human interest Story

Bandara Supadio Siapkan Bilik Sterilisasi, dr Andry Sebut Disinfektan Dapat Matikan Virus

Penetralisiran dengan penyemprotan disinfektan ke tubuh manusia, akan membantu pencegahan penyebaran virus Corona.

Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Didit Widodo
tribun pontianak
STERIL - Penumpang memasuki terminal scanner atau bilik sterilisasi yang berada di pintu kedatangan Bandara Internasional Supadio, Senin (23/3). Petugas bandara juga memantau suhu tubuh para penumpung melalui monitor infra red atau x ray di terminal kedatangan. TRIBUN PONTIANAK/ADEK MUZAMILUL 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Muzamilul Abrori

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, TRIBUIN - Dokter Umum KKP Kelas II Pontianak, Andry Gunawan Pasaribu mengatakan, upaya penyemprotan disinfektan ke tubuh penumpang melalui bilik disinfektan atau WTD (Walking Through Disinfection), akan membantu mematikan virus Corona atau Covid-19 yang menempel.

"Penetralisiran dengan penyemprotan disinfektan ke tubuh manusia, akan membantu pencegahan penyebaran virus Corona, karena kuman corona ini sangat sensitif dan tidak bisa berkembang biak dengan penyemprotan disinfektan yang menggunakan alkohol 70 persen," kata dr Gunawan.

Dokter Umum KKP Kelas II Pontianak, Andry Gunawan Pasaribu
Dokter Umum KKP Kelas II Pontianak, Andry Gunawan Pasaribu (tribun pontianak)

Instruksi Edi R Kamtono dari Rumah Dinas, Siapkan Stimulus untuk Pedagang Pontianak

Menjalani Social Distancing, Ini dia Tips Viva, Psikolog Pontianak untuk Para Ortu

Disampaikan Andry, selain bilik disinfektan, Bandara Internasional Supadio juga menyiapkan beberapa langkah pengecekan kepada setiap penumpang yang tiba.

Langkah pertama, setiap penumpang yang tiba akan dilakukan pengecekan suhu, dengan menggunakan dua alat, yakni terminal scanner dan thermometer infrared.

"Kita disini memiliki terminal scanner dimana dari terminal scanner untuk mengecek suhu secara global, jika kita temukan kondisi terminal scanner alarmnya berbunyi, kita akan mengecek kembali dengan termo scanner infrared," jelasnya.

Dengan penggunaan dua alat pemeriksaan tersebut, dikatakan Andry akan meminimalisir penumpang-penumpang dalam kondisi demam.

"Kemudian jika kita menemukan penumpang dengan keadaan demam, pada saat pemeriksaan thermometer infrared, akan kita bawa ke klinik, dan kita akan melakukan penyelidikan lebih lanjut. apakah penumpang tersebut terindikasi ODP atau PDP," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved