Corona Masuk Indonesia

ASTAGA, Rupiah Makin Melemah Tak Terkendali, Bergerak ke level Terburuk Sejak 1998

Bahkan di antara negara Asia Tenggara, tingkat kematian akibat virus corona di Indonesia adalah yang tertinggi.

Editor: Mirna Tribun
KONTAN
Ilustrasi - ASTAGA, Rupiah Makin Melemah Tak Terkendali, Bergerak ke level Terburuk Sejak 1998 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Pelemahan rupiah semakin tak terkendali.

Buktinya, Kamis (19/3/2020), rupiah pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) anjlok ke level Rp 15.712 per dolar Amerika Serikat (AS).

Posisi ini membuat mata uang Garuda melemah 3,21% dibanding hari sebelumnya di Rp 15.223 per dolar AS.

Di sisi lain, rupiah di pasar spot juga mendapat tekanan dahsyat setelah turun 0,60% ke 15.315 per dolar AS.

Mengingat level ini adalah yang tertinggi sejak 15 Juli 1998 silam.

Alhasil, surat utang negara (SUN) tenor 10 tahun pun naik 21 bps menjadi 7,84%.

Pelemahan rupiah terjadi setelah lonjakan kematian akibat virus corona terjadi.

HANYA 4 Hari, China Buktikan Penderita Virus Corona Sembuh Hanya dengan Minum Obat Flu Ini

Bahkan di antara negara Asia Tenggara, tingkat kematian akibat virus corona di Indonesia adalah yang tertinggi.

 

"Pergerakan mata uang di negara yang memiliki risiko penularan virus corona meningkat seperti Indonesia, mungkin masih melihat pergerakan mata uang volatil untuk sementara," kara Yanxi Tan, ahli strategi Valasi di Malayan Banking Bhd.

Dengan rupiah yang bergerak volatil, Bank Indonesia diprediksi akan pangkas suku bunga acuan.

Dari 26 ekonom yang disurvei Bloomberg, 17 memprediksi bank sentral akan pangkas suku bunga.

Di mana 15 memperkirakan pemangkasan 25 bps dan sisanya 50 bps.

 

Sebelumnya, rupiah kembali tak bertenaga saat pembukaan di pasar spot.

Kamis (19/3/2020) pukul 08.02 WIB, rupiah dibuka melemah ke level Rp 15.303 per dolar Amerika Serikat (AS).

Dengan posisi ini, mata uang Garuda tersebut melemah 0,52% dibanding penutupan hari sebelumnya yang berada di Rp 15.223 per dolar AS.

ASYIIIIK, Telkomsel dan XL Berikan Kuota Internet Gratis, Begini Caranya!

Pada perdagangan pagi ini seluruh mata uang Asia berada di zona merah alias melemah.

Won Korea Selatan menjadi mata uang dengan pelemahan terdalam setelah turun 1,45% di pagi ini.

 

Menyusul berikutnya, yen Jepang yang turun 0,62% dan dolar Taiwan yang melemah 0,32%.

Baht Thailand dan ringgit Malaysia pun terkikis masing-masing 0,21% dan 0,19%.

Hal yang sama terjadi pada dolar Singapura dan peso Filipina yang terdepresiasi masing-masing 0,15% dan 0,04%.

Sedangkan dolar Hong Kong menjadi mata uang dengan pelemahan terendah setelah hanya turun tipis 0,01% terhadap the greenback.

Direktur TRFX Garuda Berjangka Ibrahim masih memperkirakan mata uang Garuda bergerak melemah pada perdagangan hari ini.

"Walau ada peluang Bank Indonesia kembali menurunkan suku bunga acuan, tetapi rupiah masih berpotensi melemah ke kisaran Rp 15.190-Rp 15.320 per dolar AS," kata dia, Rabu (18/3/2020).

ADA PROMO di Indomaret, Harga Heboh Lebih Miring Dari Harga Biasanya, Promo Sampai 24 Maret!

 

Seperti diketahui, pelaku pasar juga masih menanti hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI yang dilaksanakan hari ini.

Berdasarkan hasil survei Bloomberg terhadap 26 ekonom, mayoritas atau 14 ekonom memprediksi BI akan pangkas BI 7-Day Reserve Repo Rate (BI7-DRRR) sebesar 25 bps.

Artinya, suku bunga bisa berada di level 4,50%.

Indeks dolar yang mencerminkan nilai tukar dolar AS terhadap mata uang utama dunia pagi ini ada di 101,075, melemah tipis dari sehari sebelumnya yang ada di 101.160.

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul Gawat, rupiah bergerak ke level terburuk sejak 1998 dan Makin loyo, rupiah dibuka melemah dan tembus ke atas Rp 15.300 per dolar AS hari ini

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved