Corona Masuk Indonesia
KABAR BARU Korona - 75.620 Pasien Covid 19 Dinyatakan Sembuh, Apakah Demam dan Batuk Infeksi Corona?
Dengan cepatnya penularan virus corona baru ini, wajar jika banyak orang bertanya-tanya apakah dirinya tertular jika menderita batuk dan demam.
KABAR BARU Korona - 75.620 Pasien Covid 19 Dinyatakan Sembuh, Apakah Demam dan Batuk Infeksi Corona?
CORONA - Peningkatan jumlah kasus infeksi virus corona di dunia masih terus terjadi.
Hingga kini, lebih dari 140 negara di dunia telah melaporkan temuan kasus virus corona jenis baru penyebab Covid-19 ini.
Menurut data terbaru yang dikumpulkan oleh John Hopkins University, per Senin (16/3/2020), total ada 162.687 kasus infeksi virus corona yang telah dilaporkan di seluruh dunia.
Dari jumlah tersebut, terdapat 6.065 kasus kematian. Sementara, 75.620 di antaranya telah dinyatakan sembuh.
Adapun jumlah kasus terbanyak masih tercatat di China, disusul Italia, Iran, Korea Selatan, dan Spanyol.
Atas kondisi wabah ini, sejumlah negara pun telah mendeklarasikan darurat nasional, di antaranya adalah Amerika Serikat, Spanyol, Kazakhstan, Hungaria, Republik Ceko, dan Italia.
• FAKTA BARU Pasien Terjangkit Korona di Pontianak, Ada Kabar Gembira dari RSUD dr Soedarso Pontianak
Berikut adalah perkembangan terbaru virus corona di sejumlah negara:
Indonesia Pada Minggu (15/3/2020), Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto kembali mengumumkan tambahan 21 kasus baru untuk pasien positif virus corona di Indonesia.
Sebelumnya, pada Sabtu (14/3/2020), Yuri juga mengumumkan tambahan 27 kasus baru.
Dari tambahan kasus tersebut, total kasus Covid-19 yang tercatat di Indonesia adalah sebanyak 117 kasus.
Sebanyak 5 pasien telah meninggal dunia dan 8 pasien dinyatakan sembuh. Pemerintah Indonesia juga telah mendeklarasikan pandemi virus corona ini sebagai bencana nasional.
Sejumlah kota menetapkan KLB dan menerapkan kebijakan tertentu seperti penutupan sekolah dan anjuran untuk berkegiatan di rumah.
Beberapa kota yang menetapkan KLB tersebut di antaranya adalah Surakarta, Banten, dan DKI Jakarta.
Lebanon Lebanon telah menutup bandara, perbatasan, dan pelabuhannya selama dua minggu dimulai dari Minggu (15/3/2020) hinggga 29 Maret 2020.
Upaya ini dilakukan untuk mengendalikan penyebaran virus corona di negara tersebut.
"Orang-orang diwajibkan untuk tinggal di rumah kecuali ada hal yang sangat penting," kata Menteri Informasi Lebaonon Manal Abdul Samad dalam sebuah konferensi pers di Beirut, Minggu (15/3/2020) sebagaimana dikutip CNN.
Pemerintah melarang perkumpulan privat maupun publik. Selain itu, kantor-kantor pemerintah akan ditutup kecuali untuk bagian keamanan, kesehatan, dan kantor pelayanan.
• Virus Corona Bisa Sembuh 100 Persen Tanpa Minum Obat, Terbongkar Fakta Mengejutkan
Seluruh perusahaan komersil privat, kecuali yang berhubungan dengan produksi makanan, juga diinstruksikan untuk tutup.
Hingga Senin (16/3/2020) pagi, terdapat 110 kasus Covid-19 yang telah dilaporkan di Lebanon.
Dari jumlah tersebut, terjadi tiga kasus kematian dan satu pasien telah dinyatakan sembuh.
Darurat nasional ditetapkan di Victoria dan Serbia Terbaru, daftar negara yang menetapkan darurat nasional pun bertambah.
Pada hari ini, Senin (16/3/2020), Perdana Menteri Victoria Daniel Andrews mengumumkan darurat nasional di Victoria yang akan mulai berlaku per pukul 12.00 waktu Victoria.
Melansir ABC News, status ini akan berlaku selama empat minggu sebagai respons atas pandemi virus corona.
Data terbaru menunjukan bahwa jumlah total infeksi virus corona di Victoria adalah sebanyak 71 kasus.
Selain Victoria, Serbia juga baru mengumumkan darurat nasional di negaranya atas virus corona ini.
"Mulai saat ini, kita memiliki kondisi darurat nasional," kata Presiden Serbia Aleksandar Vucic sebagaimana dikutip Reuters.
Sejauh ini, terdapat 46 kasus infeksi virus corona yang telah dilaporkan di Serbia.
Demam dan Batuk, Haruskah Langsung Cek Infeksi Corona?
Covid-19 telah ditetapkan sebagai pandemi global dan sudah menginfeksi warga di lebih dari 100 negara.
Dengan cepatnya penularan virus corona baru ini, wajar jika banyak orang bertanya-tanya apakah dirinya tertular jika menderita batuk dan demam.
Gejala awal infeksi corona memang mirip dengan influenza, yakni demam dan batuk.
“Flu dan virus corona memang memengaruhi sistem tubuh dan saluran pernapasan bawah. Penderitanya akan menderita nyeri tenggorokan, batuk, demam, atau bahkan sesak. Jadi sebenarnya sulit membedakannya dari gejala klinis,” kata Dr.Greg Poland, pakar penyakit menular di Mayo Clinic seperti dikutip dari CNN.
Meski demikian, jika kita menderita infeksi corona gejala lain yang menyertai adalah badan sangat lelah, dan juga nyeri otot.
Poland mengatakan, pada penyakit flu biasa kita akan mulai merasa baikan setelah cukup istirahat dan konsumsi makanan sehat setelah beberapa hari.
• Update Fakta Terbaru Heboh Penemuan Potongan Tubuh Bayi Diperebutkan dan Dikerumuni Kumpulan Anjing
“Bila kita menderita flu atau virus corona, kondisinya makin memburuk. Yang bisa meningkatkan kecurigaan adalah jika muncul sesak napas,” ujarnya.
Dalam wawancara dengan KompasTV, Prof. Zubairi Djoerban, Sp.PD, mengatakan kita harus ke dokter jika sudah mengonsumsi obat flu tapi tidak ada perbaikan.
“Pada prinsipnya kalau ada batuk dan pilek, lalu sudah minum obat sederhana seperti parasetamol tapi tidak ada perbaikan setelah dua hari, sebaiknya ke dokter,” ujarnya.
Meski begitu, jika gejala demam dan batuk itu disertai dengan sesak napas, segeralah memeriksakan diri ke dokter.
“Apalagi kalau baru bepergian dari luar negeri,” imbuhnya.
Tidak perlu panik jika memang menderita corona.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), pasien yang tidak terlalu sakit bisa pulih kembali dalam waktu dua pekan.
Adapun pasien dengan kondisi lebih parah perlu waktu 3-6 pekan untuk sehat kembali.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Demam dan Batuk, Haruskah Langsung Cek Infeksi Corona?"
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Update Virus Corona di Dunia: 162.687 Orang Terinfeksi, 75.620 Sembuh"