Kisah Pria Tua Positif Virus Corona Jadi Ancaman bagi 3.700 Penumpang Kapal Pesiar Diamond Princess
Sayang momen liburan para penumpang kapal pesiar Diamond Princess ini mendadak harus berubah menjadi petaka.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Liburan dengan kapal pesiar mewah ini tiba-tiba berubah menjadi petaka setelah satu penumpang terinfeksi virus corona.
Sudah sejak Senin (3/2/2020) lalu, kapal pesiar Diamond Princess ini berada di lepas pantai Jepang sejak kabar virus corona menyeruak.
Sayang momen liburan para penumpang kapal pesiar Diamond Princess ini mendadak harus berubah menjadi petaka.
Bahkan suasana kapal pesiar Diamond Princess ini seolah penuh aura kematian setelah satu orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona.
• Sayembara Jackie Chan untuk Penemu Obat Virus Corona, Aktor Hongkong Itu Tawarkan Hadiah Fantastis
Melansir dari Intisari.grid.id, hingga berita ini diturunkan, total sudah ada 64 penumpang tertular virus corona.
Jumlah penumpang terinfeksi virus corona ini diprediksi dapat terus bertambah setiap harinya.
Hal ini karena di antara 3700 penumpang dan awak tidak seorang pun diizinkan untuk turun dari kapal pesiar.
Menyebarnya virus corona yang sudah menyerang 64 penumpang ini pun langsung diusut.

Sosok pria tua salah satu penumpang kapal pesiar inilah yang disebut-sebut menularkan virus corona.
Pasalnya tetangga kamar pria tua ini mengaku selalu mendengar pria tua tersebut tak berhenti batuk.
Sekitar 3.700 orang berada di atas Puteri Berlian, yang biasanya memiliki awak 1.100 dan kapasitas penumpang 2.670.
Situs web Diamond Princess menggambarkan kapal itu sebagai "rumah Anda jauh dari rumah" dan itu akan tetap demikian bagi sebagian besar penumpang setidaknya hingga 19 Februari.
Periode karantina dapat diperpanjang jika perlu, kata seorang pejabat pemerintah Jepang.
Salah satu yang ditemukan terinfeksi dalam kondisi serius. Banyak penumpang yang berusia lanjut dan berisiko lebih besar terkena komplikasi dari virus.
Mike Ryan, pakar darurat darurat Organisasi Kesehatan Dunia, mengatakan kasus baru akan mendorong kembali karantina.