Tangkal Virus Corona

KABAR GEMBIRA dari Pasien Corona COVID-19 yang Sembuh 100% | Tolong Jangan Hakimi Pasien Korona

Wanita 31 tahun itu kemudian menyinggung identitasnya yang bocor dan kemudian justru membuat masyarakat panik.

Editor: Marlen Sitinjak
Kompas TV
KABAR GEMBIRA dari Pasien Corona COVID-19 yang Sembuh 100% | Tolong Jangan Hakimi Pasien Korona. 

KABAR GEMBIRA dari Pasien Corona COVID-19 yang Sembuh 100% | Tolong Jangan Hakimi Pasien Korona

CORONA - Tiga pasien positif Corona yang kini dinyatakan sembuh memberikan testimoni atau kesaksian, Senin (16/3/2020).

Tiga pasien yang dinyatakan sembuh tersebut yakni pasien 01,02 dan 03.

Pasien 01 dan 02 merupakan kasus positif Corona yang diumumkan pertama kali oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), pada 2 Maret 2020 lalu.

Ketiga pasien sembuh itu memberikan testimoni dalam jumpa pers yang dihadiri Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Juru Bicara Penanganan Covid-19, Ahmad Yurianto.

Pasien 02 yang merupakan ibu usia 61 tahun mendapat giliran pertama memberikan testimoni.

Warga Depok, Jawa Barat ini menyampaikan terima kasih kepada petugas medis yang merawatnya dan bekerja sangat baik.

Pengertian Rapid Test - Presiden Jokowi Instruksikan Rapid Test Virus Corona Massal di Indonesia

"Saya bersyukur sekali diisolasi di Rumah Sakit Sulianti Saroso karena baik dokter, suster pekerja lab dan tim sangat membantu kami. Mereka 24 jam siap mendampingi kami."

"Dan saya ingin sekali pemerintah memberikan penghargaan apresiasi dan insentif untuk mereka yang 24 jam di garda depan," terangnya.

Pasien 02 ini menyatakan penghargaan kepada petugas medis diperlukan karena mereka bertugas sangat baik dan masih harus bekerja untuk beberapa bulan ke depan dan tentu saja meninggalkan keluarga.

"Mereka masih akan terus kerja saya nggak tahu mungkin 6 bulan, mereka juga punya fimily, punya keluarga dan saya mohon perhatian untuk mereka karena mereka luar biasa kerjanya," terang dia.

Minta Masyarakat Tak Panik

Setelah pasien 02, giliran pasien 03 memberikan testimoni.

Ia memberikan tips agar sembuh dari virus Corona.

Wanita itu juga meminta masyarakat untuk tidak panik karena Covid-19 bisa disembuhkan.

"Saya sih pesennya untuk masyarakat Indonesia yang sekarang panik untuk nggak panik karena virus ini seperti yang Pak Yuri sampaikan ke masyarakat itu adalah self limiting desease."

"Jadi punya kekuatan dari dalam diri kita untuk menyembuhkan asal disiplin minum air putih yang banyak, istirahat yang benar, asupan gizi dan sayuran yang benar. Jaga imun sistem dan laksanakan personal higien yang ketat. Rajin cuci tangan dan dengarkan saran dari pemerintah," kata dia.

Saran pemerintah di antaranya seperti pembatasan sosial atau social distance untuk sementara perlu dilakukan sebaik mungkin.

Pasien 03 kemudian menyinggung kasus dirinya yang dinyatakan positif Corona tetapi tidak menunjukkan gejala apapun.

“Dan satu hal lagi kalau kasus saya yang dinyatakan positif tapi tidak mempunyai tanda-tanda gejala apapun itu sebenarnya lebih bahaya karena kita bisa saja melakukan ativitas sehari-hari tanpa kita tahu menularkan ke orang-orang yang imunnya dan kesehatannya lebih lemah daripada kita dan itu akan efeknya lebih parah," beber dia.

Curhat Pasien 01: Seminggu Diisolasi, Saya Menangis Terus

Adapun pasien 01 juga menyampaikan beberapa hal.

Pertama, ia meminta masyarakat dan media mendukung pasien yang positif virus Corona.

"Pertama saya ingin mengimbau, masyarakat dan media untuk mendukung pasien yang ada di rumah sakit. Mendukung secara moril karena penyebaran informasi yang tidak akurat sangat menggangu psikis kami di dalam," kata dia.

Wanita 31 tahun itu kemudian menyinggung identitasnya yang bocor dan kemudian justru membuat masyarakat panik.

"Dan juga identitas kami yang bocor itu mengakibatkan masyarakat luar jadi panik karena saya mendapatkan banyak banget direct message di media sosial maupun WhatsApp. Apapun itu mereka nanya ke saya 'Mbak gejalanya gimana saya mau cek tapi saya takut, saya takut nanti identitas saya terbongkar'. Jadi itu (kerahasiaan identitas) harus dijaga," tutur dia.

Lebih lanjut, pasien 01 meminta untuk tidak menghakimi pasien yang dinyatakan positif covid-19.

Hal itu bakal menyebakan pasien jadi korban dua kali.

Pasien 01 mengaku sepekan diisolasi, ia menangis terus akibat stigma yang ia terima.

"Dan untuk orang-orang di luar, jangan menghakimi pasien yang positif corona dengan berbagai stigma negatif. Karena, ya itu pasien akan menjadi korban dua kali.

Saya selama diisolasi sepekan itu nangis terus karena saya tahu yang dibicarakan oleh media dan orang-orang yang menyebarkan mengenai saya dan ibu saya dan menyerang profesi kami sebagai penari.

Pegiat seni dan pejuang budaya yang selama hidup kami satu keluarga berbuat apapun yang kami bisa untuk Indonesia dalam hal seni dan budaya," terangnya.

"Semuanya harus ingat bahwa virus ini tidak memandang bulu tidak memilih ras, agama, profesi apapun dan bisa menular ke siapa pun," ujar dia.

Perkembangan Status KLB Virus Corona di Singkawang, Ini Pernyataan Tjhai Chui Mie

Juru Bicara Pemerintah untuk penanganan Viruis Corona, Achmad Yurianto mengatakan tiga pasien tersebut dinyatakan sembuh setelah hasil tes ketiganya negatif Corona.

Dari hasil pemeriksaan laboratorium dua kali berturut-turut, ketiganya dinyatakan negatif dari virus corona.

"Kami periksa dua kali berturut turut untuk virus ini dan sudah benar-benar negatif."

"Artinya secara fisik sudah tidak ada keluhan sama sekali, sudah nampak sehat."

"Dan juga secara laboratorium sudah tidak ada lagi virus yang berada di dalam tubuhnya."

"Dan kami meyakini bahwa beliau bertiga sudah memiliki imunitas untuk kebal terhadap infeksi virus ini," terang Yurianto.

8 Pasien Sembuh

Untuk diketahui, pasien 01,02 dan 03 yang dinyatakan sembuh tersebut merupakan bagian dari 8 pasien Corona yang sembuh.

Total saat ini, terdapat 177 kasus positif virus Corona, dengan 8 pasien sembuh dan lima kasus kematian.

Pasien 01 dan 02 merupakan kasus kasus pertama yang dinyatakan sebagai kasus positif Corona di Indonesia.

Saat itu, kasus positif Corona itu diumumkan langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2 Maret 2020.

Dalam keterangan Jokowi saat itu, pasien 01 sempat melakukan kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.

Warga Jepang itu terdeteksi virus corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.

Tim Kemenkes pun langsung melakukan penelusuran.

"Orang Jepang ke Indonesia bertamu siapa, ditelusuri dan ketemu. Ternyata orang yang terkena virus corona berhubungan dengan dua orang, ibu 64 tahun dan putrinya 31 tahun," kata Jokowi yang dilansir dari Kompas.com, Senin (2/3/2020).

"Dicek dan tadi pagi saya dapat laporan dari Pak Menkes bahwa ibu ini dan putrinya positif corona," tutur Presiden saat itu.

Belakangan diketahui, pasien 01 dan 02 merupakan warga Depok, Jawa Barat.

Pasien 01 melakukan kontak dengan WN Jepang karena adanya acara dansa di sebuah restoran di Jakarta. (Tribunnews.com/Nanda Lusiaan Saputri/Daryono)

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved