Virus Corona Masuk Kalbar
Meski Minim APD, Bupati Jarot Minta Tenaga Kesehatan Tak Mudah Mengeluh
Hal itu terpaksa dilakukan lantaran jika terus berada di ruang isolasi sementara kondisi sudah sehat, memakan energi, pikiran, sumber daya dan dana.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
SINTANG - Bupati Sintang, Jarot Winarno berharap tenaga kesehatan sebagai garda terdepan yang menangani pasien terindikasi corona tidak mengeluh di tengah keterbatasan sumber daya dan penunjang proteksi diri.
"Inilah hidup di daerah terpencil, gak boleh ngeluh. Saya hanya pakai masker N-95 masuk ruang isolasi (tanpa mengenakan APD)." katanya, Minggu (29/3/2020).
"Jangan semua tenaga kesehatan mengeluh, pakai plastik difoto diposting, UGD gak lengkap ngeluh. Hidup di Sintang jangan mengeluh," pinta Jarot.
• Kisah Pengangguran Jual Motor Demi Beli APD Bantu Tenaga Medis, Impor dari China ke Indonesia
Menurut Jarot, meski serba terbatas, pemerintah telah berbuat dan memastikan tenaga kesehatan bertanggungjawab dan profesional menangani pasien.
"Jadi gini lah, kita di daerah terpencil terbiasa bekerja dengan segala keterbatasan yang ada. Kita memahami situasi nasional," jelasnya.
Jarot memutuskan akan segera memindahkan dua pasien PDP ke ruang isolasi mandiri karena hasil swab yang dikirim ke Litbangkes Jakarta tak kunjung keluar.
Sementara kondisi kedua pasien sudah membaik.
Hal itu terpaksa dilakukan lantaran jika terus berada di ruang isolasi sementara kondisi sudah sehat, memakan energi, pikiran, sumber daya dan dana.
Sementara Alat Proteksi Diri (APD) kata Jarot minim.
"Kita nih APD gak ada. Satu pasien standarnya perlu 8 APD per hari, sore harus dibuang. Kalau 2 pasien 16 APD. Kalikan 10 hari 160. Kalau kita dapat kiriman cuma lima yang lengkap, 10 tidak lengkap. Gimana mau cukup APD kita," jelasnya. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak