Daegu Dihantam Virus Corona, Ini Kontak & Informasi Penting Bagi Warga Indonesia di Korea Selatan
Terdapat 100 kasus baru, sehingga total ada 204 kasus. Sebagian besar kasus ditemukan di kawasan Daegu.
DAEGU adalah satu di antara kota besar di Korea Selatan yang kini bak kota hantu setelah dihantam wabah virus Corona yang menyebar dalam tempo cepat.
Sebelumnya, Daegu adalahsatu di antara kawasan di Korea Selatan yang mempunyai beragam tempat wisata.
Seperti 83 Tower yang merupakan landmark Daegu, Apsan Observatory untuk melihat Daegu dari ketinggian, dan Seomun Market dipenuhi street food khas Korea, melansir tour.daegu.go.kr.
Tak pelak bila kamu ingin berwisata ke daerah ini, tetapi sebaiknya tunda dulu keinginan tersebut sehubungan dengan penyeberan wabah virus corona yang meningkat di sini.
• VIRUS Corona Paksa Italia Isolasi 10 Kota, Daegu Korea Selatan Jadi Bak Kota Hantu | China Menurun
Dikutip dari berita Kompas.com, Sabtu (22/2/2020), di Korea Selatan kasus penyebaran virus berbahaya ini meningkat dalam beberapa hari ini.
Terdapat 100 kasus baru, sehingga total ada 204 kasus. Sebagian besar kasus ditemukan di kawasan Daegu.
KBRI Seoul melalui akun Twitter resminya menghimbau warga Indonesia untuk menunda dulu kunjungan ke Daegu dan sekitarnya.
Lakukanlah empat langkah berikut terkait wabah virus corona:
- Ikuti prosedur pencegahan dini virus corona dengan selalu memakai masker, menggunakan hand sanitizer, menghindari kontak dengan hewan liar, dan tidak makan daging mentah atau setengah matang.Memantau perkembangan berita di media setempat atau media sosial KBRI Seoul.
- Segera ke rumah sakit bila mengalami batuk, demam di atas 37,5 derajat celsius, sakit tenggorokan, dan/ atau gangguan pernapasan.
- Menjauhi lokasi yang diduga sebagai tempat penularan virus corona.
• Status Negatif Virus Corona Diragukan, LBM Eijkman Sebut Indonesia Sudah Lama Miliki Alat Pendeteksi
Jika menghadapi situasi darurat saat berada di Korea Selatan, kamu dapat menghubungi kontak berikut:
- Hotline KBRI Seoul +82-10-5394-2546
- Hotline Korea Immigration 1345, tekan 8 dan * (tanda bintang) untuk layanan Bahasa Indonesia
- Korea Centers for Disease Control and Prevention (KCDC) 1339
- Yudi Santoso selaku mitra KBRI Kota Daegu pada nomor +82-10-5455-3884
- Muhammad Naufal Amarca Dzaki selaku gubernur Perpika (Persatuan Mahasiswa Indonesia di Korea) wilayah 3, +82-10-3693-0412
- Rohib selaku perwakilan UT (Universitas Terbuka) Korea, +82-10-8346-2416
Bak Kota Hantu
Lalu lintas dan suasana Kota Daegu, Korea Selatan, mendadak sepi sejak Kamis (20/2/2020) kemarin.
Hal ini menyusul ditemukannya kasus kematian karena infeksi virus corona di Daegu.
Pemandangan yang tersisa hanya toko-toko yang tutup dengan papan pengumuman di pintunya dan segelintir orang lalu lalang dengan masker di wajahnya.
Tak hanya itu, mal-mal perbelanjaan dan bioskop-bioskop Daegu juga tak luput dari pemandangan itu.
• Ilmuwan Khawatir Kini Virus Corona Sudah Bermutasi, Penderitanya Makin Sulit Dideteksi
Konser BTS dan bintang K-Pop lainnya yang sebelumnya dijadwalkan pada 8 Maret 2020 di Stadion Daegu pun telah ditunda.
Kota Daegu merupakan kota metropolitan terbesar keempat di Korea Soletan dan dihuni sekitar 2.5 juta penduduk.
Kota itu disebut seakan menjadi "kota hantu" setelah para penduduknya mengisolasi diri di rumah akibat lonjakan jumlah kasus virus corona.
Untuk mencegah penyebaran virus, Wali Kota Daegu Kwon Young-Jin mengimbau warganya agar tetap di rumah.
"Kami berada dalam krisis yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Kwon Young-Jin, dilansir dari Reuters, Kamis (20/2/2020).
Penutupan sekolah
Kwon Young-Jin juga memerintahkan penutupan semua sekolah dan perpustakaan umum.
Sementara itu, sekolah-sekolah di kota yang berjarak dua jam dari Ibu Kota Seoul tersebut sedang mempertimbangkan untuk menunda kegiatan belajar awal musim semi yang dijadwalkan pada awal Maret.
Menurut Young-Jin, pihaknya akan menguji semua anggota gereja dan mengisolasi mereka dari keluarganya.
Kim Geun-woo (28), salah seorang warga Daegu menggambarkan suasana kota itu seperti kiamat zombie.
"Ini seperti seseorang menjatuhkan bom di tengah kota, seperti kiamat zombie," kata Geun-woo.
• Wanita Lebanon Pertama Positif Virus Corona Jadi Kasus Pertama di Lebanon, Baru Datang dari Iran
Sebesar 80 persen dari kasus virus corona di Korea Selatan berasal dari Kota Daegu dan dikaitkan dengan seorang wanita berusia 61 tahun yang bekerja di gereja kota itu.
Wanita tersebut pertama kali menderita demam pada 10 Februari 2020.
Akan tetapi, ia dua kali menolak untuk diperiksa dengan alasan tak pernah bepegian ke luar negeri dalam beberapa waktu terakhir.
Sebelum didiagnosis, wanita itu telah datang ke empat layanan kesehatan untuk memeriksakan kondisinya.
Gereja Shincheonji sendiri telah menutup semua fasilitasnya secara nasional.
"Kami sangat menyesal bahwa karena salah satu anggota kami yang menganggap kondisinya sebagai pilek biasa karena tidak bepergian ke luar negeri, menyebabkan banyak orang di gereja kami terinfeksi," tulis gereja dalam sebuah pernyataan, dilansir dari Guardian, Kamis (20/2/2020).
• Mengenal Kota Daegu Korea Selatan, Kini Ditetapkan Zona Penanganan Khusus Gara-gara Virus Corona
Sebuah penelitian baru menunjukkan bahwa virus tersebut lebih menular daripada perkiraan sebelumnya.
Sejauh ini, virus corona telah menginfeksi 76.718 dan menyebabkan 2.247 orang meninggal dunia.
Materi di artikel ini juga telah tayang di Kompas.com, dapat dilihat di link berikut: https://travel.kompas.com/read/2020/02/22/214741527/virus-corona-di-daegu-berikut-kontak-dan-informasi-penting-bagi-wisatawan dan https://www.kompas.com/tren/read/2020/02/21/172500065/saat-daegu-disebut-seperti-kota-hantu-akibat-virus-corona-di-korea-selatan-
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838