Corona Masuk Indonesia

Analisa Mengerikan Ilmuwan China Soal Virus Corona di Eropa, Rusia Bikin Virus Corona Tak Berkutik

Menurutnya, jika Eropa tak melakukan sebuah gagasan keras dan cerdas untuk menghadapi Covid-19, maka kawasan tersebut akan menderita...

Editor: Mirna Tribun
unsplash/Viktor Forgacs via TribunStyle.com
Ilustrasi - Analisa Mengerikan Ilmuwan China Soal Virus Corona di Eropa, Rusia Bikin Virus Corona Tak Berkutik 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Seorang ilmuwan China membuat sebuah analisis mengerikan mengenai virus corona di Eropa.

Menurutnya, jika Eropa tak melakukan sebuah gagasan keras dan cerdas untuk menghadapi Covid-19, maka kawasan tersebut akan menderita dalam waktu sangat lama.

Bukan hanya beberapa bulan, ilmuwan bernama Zhang Wenhong (kepala tim ahli klinis Covid-19 Shanghai) tersebut menyebut Eropa akan diserang wabah Corona selama dua tahun.

Mengerikan bukan?

Namun uniknya sebuah negara Eropa lain yang berbatasan langsung dengan China, justru dinyatakan berhasil membuat virus corona tak berkutik.

Presiden Rusia Vladimir Putin pada pekan mengatakan, negaranya berhasil menghentikan penyebaran massal virus corona dan situasinya di bawah kendali.

TUDUH Indonesia Tularkan Virus Corona Jenis Baru, China Beberkan Temuan Aneh

Ini berkat langkah-langkah awal dan agresif untuk menjaga lebih banyak orang terinfeksi virus corona.

Menurut informasi yang dikeluarkan oleh pejabat Rusia yang dikutip CNN, strategi Putin tampaknya berhasil.

Jumlah kasus virus corona Rusia yang dikonfirmasi secara mengejutkan rendah, meskipun Rusia berbagi perbatasan yang panjang dengan China dan mencatat kasus pertama pada bulan Januari 2020.

Jumlah kasus infeksi corona memang meningkat, tetapi Rusia, negara dengan 146 juta penduduk, memiliki kasus yang dikonfirmasi lebih sedikit daripada Luksemburg, yakni cuma 253 orang yang terinfeksi corona.

Langkah-langkah respons awal Rusia seperti menutup perbatasan sepanjang 2.600 mil dengan China pada 30 Januari 2020, dan mendirikan zona karantina, mungkin telah berkontribusi pada penundaan wabah corona besar-besaran di Rusia, beberapa ahli mengatakan.

Resep lain adalah kuat dalam pengujian seperti saran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

"Direktur jenderal WHO mengatakan 'tes, tes, tes. Ya, Rusia memulai itu secara harfiah pada akhir Januari 2020," kata Dr. Melita Vujnovic, perwakilan WHO di Rusia kepada CNN.

(Ilustrasi) Singaoura gunakan aplikasi canggih untuk lacak penyebaran corona

EPA
(Ilustrasi) Singaoura gunakan aplikasi canggih untuk lacak penyebaran corona

Vujnovic mengatakan, Rusia juga mengambil serangkaian tindakan yang lebih luas selain pengujian.

Halaman
123
Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved