Sultan dan Kapolresta Pontianak Hadiri Pengajian Majelis Taklim El BetinQy di Kampung Beting
Di mulai dengan membaca surat Yasin bersama, kemudian seluruh jamaah melantunkan sholawat bersama kepada Nabi Muhammad SAW.
Penulis: Ferryanto | Editor: Madrosid
PONTIANAK - Sultan Pontianak Syarif Machmud Melvin Alqadrie bersama dengan Kapolresta Pontianak Kombespol Komarudin, dan ketua FPI Kota Pontianak Habib Rizal Bin Hasan Al Qadrie menghadiri pengajian yang di gelar oleh Majelis Taklim El BetinQy yang dibina oleh Ustadz Muhammad Haidar di Kampung Beting, kecamatan Pontianak Timur. Kamis (12/3/2020) malam.
Di mulai dengan membaca surat Yasin bersama, kemudian seluruh jamaah melantunkan sholawat bersama kepada Nabi Muhammad SAW.
Saat bersholawat, seluruh jamaah terlihat khusuk, bahkan ada di antara jamaah yang meneteskan air mata ketika melantunkan sholawat.
Majelis Taklim El BetinQy merupakan majelis taklim yang telah berdiri sejak tahun 2010 lalu di kampung Beting yang didirikan oleh Ustadz Muhammad Haidar.
Kepada Tribun, ustadz Muhammad Haidar menjelaskan bahwa saat ini jumlah jamaah di majelis Taklim El BetinQy sudah mencapai ratusan orang dengan berbagai latar belakang.
• Bupati Sekadau Hadiri Majelis Taklim Al-Barjanji Maulid Tradisional Sekadau
"Majelis taklim ini berdiri tahun 2010, dengan tujuan utama agar anak - anak muda dan warga yang ada di Kampung Beting tidak putus asa karena tadi ada stigma buruk, dan sebagainya, sudah dengan bersama - sama di Majelis ini sekarang kita berharap semua yang ada disini kedepannya berani melangkah untuk lebih baik, dan berani meninggalkan hal negatif dan sebagainya"tuturnya.
Di majelis Taklim El BetinQy ini, dirinya bersama dengan beberapa pemuka agama lainnya mengajarkan warga untuk senantiasa mendekatkan diri kepada Allah SWT.
" majelis taklim ini tempat anak - anak belajar, mengaji, sholat, tata Krama, akhlak, juga kita ajarkan peran - peran bagaimana bersosialisasi terhadap orang banyak,"terang ustad Haidar.
Ustad Haidar mengungkapkan, tidaklah mudah mengajak masyarakat untuk bergabung dalam majelis Taklim El BetinQy ini, banyak tantangan di awal ia bersama dengan sejumlah tokoh lainnya saat mendirikan Majelis ini.
"Ada selentingan, tapi kami tidak lihat secara nyata, semua hanya sekedar kabar burung saja, dan semakin kesini semakin banyak yang berhijrah,"kata Ustad Muhammad Haidar.
Iapun menceritakan cara bagaimana ia bersama pemuka agama yang lain mengajak warga masyarakat Beting untuk berhijrah.
"Jadi kami mengajak mereka secara perlahan - paham, pertama kami kenalkan tujuan kita hidup didunia. Untuk apa kita hidup didunia, kenapa kita ada, sebelumnya kita tidak ada, itu kita ceritakan, oh ternyata tujuan kita disini untuk berbuat baik, beribadah kepada Allah, hal - hal bermanfaat dan tentunya didunia ini ada Iblis, ada syaitan yang membawa kita kepada keburukan, itulah yang kami sampaikan kepada mereka agar mereka tidak terjerumus,",papar Pembina El BetinQy itu.
Banyak hal yang tak bisa ia lupakan selama satu dasawarsa membina Majelis Taklim El BetinQy, bahkan ada di antaranya yang membuatnya sangat terharu.
Dikala ia berhasil mengajak seorang pemuda yang meninggalkan rumahnya selama bertahun - tahun untuk berhijrah, kemudian kembali mempertemukan pemuda tersebut dengan kedua orang tuanya dalam keadaan yang sudah berhijrah.
"Banyak perjuangan kita yang luar biasa yang tidak bisa kita lupakan, ada anak yang tidur dijalan kita ajak, ada yang tidak pernah kerumah dua tiga tahun kerumah orang tuanya, tapi ketika kita dapati dia, kita ajak duduk bersama, dan kita pertemukan dengan orang tuanya, orang tuanya nangis,"kisahnya.