Musancab DPC PDIP Ketapang Sempat Ricuh dan Diwarnai Aksi Lempar Kursi

Saat dikonfirmasi, Demisioner Bendahara PAC Delta Pawan, Sadran membenarkan kericuhan tersebut.

ISTIMEWA//Screenshot Video
Screenshot Video Suasana Musancab PDIP Ketapang yang sempat diwarnai aksi lempar kursi, Minggu (8/3/2020). 

KETAPANG - Acara Musyawarah Anak Cabang (Musancab) tujuh Kecamatan yang digelar oleh Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI Perjuangan Kabupaten Ketapang dalam rangka pergantian dan pembentukan Pengurus Anak Cabang (PAC) baru sempat berlangsung ricuh.

Video kericuhan sempat beredar di media sosial yang mana Demisioner Bendahara PAC Delta Pawan, Sadran terlihat memarahi Ketua DPC PDIP Ketapang, Kasdi bahkan sempat melempar kursi saat acara berlangsung.

Saat dikonfirmasi, Demisioner Bendahara PAC Delta Pawan, Sadran membenarkan kericuhan tersebut.

Bahkan dikatakannya dirinya langsung meninggalkan lokasi kegiatan yang berlangsung di Kantor DPC PDIP Ketapang.

Musancab PDI Perjuangan se-Kota Pontianak, Satarudin Harap Kader Pelihara Disiplin dalam Bekerja

“Kami merasa dipermainkan oleh Ketua DPC, karena mekanisme yang telah kami laksanakan sesuai AD/ART Partai tidak digunakan DPC dalam Musancab ini,” kata Sadran, Minggu (08/03/2020).

Sadran menjelaskan agenda Musancab merupakan kegiatan pergantian pengurus PAC.

Dimana sesuai mekanisme partai sebelum Musancab digelar terlebih dahulu dilaksanakan Musyawarah Ranting (Musran) oleh para PAC.

“Disinilah letak permainan Ketua DPC, harusnya sesuai AD/ART partai, Musran hanya dilakukan kepengurusan PAC resmi dan akhirnya kami yakni Ketua, Sekretaris dan Bendahara PAC Delta Pawan diminta melaksanakan Musran dan kami laksanakan sesuai aturan, namun ternyata selain kami, Pak Kasdi menyuruh Wakil Ketua PAC yakni H Kirin untuk melaksanakan Musran di Delta Pawan juga," jelasnya.

Atas kejadian tersebut menurut Sadran sama saja membuat terjadi ada dualisme di tubuh PAC Delta Pawan.

Puncaknya ia mengaku kesal setelah hasil Musran yang dilaksanakan kepengurusan PAC Delta Pawan sebelum demisioner di 9 desa/kelurahan se-Kecamatan Delta Pawan yang menghasilkan namanya sebagai Ketua PAC Delta Pawan malah tidak digunakan oleh partai dan malah menggunakan hasil Musran yang dilakukan oleh H Kirin.

“Setelah Musran kami melaksanakan rapat PAC dan dikumpulkan nama-nama hasil musyawarah mufakat dari setiap ranting di Musran dan nama saya terbanyak."

"Sesuai mekanisme hasil Musran kami serahkan ke DPC untuk kemudian disampaikan ke DPD, namun nyatanya saat Musancab hasil Musran kami tidak digunakan bahkan di absen ranting-ranting yang kami bentuk malah tidak ada namanya dan malah menggunakan Musran yang dilakukan H. Kirin yang kami nilai abal-abal,” tegasnya.

Atas dasar tersebut, diakui Sadran dirinya memprotes dan kesal pada acara Musancab lantaran adanya proses partai yang tidak dilaksanakan dengan benar.

Oleh karena itu pihaknya pun berencana akan melaporkan persoalan ke DPD dengan tembusan ke DPP agar diketahui dan dapat dilakukan evaluasi.

“Ini bukan soal jabatan. Buat saya ada jabatan atau tidak saya tetap mendukung PDIP itu sudah jelas. hanya saja kita tidak mau marwah partai hilang karena kepentingan oknum,” tandasnya. (*)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved