Corona Masuk Indonesia

Benarkah Uang Tunai Bisa Menjadi Media Penyebaran Virus Corona? Ini Anjuran WHO

Anjuran ini dikeluarkan setelah virus corona SARS-CoV-2 menyebar ke puluhan ribu orang di seluruh dunia dengan sangat cepat.

Editor: Dhita Mutiasari
Kolase/ AFP
Benarkah Uang Tunai Bisa Menjadi Media Penyebaran Virus Corona? Ini Anjuran WHO 

Benarkah Uang Tunai Bisa Menjadi Media Penyebaran Virus Corona? Ini Anjuran WHO

Penyebaran virus Corona penyebab Covid-19 kini masih meresahkan masyarakat di dunia.

Bahkan penyebaran virus corona yang masih berlangsung membuat para lembaga dan peneliti di seluruh dunia mengkhawatirkan penyebarannya melalui uang tunai.

Pasalnya uang tunai merupakan permukaan yang disentuh kebanyakan konsumen setiap hari.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) meminta semua orang untuk segera mencuci tangan dengan sabun setelah menggunakan uang tunai.

Anjuran ini dikeluarkan setelah virus corona SARS-CoV-2 menyebar ke puluhan ribu orang di seluruh dunia dengan sangat cepat.

Sempat Soroti Kondisi Kabah saat Wabah Corona, Mbah Mijan Kembali Bersuara Singgung Akhir Jaman

Ada kemungkinan, infeksi mematikan dari penyakit Covid-19 dapat berpindah melalui uang tunai.

"Uang tunai sering berpindah tangan, dan di sana ( uang kertas) bisa jadi sarang berbagai bakteri dan virus," kata juru bicara WHO seperti dilansir New York Post, Minggu (8/3/2020).

"Kami menyarankan semua orang untuk segera mencuci tangan setelah memegang uang kertas dan jangan menyentuh wajah," imbuh WHO.

Pengawas kesehatan internasional menambahkan, jika memungkinkan, sebaiknya gunakan pembayaran non-tunai.

Namun, WHO mengklarifikasi bahwa hal ini bukan untuk menyarankan orang untuk menghentikan pemakaian uang kertas.

"WHO tidak mengatakan uang kertas dapat menularkan Covid-19, kami juga belum mengeluarkan peringatan atau pernyataan tentang ini," kata juru bicara WHO Fadela Chaib kepada MarketWatch.

"Kami ditanya apakah uang kertas dapat menularkan Covid-19, dan kami mengatakan bahwa
semua orang harus mencuci tangan setelah memegang uang, terutama jika memegang atau akan makan," imbuh Chaib.

SANG Ahli Jawab Kebenaran Soal Makan Nasi Padang Bisa Bebas Dari Virus Corona

Sementara itu, kekhawatiran tentang penyebaran virus corona melalui uang kertas telah mendorong museum Louvre di Paris untuk tidak menerima pembayaran dengan uang tunai selama wabah.

Museum hanya akan menerima pembayaran kartu kredit sebagai bagian dari upaya untuk melindungi staf dari pengunjung yang mungkin terinfeksi.

Minggu lalu, Bank Sentral Korea Selatan juga mengumumkan akan menghentikan sirkulasi uang kertas selama dua minggu untuk membatasi penyebaran virus.

Langkah ini mengikuti upaya-upaya di China, di mana virus itu muncul, untuk menghentikan penggunaan uang tunai di daerah paling terdampak untuk mencegah penularan virus.

Bank Rakyat China memerintahkan pengembalian uang kertas yang beredar bulan lalu di rumah sakit, pasar hewan, dan bus di dekat zona panas negara itu untuk menghancurkan uang yang berpotensi terkontaminasi, South China Morning Post melaporkan.

Munculnya Kekhawatiran

Penghentian sirkulasi uang kertas juga mengikuti prakarsa pembersihan uang tunai dengan sinar ultraviolet dan suhu tinggi di China.

Dalam beberapa kasus, tak pelak uang tersebut mesti dimusnahkan. 

Uang tunai yang diberikan perhatian khusus juga dari daerah-daerah berisiko tinggi, seperti rumah sakit.

Mengutip CNN, Senin (9/3/2020), Aaron Press dari perusahaan riset IDC mengatakan, kekhawatiran atas uang tunai terjadi karena semakin banyaknya orang terinfeksi virus corona, mendekati 100.000 orang yang sebagian besar berada di China.

Wabah tersebut mungkin saja mendorong adopsi pembayaran mobile seperti opsi pembayaran seluler dan tanpa kontak dari Apple Pay, Samsung Pay dan Google Pay.

Konsumen hanya perlu menggunakan ponsel atau jam tangan pintar untuk membayar. Atau menggunakan kartu kredit dengan chip NFC.

"Masuk akal mengapa sebagian besar orang ingin menggunakan telepon atau kartu tanpa perlu kontak langsung, terutama tidak ada tanda tangan yang diperlukan sebagai bagian dari proses dan Anda tidak perlu menyentuh terminal," kata Press.

Press bilang, beberapa bisnis telah melakukan perubahan untuk mengurangi kontak. Starbucks misalnya, telah melarang penggunaan cangkir pribadi dan gelas (tumblr) di toko-toko Amerika Utara.

Instacart juga meluncurkan pengiriman di depan pintu yang tidak memerlukan kontak dengan manusia.

Dosen senior di bidang mikrobiologi di London Metropolitan University, Paul Matewele mengatakan, tidak bisa diragukan seseorang bisa saja terkena mikroorganisme virus melalui uang tunai.

"Studi menunjukkan sejumlah hal yang tidak pernah kita sangka bisa saja hadir," ungkapnya.

Menurut sebuah studi tahun 2017 yang dilakukan di New York City, para peneliti menemukan mikroorganisme yang hidup di permukaan uang tunai, mulai dari mulut dan bakteri kelamin hingga virus mirip flu.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan merekomendasikan untuk mencuci tangan setelah memegang uang, terutama sebelum makan.

Penggunaan kartu kredit pun tidak menjamin akan selalu bersih, bila terminal seperti EDC digunakan oleh banyak orang. Hal itu berarti mikroorganisme bisa bertransfer ke kartu lain.

Tapi setidaknya, bisnis bisa mengurangi kontak langsung dengan tidak perlu membubuhkan tanda tangan saat pembelian. Dalam pembelian bernilai rendah, seperti kopi dan sandwich, tanda tangan tidak menambahkan perlindungan penipuan.

"Dalam banyak kasus, Anda menandatangani untuk hal-hal yang sebenarnya tidak perlu Anda tanda tangani," tambah Press.

Hal terakhir yang perlu diingat, masyarakat harus rajin menjaga kebersihan ponsel.

"Ketika orang berpindah ke transaksi elektronik, risikonya memang berkurang. Tapi masyarakat masih menggunakan telepon genggam untuk melakukan pembayaran seluler," ujar Matewele.

Untuk itu selain mencuci tangan setelah menyentuh uang, bentuk perlindungan lain bisa dilakukan dengan menggunakan antibakteri atau tisu bayi untuk membersihkan ponsel dan kartu kredit. Bahkan membawa pulpen sendiri untuk menandatangani tanda terima bila diperlukan.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Uang Tunai Dikhawatirkan Jadi Media Penyebaran Virus Corona", https://money.kompas.com/read/2020/03/09/093600426/uang-tunai-dikhawatirkan-jadi-media-penyebaran-virus-corona?page=all#page2#source=clicktitle#source=clicktitle.

Penulis : Fika Nurul Ulya

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved