Diduga dari China Seperti Virus Corona, Pandemi Mematikan Ini Pernah Tewaskan 50 Juta Orang di Dunia
Flu Spanyol sampai saat ini masih menjadi pandemi terburuk dalam sejarah, yang menewaskan 1 hingga 3 persen populasi dunia.
Pada musim panas 1918, para tentara mulai pulang ke negara dan rumah masing-masing.
Dalam tubuh mereka terdapat virus flu Spanyol yang sudah tidak dirasakan lagi gejalanya.
Hal itulah yang membuat virus ini cepat menyebar.
Uniknya, mayoritas virus flu Spanyol menyerang orang berusia 20-30 tahun dengan kondisi tubuh yang sebelumnya fit.
Berawal dari China?
Meski dinamakan Spanish flu, virus influenza ini bukan berasal dari Spanyol.
Pada 2014, sebuah teori baru mengenai asal mula virus flu Spanyol.
Seperti diberitakan dari National Geographic, virus influenza ini diperkirakan berasal dari China yang dibawa oleh para pekerja ke Kanada pada 1917 dan 1918.
Kebanyakan pekerja asal China tersebut merupakan petani dari wilayah terpencil di Negeri Tirai Bambu tersebut.
• UPDATE Terkini! 3 Pasien Covid-19 Meninggal Hari Ini Jumat (13/3), Total 4 Orang Korban Virus Corona
Mark Humphries dalam bukunya “The Last Plague” terbitan University of Toronto (2013) menyebutkan bahwa para pekerja ini menghabiskan enam hari di dalam kontainer.
Mereka terisolasi di dalam kontainer tersebut, melintasi banyak negara sebelum tiba di Perancis.
Di Perancis, para pekerja ini dipekerjakan untuk membetulkan rel kereta api dan jalan raya, serta reparasi benda-benda berat.
Diperkirakan sekitar 90.000 pekerja China yang melakukan hal tersebut pada masa itu.
• DAFTAR Pesepakbola Dunia Terjangkit Virus Corona, Rekan Cristiano Ronaldo Hingga Juru Taktik Arsenal
Humphries menyebutkan bahwa 3.000 orang dari setiap 25.000 pekerja China mengakhiri perjalanan mereka di lokasi karantina medis.
Pada masa itu, karena tingginya rasisme terhadap warga Asia, penyakit mereka disebut sebagai “Chinese laziness” atau “kemalasan orang China” dan para dokter tidak menganggap penyakit tersebut sebagai sesuatu yang serius.