Corona Masuk Indonesia

AMERIKA Serikat Kewalahan Hadapi Virus Corona, Malah Tawarkan Bantuan, Iran Cium Kecurigaan

Khamenei menjelaskan bahwa AS berulang kali menawarkan bantuan pada Iran, namun mereka menolak bantuan itu.

Editor: Mirna Tribun
Shutterstock
Ilustrasi - AMERIKA Serikat Kewalahan Hadapi Virus Corona, Malah Tawarkan Bantuan, Iran Cium Kecurigaan. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Sebelum wabah virus corona merajalela, Iran dan Amerika adalah negara yang bikin geger dunia karena bisa menyulut Perang Dunia III.

Tampaknya ketegangan keduanya ini masih berlanjut, meski dunia sedang dirundung bencana akibat pandemi Covid-19.

Melansir Daily Mirror pada Minggu (22/3/2020), Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei, memberikan pernyataan keras kepada AS baru-baru ini.

Terlepas dari tawaran AS untuk membantu Iran memerangi wabah yang kini membuat negeri minyak itu babak belur.

Ayatollah berbicara di televiris dalam pidatonya ketika krisis Covid-19 menimpa negaranya.

Dia mengklaim ada kecurigaan bahwa virus itu dibuat oleh AS, dia juga menyebut tindakan AS sangat aneh.

"Bagaimana bisa negara yanga kewalahan menahan Covid-19, menawarkan bantuan pada negara lain," klaim Ayatollan Khamenei.

Khamenei, juga mengatakan bahwa, "Hari ini musuh Iran yang paling menyeramkan adalah Amerika Serikat." 

JIKA Nekad Lakukan Ini, Dokter Beberkan Pasien Sembuh Dari Virus Corona Bisa Terinfeksi Lagi

"Kami tidak kekurangan musuh, para pejabat AS itu serakah dan pembohong," katanya.

"Mereka juga kejam, kami memiliki musuh yang melawan kami hari ini," jelasnya.

Khamenei menjelaskan bahwa AS berulang kali menawarkan bantuan pada Iran, namun mereka menolak bantuan itu.

"Beberapa kali AS menawarkan bantuan, mengendalikan virus tapi kami menuduhnya mereka yang menciptakan virus," katanya.

"Selain itu, Amerika saja kewalahan dalam menahan wabah ini, lalu bagaimana caranya mereka bisa memberikan kami bantuan," pungkasnya.

Saat ini Iran adalah negara di Timur Tengah paling terdampak akibat wabah Covid-19.

Jumlah infeksi di Iran sudah mencapai 20.000 orang, sebut pejabat kesehatan di Iran beberapa waktu lalu.

Halaman
12
Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved