecamatan Kalibagor, Kabupaten Banyumas, Minggu (5/4/2020) pagi.

Mulyono lantas diantar rekan-rekan sesama ojol hingga Klaten.

Dari Klaten, Mulyono menumpang mobil boks rekan ojol dari Purwokerto yang kebetulan sedang berada di sana.

Sepeda motor miliknya dinaikkan ke mobil boks.

Selepas kejadian itu, Mulyono yang baru beralih dari ojek pangkalan menjadi ojol empat bulan lalu itu mengaku tidak menyimpan dendam dengan orang yang telah menipunya.

FOTO Bugil Ibu Muda saat Video Call Tersebar, Diperas Rp 42 Juta oleh Kekasih yang Kenal di Facebook

PDP Usia 59 Tahun yang Meninggal di RSUD Singkawang Sempat Mengeluh Sakit Perut Disertai Sesak Nafas

Bahkan Mulyono berpesan agar orang yang telah menipunya jangan dihakimi.

"Saya dikabari teman di sana katanya sudah tertangkap, dikirimi fotonya betul atau tidak orangnya."

"Saya pesan jangan diapa-apakan, jangan dihakimi, dibilangin saja.

Saya justru kasihan, apalagi kalau dia sudah punya keluarga dan anak, dan masuk penjara," ujar Mulyono.

Mulyono merasa bersyukur dapat kembali dengan selamat dan bertemu keluarga di rumah.

Seusai dengan peraturan di desanya, kini Mulyono menjalani karantina mandiri di rumah untuk menghindari penyebaran corona.

Lebih lanjut Mulyono menceritakan, awalnya sempat kaget ketika diminta mengantarkan penumpang ke Solo dengan jarak lebih dari 200 kilometer.

Singkat cerita, Mulyono bersedia menerima order tersebut secara offline, karena order melalui aplikasi paling jauh hanya 30 kilometer.

"Waktu itu penumpangnya bilang terus terang katanya akan dibayar di rumah, istrinya yang akan membayar. Saya sempat meminta nomor telepon istrinya, tapi katanya tidak hafal, dia juga tidak bawa HP," kata Mulyono.

Karena curiga, Mulyono sempat berusaha menurunkan penumpangnya di perempatan Buntu, Kecamatan Kemranjen, Kabupaten Banyumas.

Mulyono meminta penumpangnya untuk melanjutkan perjalanan menggunakan bus ke Solo.

"Tapi penumpang tidak mau, karena kalau naik bus otomatis harus membayar dulu, penumpang ternyata tidak membawa uang sama sekali."

"Saya tanya sama dia bahwa mau beneran bayar atau tidak, dia menjawab katanya tidak akan menipu saya karena saya sudah tua," ujar Mulyono.

Bahkan di tengah perjalanan, si penumpang meminjam uang ke Mulyono untuk membeli air mineral.

Mulyono yang tidak tega akhirnya menyerahkan uang Rp 20.000 untuk membeli air mineral untuk penumpang dan dirinya.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved