Advetorial
TIM PKM IKIP-PGRI Berikan Pelatihan, Bangun Minat dan Kemandirian Belajar Bahasa Inggris Anak-anak
Selanjutnya, Tim PKM Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris bersama dengan Kepala Desa Parit Baru
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris IKIP-PGRI Pontianak yang dipimpin oleh Aunurrahman, Citra Kusumaningsih, Elly Susanti, Ageung Darajat dan kawan-kawan mengadakan pelatihan untuk membangun minat dan kemandirian para anak-anak yang berpartisipasi sebagai peserta didik di Kampung Inggris.
Program Kampung Inggris sendiri merupakan program kerjasama yang diinisiasi oleh Kepala Desa Parit Baru, Bapak Musa, S.H.I yang memandang perlunya anak-anak di Desa Parit Baru untuk diperkenalkan ke Bahasa Inggris. Hal ini disambut baik oleh Bapak Rustam, M.Pd. Kons selaku Rektor IKIP-PGRI Pontianak dan merealisasikan hal tersebut dalam program Kampung Inggris yang dimulai di awal Tahun 2020 ini.
Selanjutnya, Tim PKM Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris bersama dengan Kepala Desa Parit Baru, Bapak Musa, S.H.I beserta jajarannya mensosialisasikan program Kampung Inggris di Kantor Desa Parit Baru, Kubu Raya, Kalimantan Barat pada tanggal 6 Pebruari 2020.
Program ini ternyata mendapat sambutan baik dari masyarakat Desa Parit Baru. Tercatat ada 137 anak-anak dari jenjang pendidikan dini, dasar, dan menengah mengikuti program Kampung Inggris ini.
• Gubernur Sutarmidji Imbau Masyarakat Patuhi Prosedur Pemerintah Terkait Penanganan Pasien Covid-19
Dikarenakan jumlah peserta didik yang lumayan banyak, ada 10 mahasiswa program studi Pendidikan Bahasa Inggris yang ikut terlibat sebagai tutor untuk membantu proses pembelajaran di Kampung Inggris.
Sebagai langkah awal, Tim PKM ini memulai empat pertemuan pertama sebagai langkah awal untuk membangun minat dan kemandirian para peserta didik.

Kegiatan PKM dilaksanakan di Kantor Desa Parit Baru, Kubu Raya, Kalimantan Barat pada tanggal 22, 29 Pebruari, 7 dan 14 Maret 2020.
Kegiatan PKM dlakukan dengan mengenalkan materi ajar yang sedikit seperti memperkenalkan diri dalam Bahasa Inggris yang kemudian dipraktekkan baik dengan cara membaca teks secara nyaring hingga mereka bisa melakukannya secara mandiri tanpa membaca teks.
Tentu saja dengan bimbingan dosen dan tutor mahasiswa yang selalu mendampingi para peserta didik. Di sini para peserta didik dapat menentukan kapan mereka siap untuk mempraktekkannya.
Hebatnya, ketika satu kawannya sudah melakukan praktek secara mandiri, yang lain juga mengikuti tanpa adanya paksaan dari dosen maupun dari tutor mahasiswa.

Xing Fu Berbagi Kasih Bantu Pasien Penderita Paru-Paru Basah, Infeksi Paru-Paru dan Jantung Bocor |
![]() |
---|
BPJAMSOSTEK Donasikan Gaji Bagi Perlindungan Tenaga Medis dan Relawan Covid-19 |
![]() |
---|
Inez Cosmetics Peduli Covid-19 Produksi dan Sumbangkan Ratusan Ribu Hand Sanitizer |
![]() |
---|
Jasa Raharja Kalbar Tetap Berkomitmen Berikan Layanan Terbaik di Tengah Merebaknya Pandemi Corona |
![]() |
---|
Bhakti Sosial Xing Fu Bantu Pasien Penderita Gangguan Pendengaran dan Penyakit Kanker |
![]() |
---|