Wabah Virus Corona

10 Ribu Orang Meninggal, Spanyol Catatkan Kematian yang Tinggi Akibat Covid-19, Apa Penyebabnya?

Bahkan, kematian harian tertinggi mencatatkan rekor baru di Spanyol dengan 950 orang meninggal, pada Rabu (1/4) kemarin.

Twitter
Ilustrasi - Pertama Kalinya, Ilmuwan di India Publikasikan Gambar Penampakan Virus Corona. 

Tak hanya itu, 9.000 pendukung Vox, partai terbesar ketiga Spanyol, berkumpul di dalam bekas arena adu banteng untuk menghadiri konferensi partai.

Setelah membela keputusannya untuk membiarkan pertemuan massal berlangsung, Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez pada 13 Maret memperingatkan bahwa negaranya akan menghadapi minggu-minggu yang sangat sulit.

Sosok Dokter Pertama Kali Ungkap Covid-19 di Wuhan China Dikabarkan Menghilang, Khawatir Ditahan

Tes Cepat

Dalam beberapa hari terakhir, percakapan di Spanyol fokus pada tes cepat untuk menetapkan sejauh mana penyebaran virus corona.

Pembelian jutaan alat tes cepat yang dibanggakan oleh pemerintah justru menjadi bumerang ketika diketahui bahwa 9.000 tes gelombang pertama memiliki akurasi yang sangat terbatas.

Meski Pemerintah Spanyol menegaskan akan mendatangkan alat tes lanjutan yang lebih akurat, tapi sebagian alat-alat itu belum tiba.

Seorang profesor di Departemen Kesehatan Masyarakat dan Obat Pencegahan di Navarra Universitu Carlos Chilleron mengatakan, uji reaksi polimerase (PCR) adalah metode yang paling dapat diandalkan saat ini.

Dilansir dari Aljazeera, tes itu membutuhkan waktu sekitar empat sampai enam jam untuk menentukan hasil dan sedang digunakan oleh 20.000 orang per hari di Spanyol.

Perseteruan Politik dan Buruknya Koordinasi

Memburuknya situasi di Spanyol telah meningkatkan perseteruan politik di negara yang sudah sangat terpolarisasi itu.

Dikutip dari Kompas.com dilansir New York Times memberitakan, tak lama setelah Sanchez berbicara pada 13 Maret 2020, pemimpin oposisi Partai Populer Pablo Casado mengatakan, akan mendukung perpanjangan keadaan darurat melebihi 15 hari jika diperlukan.

Akan tetapi, Pablo juga menyerang pemerintah dan menyebut pihaknya harus mulai memimpin.

"Selama minggu-minggu terakhir, pemerintah telah melakukan kesalahan serius. Sudah waktunya, waktunya untuk menunjukkan keteguhan dan tekad," kata dia.

Sementara itu, pemerintah daerah Catalonina dan Basque mengklaim langkah pemerintah pusat itu dapat merusak otonomi mereka.

Aksi Protes Bantuan di Tengah Lockdown Covid-19, Presiden Duterte: Tembak Mati Saja Perusuh

Kritik yang sama juga disampaikan oleh Perdana Menteri Andalusia.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved