Corona Masuk Indonesia
HARGA Hand Sanitizer 'Sabrina' Racikan Dosen MIPA Untan Pontianak, Dibanderol Mulai Rp 25 Ribu/Botol
"Keunggulan dari hand sanitizer adalah praktis digunakan karena membunuh kuman tanpa perlu dibilas dengan air," ungkap Warsidah
Penulis: David Nurfianto | Editor: Muhammad Firdaus
PONTIANAK - Virus corona yang mewabah di Indonesia, termasuk di Kota Pontianak dan Kalimantan Barat membuat beberapa produk mengalami kelangkaan dan harga yang melambung, termasuk hand sanitizer.
Berusaha mencari solusi atas persoalan itu, Civitas Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) Untan Pontianak melakukan inovasi membuat hand sanitizer.
Satu diantara pencetus ide itu adalah Warsidah, Dosen FMIPA Untan Pontianak yang mulai melakukan produksi beberapa waktu lalu.
Produk hand sanitizer tersebut bernama "Sabrina", yang diambil dari nama putri bungsunya.
Warsidah mengungkapkan, keunggulan dari produk yang diproduksinya adalah terdapat aroma yang diberikan pada racikannya yang merupakan bahan alami sehingga lebih aman ketika dipakai.
"Saya menambahkan beberapa pada hand sanitizer ini yaitu cengkeh, serai, dan melon jadi lebih enak aromanya dan takaran dalam racikan kami sudah sesuai aturan WHO" ujar Warsidah.
• DAFTAR Nomor Kontak 4 Rumah Sakit Rujukan Penanganan Virus Corona di Kalbar
Warsidah mengungkapkan bahwa produk yang diproduksi sudah banyak dipesan dalam jumlah besar dan masuk ke toko.
Tetapi, ia belum berani menjual ke toko karena produknya masih dalam proses pengujian untuk mendapatkan label BPOM dan Halal dari pemerintah.
"Produk ini bahkan sampai dipesan oleh perusahaan Mayora Jakarta ada pesan juga tetapi saya bilang di Pontianak saja masih kurang. Beberapa toko juga pesan cuma saya tidak berani taruh karena produk ini masih dalam proses pengujian," paparnya.
Sampai saat ini, FMIPA tidak bisa menyediakan stok barang karena selalu ada pembeli ketika mengetahui barang ready stok juga saat ini penjualan bahan baku yang sudah dibatasi.
"Kalo dulu bahan bakunya mudah sekali didapat, tetapi sekarang karena banyaknya orang yang butuh jadi dibatasi oleh penjualnya" jelas Warsidah.
Setiap hari Wardisah bersama mahasiswanya mampu membuat 300-500 botol hand sanitizer cair dalam botol.
• BREAKING NEWS - Kabar Terbaru Kondisi Pasien Positif Virus Corona di Pontianak, Bosan Ruang Isolasi
Adapun harga produk adalah:
Pump (gel) 50 ml : Rp 25.000
Pump (gel) 100 ml : Rp 45.000
Spray 50 ml : Rp 25.000
Spray 100 ml : Rp 45.000
Kandungan yang terdapat didalam adalah sebagai berikut:
Cairan 100mL mengandung
A. Alkohol
B. H2O2
C. Gliserol
D. Akuades
E. Minyak atsiri sereh, cengkeh, pala
Gel 100mL mengandung
A. CMC
B. Alkohol
C. Gliserol
D. H2O2
E. Akuades
F. Minyak Melon
"Keunggulan dari hand sanitizer adalah praktis digunakan karena membunuh kuman tanpa perlu dibilas dengan air," ungkap Warsidah.
Untuk informasi pemesanan bisa hubungi 081254769908 / 0895701861251.
• Merebaknya Informasi Virus Corona, Bupati Muda Ajak Masyarakat Bersikap Bijak Menanggapi
Warsidah mengaku saat ini kewalahan melayani pesanan dari masyarakat dan instansi pemerintah yang tidak pernah berhenti memesan dalam jumlah cukup banyak.
"Sejujurnya saya bersama tim cukup kewalahan menghadapi pesanan dari berbagai latar belakang seperti perusahaan dan instansi pemerintah termasuk dinas Kesehatan" lanjutnya.
Sampai saat ini produksi masih dilakukan secara manual mengingat industri masih dilakukan dalam skala kecil.

Pesanan Meningkat
Wabah korona yang semakin mencemaskan membuat Warsidah semakin kewalahan dalam proses produksi Hand Sanitizer "Sabrina" yang mulai dilakukan satu minggu belakang ini.
"Saya pulang ke rumah cuma untuk numpang tidur aja, besoknya bangun pagi langsung sibuk di lab lagi untuk meracik" ucap Warsidah, Sabtu (14/3/2020) kemarin.
Ibu dua anak ini mengatakan tingginya permintaan saat ini tidak lepas dari situasi panik massal yang terjadi di masyarakat akibat mewabahnya virus korona yang kian menyebar di Indonesia.
"Saya rasa pesanan ini gak berhenti karena masyarakat panik massal tentang corona, kalo tidak panik pasti tidak akan segini sibuknya menyediakan pesanan orang," ungkap Warsidah.
Warsidah sadar ada sisi finansial yang didapat dari pembuatan produk Sabrina Hand Sanitizer ini, tetapi ia lebih mengutamakan untuk kepentingan masyarakat dan membantu menstabilkan harga sehingga semua orang bisa membeli dengan harga normal.
"Saya sadar ada sisi finansial yang didapat dari produksi hand sanitizer ini, tetapi saya lebih mengedepankan kepentingan masyarakat dalam upaya menjaga kesehatan dan terhindar dari virus korona," jelas Warsidah.
Dosen Jurusan kelautan FMIPA Untan ini terus berupaya agar bisa menyediakan stok hand sanitizer agar harga dipasaran tidak terus meroket sehingga tidak dapat dijangkau masyarakat menengah.
Warsidah berharap kedepannya segera mendapatkan hak paten dari produk yang dihasilkan sehingga lebih mudah untuk memproduksi secara massal dan bisa lebih menjaga kestabilan barang di pasar. (*)