Virus Corona Masuk Kalbar
Masa Social Distancing Covid-19, Banyak Cara Bisa Dilakukan Orang Tua Agar Anak Tak Bosan di Rumah
Orang tua dan anak yang ada di rumah harus bekerjasama untuk membuat aktivitas di rumah menjadi menyenangkan bukan malah marah-marah.
Penulis: Anggita Putri | Editor: Maudy Asri Gita Utami
PONTIANAK - Adanya Pandemi Covid-19 saat ini di Indonesia dan negara lainnya membuat banyak kebijakan yang harus dikeluarkan oleh presiden hingga kepala daerah untuk memutuskan rantai penyebaran Covid-19.
Seperti saat ini di Kalimantan Barat imbauan dari Gubernur Kalbar hingga bupati maupun wali Kota se-Kalbar perlu diikuti demi kebaikan bersama.
Himbauan yang diberikan oleh Gubernur Kalbar sendiri seperti harus mengurangi aktivitas diluar rumah dan tidak berada ditempat keramaian serta lebih baik untuk tetap di rumah.
Melakukan pekerjaan dirumah dan meliburkan semua sekolah, serta melarang masyarakat untuk nongkrong di luar rumah.
• Tangani Maksimal Covid-19, Bupati Jarot: Mari Kita Bedah APBD, Pangkas Dana yang Tidak Penting
Hal itu tentu menjadi acuan bersama demi terhindarnya dari wabah virus covid-19 yang sudah menyebar di Kalbar.
Tentu ketika dirumah akan banyak waktu yang dihabiskan bersama keluarga antara anak dan orang tua. Banyak hal positif yang bisa dilakukan bersama.
Keadaan seperti ini yang menuntut semua orang tetap stay dirumah memang sedikit sulit diterapkan namun itu wajib dilakukan. Dalam hal ini sebagai orang tua tentu harus pintar memberikan pengertian terhadap anak agar tidak bosan untuk stay dirumah.
Saat diwawancarai Tribun Pontianak
Viva Darma Putri, S.Psi,. M. Psi., seorang Psikolog muda asal Pontianak membagikan cara bagaimana seharusnya orang tua bertindak untuk menghilangkan kebosanan dan kejenuhan anak ketika harus dirumah dalam masa social distancing covid-19 .
Ia mengatakan untuk mencegah anak bosan tetap dirumah cara yang bisa dilakukan oleh orang tua bisa bermacam-macam .
Saat ini mereka bukan libur tapi megubah sistem pembelajaran dari sekolah ke rumah dan orang tua harus siap sedia dengan hal yang seperti ini.
Tugas untuk menggantikan peran guru dirumah memang dirasa agak sulit karena biasa orang tua sibuk dengan pekerjaan di luar rumah mencari nafkah ditambah kondisi saat ini full harus mengajar anak di rumah.
“Cara biar anak gak bosan akan lebih mudah kita punya beberapa list yang harus dikerjakan bisa membantu mengerjakan PR, membuat DIY , membuat slaim dan membuat robot dari kertas bersama anak,” ujarnya.
Jadi dibuat jadwal dari senin sampai minggu. Kalaupun anak ingin bermain gadget dibuat waktunya dan belajar dirumah tetap harus dilakukan .
“Kalau rutinitas berubah otomatis untuk kembali ke rutinitas awal yang peraturannya sudah dibuat dikondisi normal harus tetap dilakukan juga ,” ucapnya.
Karena agar prilaku menetap setelah kondisi ini sudah kembali normal prilakunya tidak berubah dan orang tua tidak harus capek melarang anak main game.
“Untuk mereka bisa main game misalnya kalau mereka sudah berhasil mengerjakan PR dan diberi reward bisa bermain handpone atau menonton,“ ujarnya.
Jika ingin anak terhindar dari bermain game di handpone bisa mengajak anak bermain game yang mengasah motorik halus ataupun kasar.
“Caranya bisa cari di youtube, pinterest, dan lainnya,” ucapnya.
Fungsi dari pembuatan jadwal itu agar lebih teratur dan terarah dan sudah tau tiap hari anak mau ngapain.
Sehingga tidak ilang arah sebagai orang tua, dan orang tua juga tidak dibebani stress mengajar anaknya full dirumah.
Apalagi orang tua yang bekerja kantoran belum sepenuhnya menerepkan work from home.
Jadi harus pandai membagi waktu dan mengajarkan anak tidak bermain diluar atau dengan kesadaran penuh orangtua tidak mengajak anak-anaknya untuk keluar rumah.
“Seandaipun keluar hanya sampai pekarangan rumah saja untuk mengurangi kontak dengan orang lain karena sedang dilakukan social distancing,” jelasnya.
Orang tua dan anak yang ada di rumah harus bekerjasama untuk membuat aktivitas di rumah menjadi menyenangkan bukan malah marah-marah.
“Karena kita tahu kondisi seperti ini tidak menguntungkan dari berbagai pihak entah dari orang tua ,anak, mahasiswa, dosen bahkan pengusaha dan semua orang tidak merasa menguntukan,” ujarnya.
Jadi anak dalam hal ini bisa juga dilibatkan dalam pekerjaan rumah untuk belajar seperti menyapu , mengepel, dan menata rumah. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak