Terima Abu, Umat Katolik Masuki Masa Pra-Paskah
Sekitar 2.000-an umat Katolik, memenuhi Gereja Paroki St Hieronymus, Tanjung Hulu, Pontianak Timur, Kalimantan Barat, Rabu sore (26/02/2020).
Oleh: Severianus Endi |Umat Paroki St Hieronymus–Tanjung Hulu, Pontianak Timur
Sekitar 2.000-an umat Katolik, memenuhi Gereja Paroki St Hieronymus, Tanjung Hulu, Pontianak Timur, Kalimantan Barat, Rabu (26/02/2020) sore mulai pukul 20.00 WIB. Umat sampai meluber ke halaman gereja dengan kursi cadangan di bawah tenda. Sebagian umat malah tidak kebagian tenda dan memenuhi area kosong yang bisa ditempati.
Tingginya antusias umat ini karena Gereja Katolik di seluruh dunia sedang merayakan Rabu Abu. Momen ini merupakan masa bagi Umat Katolik memasuki masa pra-paskah sebagai masa tobat. Meskipun, paroki ini telah menyelenggarakan misa untuk penerimaan abu pada pagi hari pukul 06.00, jumlah umat ternyata tak surut pada misa sore harinya.

Dalam Gereja Katolik, sejak Rabu Abu, umat melangsungkan masa pertobatan selama 40 hari, yang digenapi pada Sabtu sebelum perayaan Minggu Palma. Angka 40 mengingatkan umat Katolik akan perjalanan bangsa Israel di padang gurun selama 40 tahun dan puasa Yesus selama 40 hari.
Pastor Kepala Paroki St Hieronymus, RP Ligorius Jalak CP, mengatakan, masa pra paskah harus dijadikan momen bagi umat, untuk untuk semakin menguatkan doa, melakukan matiraga, dan bersedekah untuk meningkatkan rasa solider kepada sesama.

Dengan berdoa, kata Pastor Ligorius, kita semakin meningkatkan relasi dengan Tuhan. Dan dengan bersedekah, memperkuat relasi dengan sesama.
“Kita diingatkan dalam masa ini untuk meningkatkan tobat, amal kasih, rajin berdoa, rajin menerima sakrmen-sakreman. Dengan demikian kita merasakan kasih Allah sungguh hidup dalam diri kita. Itulah cara membangun hidup kita sebagai murid-murid Tuhan Yesus,” kata Pastor Ligorius.

Seluruh umat menerima tanda dengan goresan abu di kening, yang diberikan oleh Pastor dibantu sejumlah pro-diakon. Abu bermakna sebagai tanda kerapuhan manusia yang mudah jatuh dalam kelemahan dosa sekaligus tanda pertobatan.
Melalui penandaan abu itu, umat Katolik diingatkan, manusia diciptakan dari debu tanah dan suatu ketika akan tiada lalu kembali menjadi debu. Abu yang dioleskan ini berasal dari pembakaran daun palma yang sudah diberkati pada perayaan Minggu Palma tahun lalu. (*)
Paroki St Hieronymus–Tanjung Hulu
Tanjung Hulu
Katolik
Pontianak Timur
Kalimantan Barat
Rabu Abu
Gereja Katolik
RP Ligorius Jalak CP
Pastor
Minggu Palma
Severianus Endi
Stefanus Akim
Daftar Eform BRI Login www.depkop.go.id Daftar UMKM Online Klik eform.bri.co.id/bpum Dapat 2,4 Juta |
![]() |
---|
Gubernur Sutarmidji Tutup Belajar Tatap Muka Seluruh SMA/SMK Se Kalbar |
![]() |
---|
Sudah Dapat Sertifikat Vaksinasi, Bepergian ke Luar Kota Tetap Wajib Lampirkan Surat Negatif Corona |
![]() |
---|
KUNCI JAWABAN Tema 6 Kelas 2 Halaman 166 167 171 172 173 Tematik Terpadu Merawat Tumbuhan |
![]() |
---|
Jokowi Legalkan Investasi Miras, Ekonom: Kalau Tidak Ada Miras, Tidak Ada Turis yang Datang |
![]() |
---|