Durian Ngagak Asal Entakai II Juarai Kontes Durian di Sanggau
Juara pertama mendapatkan piala plus uang tunai Rp 5 juta, Juara Kedua mendapatkan Rp 3,5 juta dan juara ketiga mendapatkan Rp 2juta.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Maudy Asri Gita Utami
SANGGAU - Bupati Sanggau, Paolus Hadi membuka kegiatan kontes durian dan bursa buah lokal Sanggau di Terminal Bus Sanggau, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau, Sabtu (8/2/2020).
Hadir juga Forkopimda Sanggau, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Barat, Florentinus Anum, Sekda Sanggau, Kepala OPD Sanggau, Ketua PKK, DWP, juri kontes durian dan undangan lainya.
Kontes durian diikuti 142 peserta termasuk dari Kabupaten Sekadau, dan Kabupaten Landak dan Kabupaten Sanggau.
Adapun pemenang kontes durian yakni Raymundus Wolo dengan nama durian yakni durian Ngagak dari Entakai II, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau.
• Dishangpang Hortikan Sanggau Siapkan 22 Hektare Lahan untuk Lestarikan Durian Serumbut
Dalam sambutanya, Bupati Sanggau Paolus Hadi berharap agar durian variates lokal terus dikembangkan.
Ia juga meminta masyarakat yang memiliki pohon durian agar tidak ditebang.
"Kalau bapak/ibu punya tanah, tolong jangan semuanya ditanam sawit, sisakan juga untuk buah-buah lokal kita. Supaya kedepan anak cucu kita mengenal buah-buah lokal kita,"katanya.
PH sapaan akrabnya juga menyampaikan kekhawatirannya disaat buah durian banjir di pasaran sehingga para petani kesulitan menjual buah mereka.
Untuk itulah, agar petani tidak terlalu rugi, Ia meminta agar para pedagang buah durian diorganisir supaya bisa menjual hasil panennya.
"Saya bawa pengusahanya yang akan membantu kita menjual durian yang kita miliki. Makanya saya minta dikoordinasikan dengan dinas terkait,"ujarnya.
Ia menambahkan, bahwa durian Serumbut kita menjadi durian yang diandalkan.
Mudah-mudahan kedepan dengan variates lokal yang kita punya itu adalah varates yang lebih asli.
"Tentu tidak salah juga dikembangkan secara genetik lagi oleh dinas-dinas terkait,"ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Provinsi Kalimantan Barat, Florentinus Anum menyambut baik kontes durian dan bursa buah lokal yang diselenggarakan Pemkab Sanggau.
"Kepada Kabupaten lain, suatu kewajiban sebenarnya kita melaksanakan kontes atau festival durian atau apapun namanya bagaimana kita mengangkat buah-buah lokal di Kalimantan Barat ini, agar bisa memberikan dampak bagi pendapatan masyarakat," ujarnya.
Saat ini, lanjutnya, dari sekian banyak variates durian yang ada, Kalimantan Barat sudah melepas 19 jenis variates durian.
"Dari 19 ini, 9 dari Kabupaten Sanggau, terakhir durian Serumbut. Sampai hari ini, Sanggau masih menjadi ikon nomor satu durian di Kalimantan Barat. Saya minta tolong dijaga pohon durian yang kita miliki. Karena ini nenek moyang kita yang nanam, jangan sampai di tebang, jangan sampai di senso, marah nenek moyang kita itu,"tegasnya.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perikanan (Dishangpang Hortikan) Kabupaten Sanggau, H John Hendri mengatakan, Hari ini kita telah melaksanakan kontes durian yang ketujuh.
Sebelumnya enam tahun berturut-turut dari tahun 2014 digelar di daerah perbatasan.
"Tahun ini 2020 digelar di kota Sanggau, tentu ada maksud dan tujuan. Pertama didaerah perbatasan sudah kita temukan durian sebanyak 24 varitas yang berasal dari perbatasan (Entikong, Sekayam, Beduai dan Kembayan),"ujarnya.
Di tahun 2020 ini kita juga ingin tahu untuk mendapatkan durian yang berasal dalam kota.
Ada beberapa desa penghsil durian, seperti desa Lape, Pana, Entakai termasuk Mengkiang dan daerah-daerah lain.
"Makanya kita ingin tahu juga durian yang berasal dari kota Sangga ini, makanya kita gelar hari ini. Dan diikuti oleh 142 peserta yang terdiri dari Kabupaten Landak menurunkan 6 peserta, Sekadau 7 peserta dan diikuti desa-desa lain yang ada di Kabupaten Sanggau,"ujarnya.
Durian yang dikonteskan ini nantinya akan kita amankan untuk disurvei lebih lanjut pohon dan pokoknya.
Kemudian dalam observasi itu paling tidak kita harus tahu persis batangnya, daunya seperti apa, warnanya, termasuk juga tegakan.
"Ini semua diteliti dalam rangka kita mengamakan ini, karena untuk mendapatkan suatu durian yang unggul dan diakui oleh Kementrian Pertanian harus kita lakukan langkah-langkah tadi. Termasuk DNA nya kulit durian juga kita nilai, kita mengambil 6 kategori dari 142 peserta ini,"ujarnya.
Pemenang kontes durian, Raymundus Wolo mengaku banga dan bersyukur lantaran mendapatkan juara pertama dalam kontes durian tersebut.
"Durian ini punya kakek, satu Tembawang itukan banyak pohonya. Kalau durian ngagak ini ada lima sampai 60 an lah, total ditembawag itu ratusan,"katanya.
Ia menjelaskan, buah durian jenis ngagak ini berukuran besar dan isinya warna kuning dan tebal.
"Rasanya agak manis dan pahit, jadi variasi gitulah,"jelasnya.
Sebelumnya ia mengaku tak ada rencana mengikuti kontes, namun dorongan keluarga yang menyatakan kapan lagi memperkenalkan durian ini keluar kalau tak lewat kontes.
"Puji syukur, puji Tuhan kita mendapatkan juara. Jenis durian ini berbuah setahun sekali biasanya,"ujarnya.
Dari panitia, juara pertama mendapatkan piala plus uang tunai Rp 5 juta, Juara Kedua mendapatkan Rp 3,5 juta dan juara ketiga mendapatkan Rp 2juta.
Juara harapan satu mendapatkan Rp 1,5 juta, Juara Harapan Dua mendapatkan Rp 1 juta dan juara harapan tiga mendapatkan Rp 500 ribu.
Untuk juara satu sampai tiga mendapatkan hadiah tambahan dari Bupati Sanggau masing-masing Rp 1 juta.
Hasil penilaian dewan juri, durian Ngagak asal Entakai II, Kecamatan Kapuas, Kabupaten Sanggau menjuarai kontes durian di Kabupaten Sanggau.
Juara kedua ditempati durian Sangen, juara tiga ditempati durian puruh, juara harapan kesatu ditempati durian Slaur, harapan dua ditempati durian pantai dan harapan tiga ditempati durian Darijan Lengkeng. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak