Corona Masuk Indonesia
WHO Rekomendasikan Obat Untuk Mengobati Gejala Infeksi Virus Corona, Bukan Ibuprofen
Meski demikian, parasetamol harus diminum dengan dosis yang tepat, karena jika terlalu banyak justru bisa merusak fungsi hati.
WHO Rekomendasikan Obat Untuk Mengobati Gejala Infeksi Virus Corona, Bukan Ibuprofen
Wabah virus corona baru atau 2019-nCoV tengah menyita perhatian dunia.
Serangan virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut bahkan terkonfirmasi telah menyebar di setidaknya ratisan negara lain.
Pemerintah Indonesia sendiri diketahui terus melakukan upaya pencegahan penyebaran virus tersebut.
Badan Kesehatan Dunia ( WHO) mengeluarkan rekomendasi untuk tidak menggunakan ibuprofen dalam penanganan orang-orang yang menunjukkan gejala Covid-19.
• UPDATE, Sebelumnya 172 Kasus, Kini Jumlah Kasus Positif Virus Corona di Indonesia Bertambah 55 Kasus
Melansir France24, imbauan ini dikeluarkan WHO pada Selasa (17/3/2020), setelah Pemerintah Perancis secara resmi memperingatkan obat-obatan anti-inflamasi justru dapat memperburuk efek virus pada tubuh.
Peringatan ini disampaikan oleh Menteri Kesehatan Perancis, Olivier Veran, karena penelitian terbaru di jurnal kedokteran The Lancet menyimpulkan peningkatan enzim menggunakan obat-obatan anti-inflamasi seperti ibuprofen, dapat memperparah infeksi Covid-19.
• GEJALA Awal Terinfeksi Virus Corona yang Sering Diabaikan, Hari Pertama Penderita akan Alami Hal Ini
Gunakan parasetamol
Saat ditanya soal penelitian tersebut, Juru Bicara WHO Christian Lindmeier menyebut pakar kesehatan PBB masih mencari tahu untuk bisa memberi panduan lebih lanjut.
"Saat ini, kami merekomendasikan pengunaan parasetamol dan tidak menggunakan ibuprofen untuk pengobatan sendiri. Itu penting," kata Lindmeier.
Misalnya, jika terjadi demam yang merupakan salah satu gejala Covid-19, cukup gunakan parasetamol, jangan ibuprofen.
Meski demikian, parasetamol harus diminum dengan dosis yang tepat, karena jika terlalu banyak justru bisa merusak fungsi hati.
Komplikasi penggunaan ibuprofen
Sebelum Covid-19 ditetapkan sebagai pandemi oleh WHO, Pemerintah Perancis telah mengeluarkan peringatan adanya komplikasi serius akibat penggunaan ibuprofen yang dijual dengan berbagai merek.
Juru bicara salah satu perusahaan farmasi Inggris yang memproduksi ibuprofen dengan merek Nurofen, Reckitt Benckiser mengatakan pihaknya menyadari adanya kekhawatiran yang timbul akibat penggunaan steroid dan produk anti-inflamasi non-steroid termasuk ibuproven untuk menangani gejala Covid-19.