Corona Masuk Indonesia

TERJAWAB Kebenaran Soal Alat-alat Uji Tes Virus Corona di Indonesia yang Sempat Diragukan

Wabah virus Covid-19 menjadi sorotan publik di Indonesia saat ini, apalagi setelah 2 orang asal Depok positif terkena corona.

Editor: Mirna Tribun
pixabay.com
TERJAWAB Kebenaran Soal Alat-alat Uji Tes Virus Corona di Indonesia yang Sempat Diragukan 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Wabah virus Covid-19 menjadi sorotan publik di Indonesia saat ini, apalagi setelah 2 orang asal Depok positif terkena corona.

Sementara itu, jumlah kematian dari virus Covid-19 terus bertambah setiap harinya.

Berdasarkan data terbaru Map of Coronavirus Covid-19 Global Cases by Johns Hopkins CSS, pada tanggal 24 Februari 2020, sudah ada 2.620 kasus kematian akibat virus Covid-19, dan total yang terinfeksi sudah mencapai 79.434 di seluruh dunia.

Kasus kematian terbanyak akibat virus ini terjadi di Cina, sebagian besar dari Provinsi Hubei, yaitu sebanyak 2.495 korban jiwa.

Gejala dari Covid-19 ini berupa demam, batuk, pilek dan nyeri dada.

Jumlah korban yang tinggi dan gejala yang sulit dibedakan dengan gejala flu membuat masyarakat menjadi resah.

Keresahan ini ditambah oleh banyaknya berita-berita yang tersebar di media sosial yang kebenarannya sulit dipastikan.

Memperhatikan hal tersebut, Indonesia International Institute for Life Sciences (i3l), menyelenggarakan acara seminar Power Talk untuk mengupas virus COVID-19 dalam perspektif sains.

Dalam seminar ini, Kepala Lembaga Biologi Molekuler (LBM) Eijkman Profesor dr. Amin Soebandrio, PhD, SpMK (K), menjelaskan bahwa penularan virus Covid-19 bisa menyebar ketika orang yang terinfeksi mengeluarkan droplet (partikel air liur).

Akan tetapi, apabila droplet jatuh ke permukaan, kemudian tersentuh oleh tangan, dan tangan itu menyentuh anggota tubuh seperti mulut, hidung, dan mata.

Bisa berpotensi membuat virusnya masuk ke dalam tubuh dan menyebabkan penularan.

Maka dari itu, penggunaan masker saja tidak cukup, akan tetapi perlu menggunakan kacamata juga.

Ia merekomendasikan setelah menyentuh barang di tempat umum, sebaiknya segera mencuci tangan.

“Memang Virus yang sebelumnya sensitif terhadap suhu tinggi, akan tetapi untuk Virus Covid-19 yang sekarang, belum ada data khusus terkait dengan suhu, kelembaban dan sebagainya, jadi belum ada bukti.” Jelasnya.

Menganggapi keraguan mengenai uji tes Covid-19 di Indonesia, Prof. dr Amin menjelaskan, sesungguhnya laboratorium di Indonesia memumpuni untuk mendeteksi virus Covid-19.

Halaman
12
Sumber: Nova
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved