Corona Masuk Indonesia
WASPADA, Virus Corona Bisa Ditularkan Dari Jenazah Pasien Terinfeksi ke Manusia Hidup
Alias jenazah dengan pasien yang meninggal karena covid-19 masih bisa menularkan virus yang diidapnya ke manusia lain yang hidup.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Selain bisa menular dari manusia ke manusia.
Virus corona Covid-19 pun bisa menular dari jenazah yang meninggal karena infeksi corona ke manusia hidup.
Alias jenazah dengan pasien yang meninggal karena covid-19 masih bisa menularkan virus yang diidapnya ke manusia lain yang hidup.
Penularan ini dari tubuh jenazah.
Sebab, saya tahan virus dalam cairan biologis yang tersebar melalui kandungan protein dalam tubuh bisa bertahan cukup lama.
Oleh karena itu wajib melakukan penanganan jenazah pasien Covid-19 secara khusus.
Hal ini tentu harus menjadi kewaspadaan kita semua.
• Pemerintah China Bongkar Fakta Terbaru Virus Corona, Duga Kasus Pertama Wuhan pada 17 November 2019
Keterangan itu diperoleh GridHEALTH.id langsung dari Dr. dr. Budiman Bela, Sp. MK, seorang spesialis mikrobiologi klinik Rumah Sakit Indonesia.
Beliau menyatakan bahwa jenazah pasien dengan virus corona masih bisa menularkan virus tersebut.
"Karena cairan tubuh tersebut, kalau memang mengandung virus, maka virusnya masih bisa bertahan," ujar dr. Budiman saat ditemui di Kampus UI Salemba, Jakarta Pusat pada Rabu (11/3/2020).
Menurutnya, cairan tubuh yang dapat menyimpan virus dalam waktu yang cukup lama adalah protein dalam tubuh.
"Tapi apakah virus akan mudah menular? Semua tergantung dengan penanganan jenazah yang benar tidak menciptakan aerosol (partikel penyebaran virus)," jelasnya.
Berdasarkan laman https://siha.kemkes.go.id, buku i Jenazah ODA, yang ditandatangani Direktur Jendral P2P Kementerian Kesehatan RI, dr. H.M Subuh, MPPM di Jakarta pada September 2017, BAB 1, poin 4 (Penyakit Infeksi Menular Pada Jenazah), disebutkan, penularan penyakit infeksi dari jenazah ke manusia hidup dapat melalui proses:
* Terpercik ke kulit yang tidak utuh seperti luka dan radang kulit
* Terpercik ke selaput lender (mukosa), seperti; rongga hidung dan mulut
* Berpindah melalui perantara seperti serangga dan binatang rumah.
* Mencemari lingkungan kemudian menulari manusia
• BELUM Usai Masalah Virus Corona, Kini Indonesia Diserang Wabah Ini, 104 Orang Meninggal Dunia
• KABAR GEMBIRA, Vaksin Virus Corona Telah Ditemukan, Baru Bisa Digunakan Bulan Depan
Karenanyalah Budiman menjelaskan, penanganan jenazah pasien virus corona akan dilakukan dengan penanganan khusus seperti pasien dengan penyakit menular lainnya.
"Sebetulnya dari Kementerian Kesehatan juga sudah prosedur-prosedur untuk menangani jenazah yang berpotensi menyebabkan penularan (penyakit).

"Sejak pengalaman kita dari SARS dulu, kemudia H5N1 (flu brurung), maka Kemenkes sudah siap dengan berbagai protokol tersebut. Tinggal diikuti saja," tambahnya.
Semua tenaga medis tetap akan menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap, serta kamar jenazah akan dibedakan dengan jenazah pasien dengan penyakit lainnya.
Juga akan ada edukasi kepada keluarga korban, supaya tidak ada yang mencium jenazah.
Artikel ini telah terbit sebelumnya di https://health.grid.id/read/352058203/update-covid-19-cara-penularan-virus-corona-dari-jenazah-yang-terinfeksi-ke-manusia-hidup?
Cara Kerja Virus Corona Infeksi Manusia, Bahaya Dimulai Jika Virus Capai di Bagian Organ Tubuh Ini
Seperti yang kita tahu, gejala virus corona adalah batuk.
Namun sebagian besar tidaklah mematikan.
Hanya bagi sebagian dari mereka yang kurang beruntung, infeksi virus corona bisa mencapai paru-paru.
Nah, bahaya dimulai ketika infeksi tersebut mencapai paru-paru.
Dilansir dari bloomberg.com pada Kamis (12/3/2020), satu dari tujuh pasien mengalami kesulitan bernapas dan komplikasi parah lainnya.
Sementara 6% di antaranya menjadi kritis.
Pasien-pasien ini biasanya mengalami kegagalan sistem pernapasan dan sistem vital lainnya, dan kadang-kadang mengalami syok septik, menurut sebuah laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia di China pada bulan lalu.
Dan menurut Bruce Aylward, asisten direktur jenderal WHO yang turut mengawasi kondisi di China, perkembangan kondisi dari ringan ke parah bisa terjadi sangat cepat.
• KABAR GEMBIRA, Vaksin Virus Corona Telah Ditemukan, Baru Bisa Digunakan Bulan Depan
Dijelaskan bahwa sekitar 10-15% dari pasien ringan sampai sedang berkembang menjadi parah dan dari mereka, 15-20% mengalami peningkatan menjadi kritis.
Jeffery K. Taubenberger, seorang ahli yang mempelajari infeksi pada korban flu Spanyol, mengatakan Covid-19 kemungkinan besar menyebar melalui tetesan yang dikeluarkan dari batuk, bersin, atau napas orang yang terinfeksi.
Infeksi umumnya dimulai di hidung.
Begitu masuk ke dalam tubuh, virus korona menyerang sel-sel epitel yang melapisi dan melindungi saluran pernapasan.
Jika infeksi menyerang di saluran napas bagian atas, biasanya mengakibatkan penyakit yang kurang parah.
Tetapi jika virus menjalar ke tenggorokan ke cabang-cabang perifer dari pohon pernapasan dan jaringan paru-paru, itu bisa memicu fase penyakit yang lebih parah.
Itu karena kerusakan penyebab pneumonia yang ditimbulkan langsung oleh virus, ditambah kerusakan sekunder yang disebabkan oleh respon imun tubuh terhadap infeksi.
"Tubuh Anda segera berusaha memperbaiki kerusakan di paru-paru begitu itu terjadi," jelas Taubenberger.
"Biasanya, jika ini berjalan dengan baik, Anda dapat ‘membersihkan’ infeksi hanya dalam beberapa hari."
Tapi dalam beberapa infeksi virus corona yang lebih parah, upaya tubuh untuk menyembuhkan dirinya sendiri mungkin terlalu kuat.
“Alhasil ini malah mengarah pada penghancuran, tidak hanya sel yang terinfeksi virus, tetapi juga jaringan yang sehat,” kata Taubenberger.
Contoh jaringan sehat yang mungkin terinfeksi adalah kerusakan pada epitel yang melapisi trakea dan bronkus.
• 6 Orang Terinfeksi Virus Corona Donorkan Darah, 9 Orang Tertular Covid-19
• Presiden Donald Trump Terancam Terjangkit Virus Corona Gara-gara Ini, 2 Pejabat AS Dikarantina
Jika sudah seperti ini, Taubenberger menjelaskan bahwa tubuh kita sudah tidak memiliki kemampuan untuk menjaga area dari saluran pernapasan bagian bawah.
Akibatnya, paru-paru rentan terhadap infeksi bakteri sekunder invasif.
Ketika paru-paru Anda mengalami masalah, maka organ vital lainnya juga bisa bermasalah. Seperti ginjal, hati, otak dan jantung.
"Ketika Anda terkena infeksi yang buruk dan luar biasa, semuanya mulai berantakan," kata David Morens, penasihat ilmiah senior untuk direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular.
“Dan ketika kita bisa melewati masa kritis, maka pada titik tertentu, kita tidak bisa bertahan lagi.”
Pada kasus virus corona, awalnya mereka yang lebih tua tidak bisa bertahan.
Tapi orang dewasa muda yang sehat pun menyerah pada penyakit itu.
Contoh paling nyata adalah Li Wenliang, dokter berusia 34 tahun yang meninggal bulan lalu setelah menerima antibodi, antivirus, antibiotik, oksigen, dan darahnya dipompa melalui paru-paru buatan.
Pasien yang risiko tertinggi termasuk mereka yang berusia 60 tahun atau lebih tua.
Serta mereka yang memiliki masalah kesehatan sebelumnya seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit kardiovaskular.
Artikel ini telah terbit sebelumnya di https://intisari.grid.id/read/032059112/ada-titik-kritis-sebelum-virus-coroba-membunuh-korbannya-ini-orang-orang-yang-biasanya-tak-mampu-melaluinya-dan-harus-berakhir-dengan-kematian?