Benarkah di Indonesia Nol Korban Virus Corona? Ilmuwan Cemas dan Memprediksi Hal Mengerikan
Keyakinan Lipsitch itu berdasar pada penelitian yang memperkirakan jumlah rata-rata penumpang yang terbang dari Wuhan ke negara lain di seluruh dunia.
Kemenkes: Itu hanya Prediksi
Kepala Badan Litbang Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Siswanto menjawab penelitian ahli dari Universitas Harvard yang menyatakan kasus virus corona kemungkinan tak terdeteksi di Indonesia.
Siswanto mengatakan, penelitian yang dilakukan ahli Harvard itu hanya berdasarkan kalkulasi matematis dan belum bisa dipastikan kebenarannya.
"Penelitian Harvard itu model matematik untuk memprediksi dinamika penyebaran novel corona virus berdasarkan seberapa besar orang lalu lalang," kata Siswanto di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (10/2/2020).
Siswanto menyebutkan, berdasarkan hitungan matematis tersebut, seharusnya terdapat 6-7 kasus positif virus corona di Indonesia.
Namun, Siswanto menegaskan, sampai hari ini belum ada satu kasus yang dinyatakan positif corona berdasarkan hasil pemeriksaan di laboratorium Litbang Kemenkes.
Dari 62 kasus, Kemenkes sudah melakukan uji laboratorium terhadap 59 kasus.
Tak satu pun dari spesimen tersebut yang positif corona. Adapun 3 spesimen lainnya saat ini masih diteliti.
"Kalau diprediksi harusnya ada 6 kasus, ternyata sampai hari ini tidak ada, ya harusnya justru kita bersyukur. Kita sudah teliti dengan benar. Itu (penelitian ahli Harvard) hanya prediksi saja," kata dia. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Ahli Harvard Peringatkan, Virus Corona di Indonesia Tak Terdeteksi"