Cap Go Meh
DERETAN Fakta Unik Cap Go Meh, Dari Arti, Sejarah Hingga Akhir Hal Tabu di Perayaan Imlek
Uniknya, penyebutan kata Cap Go Meh yang populer di Indonesia, berbeda dengan negara lain seperti China, Taiwan, dan Singapura lho.
Dari sini mengapa Cap Go Meh identik dengan lentera.
3. Hari Kasih Sayang Versi China
Suasana Festival Cap Go Meh di Kota Pontianak tahun 2017 (7/2/2017)
Disebut Hari Kasih Sayang versi China lantaran pada zaman dahulu, perempuan yang belum menikah tidak diperkenankan meninggalkan rumah seorang diri kecuali pada perayaan Cap Go Meh.
Sehingga beberapa hari perayaan ini menjadi waktunya bersosialisasi dengan semua orang, terutama lawan jenis calon pasangan hidup.
Menyalakan lentera juga identik dengan tanda atau harapan akan mendapat kehidupan percintaan yang lebih baik.
4. Akhir dari Hal Tabu di Perayaan Imlek
Kemeriahan Pawai Lampion dalam rangkaian puncak perayaan Imlek dan Cap Go Meh 2569 di Kota Singkawang, Kalimantan Barat, Rabu (28/2/2018).
Saat perayaan Imlek ada banyak hal tabu yang tidak boleh dilakukan atau dibeli.
Misalnya tidak boleh membeli sepatu, buku, menangis, dan lain hal.
Cap Go Meh merupakan penanda perayaan Imlek telah usai, begitu pula dengan hal-hal yang dianggap tabu.
5. Perayaan Cap Go Meh di Indonesia
Aksi para Tatung dalam Cap Go Meh 2569 di Singkawang, Kalimantan Barat (2/3/2018).
Perayaan Cap Go Meh di Indonesia terbilang istimewa karena telah berakulturasi dengan budaya setempat.
Misalnya di Singkawang adanya ritual pawai tatung, pembakaran replika naga untuk menolak bala satu kota.
Di Pulau Jawa, Tionghoa merayakan dengan lontong cap go meh, yang merupakan kuliner serapan dari ketupat lebaran.
Hanya bentuknya bulat, menyerupai bulan purnama yang biasa bersinar di penanggalan 15 China. (*)
Artikel ini telah terbit sebelumnya di https://travel.tribunnews.com/2020/02/07/5-fakta-unik-cap-go-meh-disebut-hari-kasih-sayang-versi-china