Virus Corona Masuk Kalbar

BREAKING NEWS - Kabar Baik, ODP Virus Corona Sambas Kalbar Berkurang 98, Atbah Berdoa 1 PDP Negatif

Sedangkan untuk satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSUD Sambas, Atbah berharap agar segera sembuh, dan hasil tesnya negatif.

TRIBUNPONTIANAK/M WAWAN GUNAWAN
Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili saat melaksanakan Konferensi Pers, dengan di dampingi oleh Sekda Sambas Ferry Madagaskar, Staf Ahli Bupati Sambas Ibrahim dan dr I Ketut Sukarja, dan PLT Sekretaris Dinas Kesehatan dr Ganjar Eko Prabowo di Kantor Bupati Sambas, Kamis (2/4/2020). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Bupati Sambas Atbah Romin Suhaili memimpin langsung konferensi pers bertempat di Kantor Bupati Sambas, Kalimantan Barat, Kamis (2/4/2020).

Atbah turut di dampingi oleh Sekda Sambas Ferry Madagaskar, Staf Ahli Bupati Sambas Ibrahim dan dr I Ketut Sukarja, dan PLT Sekretaris Dinas Kesehatan dr Ganjar Eko Prabowo.

Ia ungkapkan, saat ini semua upaya telah dilakukan oleh Pemkab Sambas.

Mulai dari penyemprotan disinfektan hingga pemeriksaan dan lain-lain.

Satu Pasien Positif Covid-19 di Ketapang, Pemda Tetapkan Status Tanggap Darurat

"Upaya ini (pemeriksaan-red) akan terus kita lakukan, di semua pintu akan kita jaga. Bukan hanya antar negara, akan tetapi juga di batas Kabupaten, dan ini sudah kita lakukan."

"Dan termasuk di pelabuhan Sintete, sudah di lakukan oleh kawan-kawan di pelabuhan," ujarnya, Kamis (2/4/2020).

Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan kabar baik untuk masyarakat Sambas.

Dimana saat ini jumlah Orang Dengan Pemantauan (ODP) di Sambas sudah berkurang sebanyak 98 orang.

"Alhamdulillah ODP kita saat ini sudah berkurang, dan mereka akan melaksanakan isolasi mandiri selama 14 hari. Dan dalam dua hari ini ada 98 orang yang terlepas dari ODP, dan ini insyaallah akan terus berlanjut," ungkapnya.

"Untuk saat ini ODP di Sambas dari data kita sampai hari ini sudah terbebas dari ODP 98 orang, berarti ODP di Sambas tersisa 832," tutur Atbah.

Karenanya, Atbah berharap agar ODP di Sambas terus berkurang, dan Sambas kembali kondusif seperti biasanya.

Sedangkan untuk satu Pasien Dalam Pengawasan (PDP) di RSUD Sambas, Atbah berharap agar segera sembuh, dan hasil tesnya negatif.

"Mudah-mudahan ini terus berkurang, karena ODP ini ternotifikasi mereka demam dan pilek, jadi di masukkan ke ODP. Sekarang mereka sudah sembuh, dan di bolehkan pulang," katanya

"Kemudian untuk PDP itu masih ada 1 orang yang berada di RS Sambas, mudah-mudahan hasilnya negatif," tutur Atbah.

Lebih lanjut, di sampaikan oleh Bupati jika dirinya menyampaikan rasa terimakasih kepada semua pihak dan juga Gubernur Kalbar yang telah memberikan bantuan kepada masyarakat Sambas.

Ia tegaskan, bantuan itu sudah di salurkan oleh pihaknya ke setiap Kecamatan di Kabupaten Sambas.

"Kami juga sampaikan terimakasih kepada Pemprov yang sudah membantu Kabupaten Sambas, pertama di Sajad sebanyak 20,1 ton, dan 29 ton di Kecamatan Semparuk, besok akan dilanjutkan di Kecamatan lainnya," katanya.

"Kita juga ucapkan terimakasih kepada banyak pihak yang telah memberikan bantuan kepada masyarakat Sambas, baik itu berupa sembako, alat Penyemprotan, masker dan alat lainnya, yang telah diberikan kepada tim gugus tugas di Sambas dan sebagian sudah di berikan kepada masyarakat yang ada di sekitar perusahaan," tutup Atbah.

Atbah juga mengingatkan agar masyarakat bisa terus mengikuti himbauan dan standar protokol kesehatan yang di sampaikan Pemerintah, sampai dengan suasana benar-benar kondusif.

Penjelasan Dinkes

Plt Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Sambas, dr Ganjar Eko Prabowo mengatakan dalam 2 hari terakhir jumlah Orang Dengan Pemantauan (ODP) di Sambas sudah turun 98 orang.

"Ada 98 yang lepas dari ODP per-tanggal satu dan dua April ini, mudah-mudahan kita harapkan terus berkurang," ujarnya, Kamis (2/4/2020) di Konfrensi Pers bersama Bupati Sambas.

Ia mengungkapkan, kasus PDP di Sambas berbeda dengan daerah-daerah lainnya.

Dimana belum ada orang yang sebelumnya ODP di tingkatkan menjadi PDP.

"Dari pantauan saya, PDP di Sambas dan lainnya, itu bukan orang yang sebelumnya ODP lalu di tingkatkan jadi PDP. Tapi memang dia masuk sudah di PDP," katanya.

"Contoh kasus pasien yang di Sambas itu adalah kasus impor, dan itu bukan kasus lokal. Jadi jangan sampai ini terjadi di Sambas, yang bisa menyebar dari orang ke orang."

"Kalau terjadi begitu, itu tanda bukti kegagalan Sosial Distance," ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, sebelumnya memang ada orang Sambas yang dinyatakan positif tertular Covid-19.

Dan dari riwayat perjalanannya, ia baru saja pulang dari luar negeri.

Oleh karenanya, mantan Direktur RSUD Sambas itu berharap agar kedepan ODP di Sambas bisa terus berkurang.

"Mudah-mudahan dengan makin banyak dukungan, kedepan tidak ada lagi ODP dan PDP di Sambas," tutupnya. (*)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved