Taiwan Gelar Latihan Perang Skala Besar Libatkan AU, AD dan AL, Siap Sambut Invasi China?

Dalam keterangan resminya berujar jika latihan ini dirancang untuk menguji kesiapsiagaan tempur menyambut invasi negeri Tirai Bambu.

Editor: Rizky Zulham
project2049.net
Bersiap Sambut Invasi China, Militer Taiwan Gelar Latihan Perang Skala Besar 

Agresifnya China di Selat Taiwan membuat kawasan was-was.

Tentunya negara Taiwan-lah yang paling getir menanggapi tindakan provokatif Beijing.

Apalagi China menganggap Taiwan sebagai provinsinya, daerah tradisionalnya dan harus segera dikembalikan ke China daratan bahkan dengan kekerasan sekalipun.

Mengutip South China Morning Post, Kamis (26/3/2020) pada Selasa 24 Maret 2020 dini hari, AU China nekat menerbangkan jet tempur J-11 di utara Taiwan.

Penerbangan ini menerobos wilayah udara Taiwan.

Aksi ini langsung direspon Taiwan dengan menerbangkan F-16 miliknya yang bermarkas di barat daya Chiayi, daerah utara Hsinchu, Ching Chuan Kang, Taiwan tengah.

J-11 AU China berhasil dicegat dan diusir dari wilayah udara Taiwan oleh F-16.

Akibat dari tindakan ini, Taiwan langsung melaksanakan latihan perang skala besar dengan tajuk 'Lien Hsiang' yang dimulai pada Selasa (24/3/2020).

Latihan ini melibatkan semua unsur pertahanan Taiwan baik AU, AD dan AL.

Kementerian Pertahanan Taiwan dalam keterangan resminya berujar jika latihan ini dirancang untuk menguji kesiapsiagaan tempur menyambut invasi negeri Tirai Bambu.

"Latihan itu dirancang untuk menguji kesiapan tempur pasukan kita dan respons mereka terhadap invasi habis-habisan oleh musuh," kata Kementerian Pertahanan Taiwan dalam pernyataannya.

Latihan perang ini juga mempraktekan peperangan elektronika, pertahanan udara hingga Maritime Strike yang dilakukan oleh Fregat Kang Ding class milik AL Taiwan.

Taiwan menegaskan mereka bakal melakukan perlawanan sampai titik darah penghabisan walaupun yang menginvasi sekuat militer China sekalipun.

Hal ini senada dengan ucapan presiden Taiwan Tsai Ing-wen beberapa waktu lalu bahwa negaranya sudah merdeka.

"Kami tidak perlu menyatakan diri kami sebagai negara merdeka," kata Tsai seperti dikutip dari asia.nikkei.com.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved