Gubernur Sutarmidji Usulkan Tata Niaga Ekspor Kratom Saat Pertemuan di Kantor Staf Kepresidenan

Dalam pembicaraan di KSP Midji, menegaskan tidak untuk mengambil keputusan tapi mematangkan kajian-kajian tentang kratom.

Penulis: Syahroni | Editor: Maudy Asri Gita Utami
TRIBUN PONTIANAK/ANESH VIDUKA
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji 

PONTIANAK - Gubernur Kalbar, Sutarmidji melakukan pertemuan di Kantor Staf Kepresidenan, guna membahas keberlanjutan kratom yang terus menuai polemik.

Sisi lain kratom adalah sumber pendapatan dari 120 ribu masyarakat Kapuas Hulu.

Midji menjelaskan pembicaraan atau pembahasan tentang kratom di Kantor Staf Kepresidenan dipimpin langsung oleh Moeldoko sebagai Kepala Staf Kepresidenan.

Kemudian, didampingi oleh Kepala BNN dan Kepala BPOM Pusat, Kementerian Kesehatan diwakili oleh Dirjennya, selanjutnya ada beberapa peneliti dan pakar.

Sutarmidji Bertemu Pejabat di Kantor Sekretariat Kepresidenan Perjuangkan Nasib Daun Kratom

Dalam pembicaraan di KSP Midji, menegaskan tidak untuk mengambil keputusan tapi mematangkan kajian-kajian tentang kratom.

Dari sisi penelitian, kratom termasuk jenis yang mengandung zat adiktif yang sangat tinggi.

Bahkan menurut penelitian yang sudah dirilis, kratom mengandung zat adiktif delapan kali dari ganja.

Di sisi lain, Midji menerangkan kratom merupakan bahan baku obat.

Sehingga tidak boleh diabaikan, kemudian kratom tumbuh di kawasan yang sudah ditetapkan sebagai kawasan ekologi.

"Maka kalau dilarang, tumbuhan ini harus ditebang. Nah saat ditebang akan mencapai 20 juta pohon. Ini akan berdampak pada status Kapuas Hulu sebagai daerah yang 53 persennya adalah wilayah paru-paru dunia," ucap Midji, Rabu (5/2/2020).

Bahkan menurutnya UNICEF sudah menetapkan kawasan itu, sebagai kawasan yang menopang paru-paru dunia.

Maka hal itu harus dipikirkan, dampak ekologinya akan lebih besar dibandingkan yang lainnya apabila 20 juta pohon kratom di Kapuas Hulu ditebang.

Kemudian seandainya diputaskan dilarang, maka untuk mengalihkan 120 ribu atau lebih dari separuh penduduk Kapuas Hulu yang bergantung pada kratom, harus diganti dengan sumber pendapatan lainnya.

"Sehingga saya sarankan, tidak buru-buru untuk melarang. Tapi lebih baik lakukan kajian atau penelitian secara ilmiah, mendasar dan menjadikan kratom sebagai bahan baku obat-obatan," tegas Midji.

Kratom disebutnya mengandung senyawa yang menghilangkan rasa nyeri dan bisa juga menambah kebugaran.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved