Corona Masuk Indonesia
TIPS Nyata Lawan Virus Corona Covid-19, Selama Isolasi Sarno Putar Video-video Lucu di YouTube
Selain obat-obatan dari rumah sakit dan makan yang banyak, salah satu hal yang membantu Rhesa pulih adalah dukungan keluarga dan teman-teman.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Hingga, Jumat (3/4/2020) pagi WIB, kasus virus corona atau covid-19 di Indonesia mencapai 1.790.
Adapun 1.508 orang sedang dalam perawatan, 170 meninggal dunia dan 112 dinyatakan sembuh.
Khusus pasien sembuh, mereka membagikan kisahnya bagaimana melawan virus corona selama dalam karantina atau isolasi.
Satu di antaranya adalah Sarno (56), warga asal Kabupaten Magetan, Jawa Timur (Jatim).
Sarno yang telah sembuh dari Covid-19, membagikan tips agar warga yang terjangkit virus corona bisa segera pulih.
Sarno mengatakan, selama diisolasi, dirinya selalu menghibur diri dengan bercerita dan bercanda bersama keluarganya melalui grup WhatsApp (WA).
• Aktor Tampan Ini Positif Terinfeksi Virus Corona, Sembuh Bukan Karena Minum Obat
Selain itu, Sarno juga sering memutar video-video lucu di YouTube.
Hiburan menjadi penting agar tidak stres saat berada di ruang isolasi.
Sarno juga kritis dengan informasi yang berseliwuran di media sosial.
“Mental kita harus seperti baja, muka kita harus seperti tembok berlin, dan telinga kita harus tuli. Jadi tidak usah berpikir orang lain,” kata Sarno saat dihubungi Kompas.com, Kamis (2/4/2020).
Ia mengatakan, rasa cemas dapat menurunkan ketahanan tubuh.
Menjaga kesehatan, mulai dari makanan dan pola hidup bersih juga sangat penting.
“Di sini saya sama sekali tidak memikirkan macam-macam. Untuk sembuh harus semangat dari kita sendiri bukan orang lain,” jelas Sarno.
Sarno (56) merupakan pasien yang telah sembuh dari Covid-19, asal Kabupaten Magetan, Jawa Timur.
Kepada Kompas.com, Sarno mengatakan, tak pernah menyangka akan terjangkit virus mematikan itu.
Sarno terjangkit virus corona setelah dia menjenguk mertua anaknya yang dirawat di salah satu rumah sakit swasta di Solobaru, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Minggu (8/3/2020).
Belakangan diketahui bahwa besannya itu positif terjangkit corona.
Besannya pernah mengikuti seminar di Bogor tentang bisnis tanpa riba.
Akhirnya, semua yang pernah kontak menjalani isolasi dan pemeriksaan.
Setelah beberapa hari menunggu, petugas medis menyatakan bahwa Sarno, keponakan, cucunya, istri dan dua putri besannya, dinyatakan positif corona.
Meski divonis positif, Sarno tidak merasa kaget. Ini karena ia yakin bisa sembuh dengan kondisi tubuhnya yang ia nilai sangat sehat.
• Cerita Pasien Sembuh dari Virus Corona Covid-19
Rhesa Haryo Wicaksono (22) pasien sembuh pertama dari virus corona atau Covid-19 di Kota Malang(Dokumen Pribadi Rhesa Haryo Wicaksono)
"Setelah Sembuh, Saya Baru Dikasih Tahu kalau Sakit Corona"
Pasien pertama terinfeksi corona di Kota Malang, Rhesa Haryo Wicaksono (22), mengaku tak tahu bahwa dirinya terinfeksi Covid-19.
Setelah dinyatakan sembuh dan pulang ke rumah, sang ibu baru memberi tahu penyakit yang dideritanya dan alasan harus menjalani isolasi di rumah sakit.
“Saya keluar pada Sabtu tanggal 21, tanggal 23 baru dikasih tahu setelah di rumah. Ibu yang ngasih tahu,” katanya.
Rhesa lalu menceritakan, pada tanggal 11 Maret dirinya dirujuk untuk dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Umum Daerah Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang.
Sebelumnya, dirinya menjalani perawatan di Rumah Sakit Panti Nirmala karena merasa demam dan radang. Gejala itu dia rasakan setelah beberapa hari jalan-jalan di Kota Surabaya.
“Kalau terjangkitnya di mana, kurang tahu. Seminggu sebelum gejala pertama saya ke Surabaya, jalan-jalan,” katanya melalui sambungan telepon kepada Kompas.com.
Selama dirawat, dirinya mengaku juga tidak berusaha untuk mengetahui penyakit yang dideritanya.
Meskipun demikian, dalam hati Rhesa sudah menduga dirinya terinfeksi virus asal Kota Wuhan di China tersebut.
• Sembuh dari Virus Corona, 4 Pasien di Semarang Ini Kisahkan Rahasia Bisa Lawan Covid-19
Akhirnya, mahasiswa semester akhir dari salah satu universitas negeri di Malang ini memilih tetap tenang dan tidak panik.
“Mending fokus sembuh daripada tahu penyakitnya itu. Dari tim perawatnya tidak ngasih tahu (kalau positif corona). Mungkin khawatir terganggu psikisnya,” katanya.
Dukungan keluarga dan teman Selama menjalani perawatan di ruang isolasi, demamnya mulai turun, tetapi napasnya masih sesak.
“Setelah dari ruang ICU, panasnya turun, tapi kalau dibuat jalan masih sesak,” katanya.
Selain obat-obatan dari rumah sakit dan makan yang banyak, salah satu hal yang membantu Rhesa pulih adalah dukungan keluarga dan teman-teman.
Dukungan tersebut, menurut Rhesa, membantunya untuk tetap berpikir positif.
“Kalau memang kena, tetap positive thinking. Tidak usah mikir yang tidak-tidak,” katanya. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Pesan Pasien Sembuh Covid-19: Muka Sekuat Tembok Berlin dan Telinga Harus Tuli"