Yayasan Parama Abhipraya dan RSUD Kayong Utara Gelar Operasi Gratis Bibir Sumbing
Sisca mengatakan, tindakan operasi terhadap pasien ditangani oleh seorang dokter spesialis bedah plastik.
Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Jamadin
KAYONG UTARA - Yayasan Parama Abhipraya bekerjasama dengan RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Kayong Utara menggelar operasi gratis bibir sumbing dan celah langit-langit, Jumat (14/2/2020).
Kepala RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I Kayong Utara, Maria Fransisca Antonelly mengatakan, kegiatan sosial ini bakal diselenggarakan hingga Minggu (16/2/2020).
Setidaknya sudah ada 11 pasien anak yang terdaftar di hari pertama.
Calon pasien lain masih dibolehkan mendaftar selama kegiatan masih berlangsung.
• Dinkes Sambas Apresiasi Pelaksanaan Kegiatan Operasi Bibir Sumbing di RSUD Sambas
Sisca mengatakan, tindakan operasi terhadap pasien ditangani oleh seorang dokter spesialis bedah plastik.
Para pasien pun harus dirawat inap.
"Terutama untuk yang pasien celah langit-langit itu perlu dirawat inap. Baik dalam persiapan operasi maupun pasca operasinya," kata Sisca.
Adapun, kegiatan ini bertujuan untuk membantu warga, sehingga tidak perlu mengeluarkan dana sendiri untuk dioperasi.
Normalnya, biaya operasi bibir sumbing atau celah langit-langit berkisar antara Rp 5 juta hingga belasan juta rupiah.
"Tergantung kasusnya, karena kan ada yang hanya bibir saja, ada yang sampai dalam," ujar Sisca.
Bukan Aib
Sekretaris Daerah Kayong Utara, Hilaria Yusnani menyambut baik operasi gratis bibir sumbing dan celah langit-langit oleh Yayasan Parama Abhipraya dan RSUD Sultan Muhammad Jamaludin I, Jumat (14/2/2020).
Hilaria mengaku bersyukur atas perhatian Yayasan Parama Abhipraya kepada warga penderita bibir sumbing dan celah langit-langit.

Hal ini mengingat jumlah penderita di Kayong Utara cukup banyak.
"Jadi pemerintah sangat mendukung dan bersyukur sekali adanya niat mereka melakukan kegiatan di Kayong Utara," kata Hilaria Yusnani usai menghadiri acara pembukaan kegiatan sosial itu.
Di kesempatan itu, Hilaria mengatakan cacat fisik yang dialami penderita bibir sumbing maupun celah langit-langit bukan aib.
Oleh karenanya, warga tidak perlu menutup-nutupi atau menyembunyikan anggota keluarganya yang menderita kelainan tersebut.
"Karena ini masih bisa diperbaiki dan direkonstruksi secara medis," ujar Hilaria.
Hilaria lantas berharap Yayasan Parama Abhipraya terus menggelar kegiatan sosial serupa di Kayong Utara.
Hilaria pun menyebut pemerintah bakal mengundang warga yang masih membutuhkan operasi gratis ini.
"Dan saya yakin mereka akan siap menangani dan melayani masyarakat Kabupaten Kayong Utara," ujar Hilaria.
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut: