Menilik Budidaya Madu Kelulut Sukadana, Agus Raup Omzet Rp 5 Juta
Agus memulai budidaya sejak 2017. Dia mendapat bibit lebah trigona dari seorang rekan. Setelah mencari referensi di media sosial
Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Nina Soraya
Agus M Imran sudah dua tahun berbudidaya madu kelulut di Sukadana, Kabupaten Kayong Utara.
Saat ini, dia sudah memiliki sekitar 100-an sarang terbuat dari kayu berbentuk kotak yang diberi atap.
Sarang-sarang ini ditempatkan di tiga lokasi berbeda.
• Pabrik Wermes Bisa Nikmati Tambah Daya Listrik Dalam Tiga Jam
• CEK FAKTA - Tes Sederhana Deteksi Virus Corona Dalam 10 Detik Tanpa ke Dokter atau Laboratorium
• Wolverine Toraja Viral di Facebook, Tagar #Logan Sempat Trending di Twitter, Otot Macam Hugh Jackman
Beberapa diantaranya persis di dekat rumah. Sisanya di Satong dan Kuala Tolak, Kabupaten Ketapang.
Agus memulai budidaya sejak 2017. Dia mendapat bibit lebah trigona dari seorang rekan.
Setelah mencari referensi di media sosial, dia pun mulai mengembangkan sendiri budidaya madu kelulut.
"Awal-awalnya kita juga masuk hutan, lihat ada enggak. Dia ini kan rata-rata bersarangnya di kayu-kayu yang lapuk itu, yang udah berlubang," kata Agus di kediamannya, Senin (2/3) sore.
Bila dirata-ratakan, dalam sebulan Agus mampu memanen sebanyak 15-20 liter madu.
Namun, di saat bunga banyak bermekaran, Agus bisa mendapat hasil lebih banyak. Dari jumlah itu, dia mampu meraup omzet Rp 3-5 juta.
"Tapi kalau musim kabut atau kebakaran agak kurang," tutur Agus.
Agus menjual produk yang diberi nama Madu Kelulut Sukadana ini untuk pasar Sukadana dan sekitarnya.
Meski sesekali, madu-madu ini juga dijual ke Bogor dan Bandung. Agus melakukan penjualan secara online.
Satu botol madu berisi 250 ml dijual seharga Rp 150 ribu. Sedangkan yang dikemas dalam botol 500 ml dijual seharga Rp 250 ribu.
Menurut Agus, harga madu kelulut di Kayong Utara dan Ketapang memang paling tinggi di Kalimantan Barat.
• Dinas PUPRPERA Segera Tindaklanjuti Jembatan Rusak Akibat Banjir di Jelimpo
• TOPIK ILC Tv One Selasa (3/3), Virus Corona Masuk Indonesia Jadi Tema Indonesia Lawyers Club
Berbeda dengan di Sambas yang harganya anjlok, lantaran stok banyak.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/agus-m-imran-memanen-madu-kelulut-di-kediamannya-di-sukadana-aq.jpg)