KRONOLOGI WNI di Singapura yang Tertular Virus Corona, Padahal Tak Pernah ke China

Bahkan, sejak wabah itu merebak, ia dikabarkan tidak pernah meninggalkan rumah majikannya yang berada di Jalan Bukit Merah itu.

Editor: Mirna Tribun
AFP/ Roslan Rahman
Para pengunjung mengenakan masker pelindung wajah di kawasan Marina Bay di Singapura, Sabtu, (26/1/2020), menyusul temuan warga diduga terinfeksi virus corona di negara itu. Hingga saat ini, sudah 12 negara di berbagai belahan Bumi yang positif mengumumkan terdampak virus corona yang dilaporkan sudah menjangkiti 1.300 orang dan membunuh 41 orang di China.(AFP/ROSLAN RAHMAN) 

Inilah dokter Li Wenliang, sosok ahli medis yang peringatan kerasnya soal bocornya virus corona tak pernah digubris pemerintah China, malah diintimasi oleh aparat keamanan.

Gara-gara nasibnya yang memilukan di masa lalu dan kata-katanya yang tak didengar, virus corona kini mewabah tak hanya di China, tapi juga menelan korban di berbagai negara.

Begitulah. Pemerintah China mungkin telah membuat kesalahan besar mengenai virus corona pada masa lalu.

Kini wabah tersebut telah meluas dan menjadi ancaman nomor satu di negeri panda tersebut.

Sebenarnya wabah tersebut bisa diatasi andaikan perkataan dokter ini didengarkan oleh pemerintah China pada masa lalu.

Bekerja Nonstop Selama 10 Hari, Staf Medis Ini Meninggal Karena Kelelahan Tangani Pasien Corona.
Bekerja Nonstop Selama 10 Hari, Staf Medis Ini Meninggal Karena Kelelahan Tangani Pasien Corona. (Kolase TribunStyle (The Paper dan Sky News))

Mengutip World of Buzz pada Selasa (4/2/20), dokter mata Li Wenliang mungkin adalah pahlawan yang tidak pernah di dengarkan oleh pemerintah China.

Sebenarnya, masalah virus corona sudah diketahui sejak lama namun pemerintah China tutup mata dan mengabaikan peringatannya.

Kisahnya berawal pada 30 Desember 2019, Li Wenliang kala itu mengirim peringatan di kelompok alumni kedokteran di akun WeChat miliknya.

Dia memperingatkan bahwa sudah ada 7 pasien yang berada di bangsal isolasi di departemen oftalmologi di rumah sakitnya.

Mereka mengalami kondisi mengerikan yang diduga berasal dari pasar makanan laut lokal dengan diagnosis sidrom pernapasan akut parah (SARS).

Namun, cuplikan pesan itu bocor, Li dipanggil polisi setempat selama beberapa hari.

Kemudian dia ditegur karena menyebarkan desas-desus online yang mengganggu ketertiban sosial.

Namun, Li terus merawat pasien dan salah satu dari mereka datang karena glaukoma tetapi  mengalami demam.

Kemudian pasien didiagnosis dengan pneumonia setelah melakukan pemindaian paru-paru.

Pada 12 Januari Li akhirnya menderita virus karena merasa tubuhnya tidak sehat, dia dipindahkan ke bangsal isolasi sementara orang tuanya juga terinfeksi.

Ilustrasi dokter mencari vaksin virus corona.
World of Buzz
Ilustrasi dokter mencari vaksin virus corona.

Pada saat ini, berita internasional melaporkan bahwa China telah menangkap pelapor yang telah memperingatkan tentang coronavirus baru pada awal kemunculannya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved