Cap Go Meh

Turis Asing Tarpukau Saksikan Cap Go Meh, Atraksi 847 Tatung di Singkawang & Pawai Naga di Pontianak

Setiap perayaan agama hendaknya disikapi sebagai momen untuk lebih mengokohkan hubungan umat apapun.

TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Parade tatung pada puncak event Imlek 2571 dan Cap Go Meh 2020 disepanjang Jalan Diponegoro, Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020). Parade tatung ini diikuti 847 tatung. 

SINGKAWANG - Puncak perayaan Cap Go Meh di Kalbar berlangsung meriah dan semarak.

Bahkan atraksi Cap Go Meh di Singkawang dan Pontianak, berupa tatung maupun pawai naga membuat takjub wisatawan yang berkunjung.

Diperkirakan ribuan wisatawan hadir di Pontianak serta di Singkawang.

Mereka antusias menyaksikan atraksi tatung maupun naga.

TURIS Cantik Korea Selatan Kepincut Eksotisme Tatung Cap Go Meh Singkawang

Satu di antara wisatawan tersebut adalah James yang berasal dari Swedia.

James sengaja datang ke Singkawang untuk menyaksikan Festival Cap Go Meh.

Menurutnya, kinerja panitia Cap Go Meh patut diacungi jempol.

"Saya suka Cap Go Meh, acaranya sangat teroganisir," ungkap James saat diwawancarai Tribun, sambil menyaksikan parade tatung.

Selain itu, ia menganggap Cap Go Meh merupakan momen menarik yang sayang untuk dilewatkan.

James, Wisatawan asing asal Swedia saat ditemui Tribun pada parade Tatung Cap Go Meh, di Singkawang.
James, Wisatawan asing asal Swedia saat ditemui Tribun pada parade Tatung Cap Go Meh, di Singkawang. (TRIBUNPONTIANAK/RIZKI FADRIANI)

"Mungkin tahun depan saya akan kembali lagi," tambahnya.

Wisatawan mancanegara lainnya yang datang untuk menyaksikan Cap Go Meh di Singkawang adalah Daniel Batlen dari Australia.

Ia datang dari Kuala Lumpur, Malaysia, selanjutnya ke Pontianak dan Singkawang.

Tak hanya sekadar mengikuti Cap Go Meh, Daniel Batlen bahkan ikut meramaikan parade tatung di Singkawang.

Daniel Batlen termasuk sangat cinta budaya di Borneo.

Bahkan sekujur tubuhnya memiliki tato khas pulau Borneo.

Ia pun menceritakan, tato di tubuhnya adalah tato Dayak Iban.

Ia menyebutkan, dirinya sudah lama berada di Borneo, terutama Sarawak, Malaysia.

Apalagi dirinya memiliki banyak keluarga di Sarawak.

Sementara itu Hakka Amoy Elisabeth dan Hakka Koko Kerlvin turut larut dalam perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang.

Keduanya sangat senang dan antusias menyaksikan pawai Cap Go Meh ini.

Bukan tanpa alasan, ia menyebutkan jika perasaan bahagianya timbul karena semua masyarakat dapat berkumpul bersama di Singkawang dan menyaksikan perayaan Cap Go Meh.

Kerlvin mengungkapkan jika perayaan Cap Go Meh ini sangat menarik dan merupakan kegiatan yang patut untuk disaksikan.

"Saya sangat tertarik dengan Festival Cap Go Meh ini karena bisa menyaksikan secara bersama-sama atraksi tatung, naga, dan barongsai yang sangat menarik," ungkapnya.

Tak hanya di Singkawang, di Pontianak pun perayaan CGM berlangsung meriah.

Satu dari ribuan penonton, adalah Claria.

Ia menilai agenda pawai naga yang digelar di Kota Pontianak merupakan agenda keren.

Setiap tahunnya, warga Pontianak ini tak pernah ketinggalan menyaksikannya.

"Setiap tahun suka lihat naganya," ujarnya.

Pada setiap pertunjukan naga, mulai dari buka mata, Claria selalu berburu jenggot dari replika naga yang melakukan atraksi.

Clarita menyampaikan bahwa menurut kepercayaan masyarakat Tionghoa, jenggot dari replika naga dapat menambah keberuntungan dan rejeki.

"Dari kecil kan sudah dikasih, katanya itu untuk keberuntungan. Terus buat ada yang jaga kita dari bahaya," terang gadis berparas cantik ini.

Walaupun pada perayaan Cap Go Meh tahun ini diterpa isu virus corona, ia pun tak menghawatirkan hak tersebut.

"Semoga perayaan Cap Go Meh semakin meriah," katanya.

Kemeriahan Cap Go Meh (CGM) tahun ini di Singkawang semakin semarak dengan kehadiran Menteri Agama (Menag) Republik Indonesia (RI), Fachrul Razi, yang mewakili Presiden RI.

Ia menyatakan bahwa perayaan CGM bukan hanya momennya Kota Singkawang, tapi momennya nasional.

Fachrul mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung terselenggaranya event tahunan di Kota Singkawang ini.

"Terima kasih menunjukkan persatuan dan kesatuan kita," ucapnya saat membuka Festival Cap Go Meh Kota Singkawang 2020, Sabtu (8/2/2020).

Fachrul Razi membuka CGM di Kota Singkawang mewakili Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, yang berhalangan hadir.

Pembukaan dilakukan Menag dengan memukul loku (gendang), di panggung kehormatan, Jalan Diponegoro, Kecamatan Singkawang Barat.

Turut mendampingi Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie, Wakil Wali Kota Singkawang Irwan, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji.

Ketua Umum Panitia CGM Kota Singkawang Hengky Setiawan, Ketua Pelaksana Panitia CGM Kota Singkawang Tjhai Leonardi.

Kapolda Kalbar, Pangdam XII Tanjungpura, anggota DPR RI di antaranya Dr Adrianus Asia Sidot, anggota DPD RI, forkopimda, dan tamu undangan lainnya.

Menag RI, Fachrul Razi, mengawali sambutannya dengan menyampaikan dua buah pantun mengenai Kota Singkawang dan Festival Cap Go Meh.

"Setiap perayaan agama hendaknya disikapi sebagai momen untuk lebih mengokohkan hubungan umat apapun," katanya.

Ia menegaskan perbedaan harus disikapi sebagai sumber kekuatan.

Ajaran agama apapun mengajarkan toleransi.

Tidak ada yang mengajar itu bertentangan.

Bila ada yang mempertentangkan agama berarti dia salah dalam memahami agama.

Sebelum menutup sambutannya, Menag kembali menyampaikan dua pantun mengenai kerukunan umat beragama di Indonesia, khususnya Kota Singkawang.

Dari panggung kehormatan, selanjutnya ia beranjak meninggalkan lokasi acara.

Terbesar di Indonesia

Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, mengatakan perayaan Cap Go Meh di Kota Singkawang merupakan yang terbesar di Indonesia.

Bahkan beberapa media menyebutnya sebagai event Cap Go Meh terbesar di dunia, dengan melibatkan tatung yang melakukan atraksi menarik.
"Tentu kami sangat bersyukur dan bangga karena Festival Cap Go Meh di Kota Singkawang kembali masuk dalam 100 kalender event tahun 2020 yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia," katanya.

Pemerintah Kota (Pemkot) Singkawang bersama panitia terus melakukan berbagai inovasi sehingga mampu menyuguhkan tontonan yang menarik, lebih berkualitas, dan memiliki keunikan yang berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.

Parade tatung pada puncak event Imlek 2571 dan Cap Go Meh 2020 disepanjang Jalan Diponegoro, Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020). Parade tatung ini diikuti 847 tatung.
Parade tatung pada puncak event Imlek 2571 dan Cap Go Meh 2020 disepanjang Jalan Diponegoro, Singkawang, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020). Parade tatung ini diikuti 847 tatung. (TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA)

Tahun ini yang istimewa adanya keberhasilan Kota Singkawang dalam pencatatan rekor MURI Replika Pagoda Tertinggi.

Ketinggiannya mencapai 20,2 meter yang memiliki 8 tingkat serta dua lantai terbuka untuk umum.

"Ini makna filosofisnya pelaksanaan Cap Go Meh tanggal 8 bulan 2 tahun 2020," tuturnya.

Kota Singkawang juga termasuk satu di antara 20 lokasi program regenerasi warisan budaya secara nasional dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Hanya ada dua kota di Kalimantan, selain Kota Singkawang ada pula Kota Banjarmasin.

Sementara Festival Cap Go Meh telah dikukuhkan sebagai kekayaan intelektual komunal, ekspresi budaya tradisional oleh Kementerian Hukum dan HAM.

Sederet penghargaan tersebut menjadi tantangan Kota Singkawang yang juga menyandang predikat kota tertoleran di Indonesia pada tahun 2018 versi Setara Institute.

Penghargaan tersebut semakin memperkuat identitas Kota Singkawang sebagai kota pusaka

"Tantangannya adalah Kota Singkawang harus bersatu padu bergandengan tangan untuk melestarikan dan mengembangkannya sebagai aset kebudayaan yang menimbulkan kegairahan yang terus menerus bagi masyarakat dan wisatawan untuk menyaksikannya," ungkap Chui Mie.

Ketua Umum Panitia Festival Imlek 2571 dan Cap Go Meh 2020 Kota Singkawang, Hengky Setiawan, mengatakan hari Sabtu kemarin merupakan puncak rangkaian Festival Imlek dan Cap Go Meh yang dimulai sejak 23 Januari 2020.

Pada hari itu, ada ratusan tatung, naga dan barongsai yang melakukan pawai.

"Hari ini ada 847 tatung, naga, barongsai dan seni budaya lainnya," katanya.

Ratusan tatung dengan tandu maupun tanpa tandu itu berasal dari Kota Singkawang, Pontianak, Sungai Pinyuh (Mempawah), Bengkayang, Pemangkat dan Sambas. Selebihnya 11 tatung datang dari Malaysia.

Tahun ini panitia mengangkat tema "Budaya Pemersatu Bangsa" yang telah dilihat melalui tarian NKRI dari beragam budaya yang menyatu.

"Mari kita pelihara predikat kota tertoleran tetap bisa kita pertahankan," ajaknya.

Festival Cap Go Meh Kota Singkawang 2020 diawali dengan Tarian NKRI.

Atraksi pria berseragam TNI membawa bendera merah putih mengawali tarian di hadapan Menteri Agama dan sejumlah tamu VVIP lainnya.

Kemudian bergantian penari dengan pakaian budaya Tionghoa, Dayak dan Melayu yang sering disebut Tidayu mulai menampilkan gerakannya.

Setelah acara pembukaan, pawai Festival Cap Go Meh dimulai.

Peserta yang melakukan jalan pertama yakni drumband dengan bendera merah putih, diikuti rombongan naga, barongsai dan ratusan tatung.

Para atung silih bergantian mengelilingi rute pawai dengan membopong tandu dewa dan tandu tatung.

Tabuhan gendang dan musik khas Cap Go Meh bergantian mengiringi mereka beratraksi.

Pawai Naga di Pontianak

Sementara Cap Go Meh di Kota Pontianak disemarakkan dengan pawai naga dan barongsai.

Ribuan warga Pontianak tumpah ruah di Jalan Gajah Mada yang menjadi lokasi pawai.

Bertajuk Pawai Naga Berkilau, masyarakat dari berbagai penjuru Pontianak berjejer di kedua sisi jalan.

Tak perduli dengan teriknya sinar matahari, masyarakat tetap bersemangat menyaksikan pertunjukan naga dan barongsai yang digelar sekali dalam setahun itu.

Pawai naga memperingati perayaan Cap Go Meh 2571 di Jalan Gajahmada, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020) sore. Sebanyak 25 naga menyemarakkan perayaan Cap Go Meh kali ini di Pontianak.
Pawai naga memperingati perayaan Cap Go Meh 2571 di Jalan Gajahmada, Pontianak, Kalimantan Barat, Sabtu (8/2/2020) sore. Sebanyak 24 naga menyemarakkan perayaan Cap Go Meh kali ini di Pontianak. (TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI)

Ketua Panitia Pelaksanaan Cap Go Meh Pontianak Hendry Pangestu Lim menyampaikan bahwa terdapat 24 tim naga serta 20 tim barongsai yang memeriahkan perayaan Cap Go Meh di Pontianak.

Kendati diterpa isu virus corona, Henry Pangestu menilai bahwa perayaan Festival Cap Go Meh tahun ini lebih semarak dibanding tahun sebelumnya.

Pada festival ini, ia mengungkapkan pihaknya telah menyiapkan posko medis sebagai antisipasi.

Panitia juga telah membagikan masker-masker kepada masyarakat.

"Cap Go Meh tahun ini luar biasa sekali, dan kita berdoa semoga terutama warga Kota Pontianak, semua aman terkendali, sehat, tidak ada bencana di Indonesia," harapnya.

Seluruh tim naga dan barongsai dalam festival ini melintasi rute Jalan Gajah Mada dan finis di Jalan Budi Karya.

Selama perjalanan menuju finis, para pemain naga dan barongsai tersebut menunjukkan kebolehannya beratraksi.

Replika naga yang dimainkan oleh belasan orang itu pun meliuk-liuk bak naga sungguhan.

Bahkan ada di antara tim yang melakukan atraksi menyemburkan api.

Tak ingin kehilangan momen, masyarakat pun merekam aksi naga dengan kamera ponselnya.

Pelaksanaan pawai naga yang berlangsung dua sesi ini mendapat kawalan aparat gabungan yang tersebar di berbagai sudut.

"Total keseluruhan gabungan TNI-Polri. Kita gelar kekuatan sebanyak 467 personel yang tersebar di berbagai posisi untuk melancarkan jalannya kegiatan, dan juga aktivitas masyarakat lainnya," ungkap Kapolresta Pontianak Kombespol Komarudin.

Selama proses pelaksanaan kegiatan, Kapolres menerangkan beberapa ruas jalan di sekitar tempat acara dilakukan rekayasa lalu lintas secara situasional.

Pada kesempatan ini, Kapolres pun menghimbau kepada masyarakat untuk bersama-sama mensukseskan perayaan Cap Go Meh.

"Perayaan Cap Go Meh tentunya merupakan ciri khas dari Kota Pontianak yang memiliki berbagai etnis yang amat kaya. Oleh karenanya ini merupakan suguhan yang menarik bagi masyarakat, patuhi seluruh aturan agar seluruh aktivitas masyarakat dapat berjalan lancar," pesannya. (doi/riz/fer)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved