Virus Corona Masuk Kalbar
Penjelasan Tim Gugus Tugas Terkait Perkembangan Pencegahan Covid - 19 di Kabupaten Sanggau
Kukuh menjelaskan bahwa satu orang yang berstatus PDP hingga saat ini masih berada di Rumah Sakit rujukan di Kabupaten Sintang.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Zulkifli
SANGGAU - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sanggau yang juga Sekda Sanggau, Kukuh Triyatmaka menyampaikan bahwa untuk mengetahui informasi terkait Covid - 19 di Kabupaten Sanggau bisa di akses di website dinkes.sanggau.go.id.
"Tiap pukul 08.00 Wib ada laporannya.
Hari ini ODP sebanyak 354 dan PDP tetap satu orang. Memang kemarin waktu diekspose ada lebih, tapi itu sudah berubah menjadi ODP. Memang ada keluhan tapi setelah dicek tidak berkembang,"katanya, Kamis (26/3/2020).
Kukuh menjelaskan bahwa baru saja digelar rapat terkait ini, dan memang ada peningkatan ODP ini yang mungkin akibat sosialisasi yang dilakukan dan orang-orang yang baru datang dari luar.
Menurutnya mungkin karena Pilkades, kemudian siswa yang sekolah dan disuruh orang tuanya pulang.
"Ada kenaikan memang ODP kita, Terutama naik ini di wilayah Sekayam,”ujarnya.
Kukuh menjelaskan bahwa satu orang yang berstatus PDP hingga saat ini masih berada di Rumah Sakit rujukan di Kabupaten Sintang.
“Karena belum ada hasilnya yang bersangkutan tetap berstatus PDP dan tidak akan dipulangkan. Kondisinya stabil,"jelasnya.
• Resepsi Pernikahan di Beduai Sanggau Dibubarkan, Pemilik Hajatan Minta Waktu Satu Jam pada Polisi
Kemudian, kata Kukuh, aparat yang lain juga tetap masih rutin melakukan pencegahan melalui penyemprotan.
"Kami gugus tugas mengarahkan penyemprotan-penyemprotan itu tentu juga berdasarkan data tadi, ODP, PDP.
Tentu misalkan ada sampai yang kita tak inginkan, misalnya positif tentu kita harus me-tracking. Tempat-tempat yang di tracking itu harus dilakukan penyemprotan,”ujarnya.
Saat ini, lanjut Kukuh, penyemprotan menyasar ke tempat-tempat publik, seperti tempt ibadah dan tempat-tempat pelayanan umum yang dimungkinkan banyak arus manusianya.
"Seperti misalkan Kantor Disdukcapil, Bapenda maupun Kantor Bupati. Sebenarnya penyemprotan itu tidak hanya sekali. Karena orang bisa gonta-ganti, jadi harusnya dijadwalkan.
Kami putuskan misalkan masjid, paling tidak dua hari sekali. Kalau gereja, paling tidak seminggu sekali. Meskipun saat ini gereja, untuk minggu ini dan minggu depan sementara disuruh ibadah mandiri di rumah,"jelasnya.
Sementara Terkait kesiapan Alat Pelindung Diri (ADP) bagi petugas medis, Kukuh mengaku masih mencukupi, Meskipun dari Gugus Tugas telah memesan sejak lama.