Pernyataan Direktur Ruchanihadi Terkait Informasi Pasien Positif Suspek Virus Corona di Singkawang

Hingga saat ini pihak rumah sakit juga belum ada menerima baik pasien yang datang sendiri maupun melalui rujukan.

TRIBUNPONTIANAK/RIDHOINO KRISTO SEBASTIANUS MELANO
Suasana lenggang di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Aziz Kota Singkawang, Jalan dr Sutomo, Kelurahan Pasiran, Kecamatan Singkawang Barat, Sabtu (1/2/2020). 

SINGKAWANG - Beredar kabar melalui aplikasi pesan WhatsApp adanya satu orang pasien positif suspek corona dari Puskesmas Singkawang Selatan yang dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Abdul Aziz Kota Singkawang.

Informasi yang beredar tersebut dibantah Direktur RSUD dr Abdul Aziz Kota Singkawang, Ruchanihadi.

"Saat ini saya dr Didi dari Abdul Aziz menyatakan bahwa sampai saat ini belum ada menerima, apalagi sampai merawat pasien corona virus di RSUD dr Abdul Aziz," katanya saat dikonfirmasi via telpon, Sabtu (1/2/2020).

Hingga saat ini pihak rumah sakit juga belum ada menerima baik pasien yang datang sendiri maupun melalui rujukan.

Pihak rumah sakit membuat edaran tentang penggunaan alat pelindung diri berupa masker mulai Sabtu (1/2/2020).

Kabar Pasien Virus Corona Dirawat di RSUD Abdul Azis Singkawang Hoaks

Edaran diberikan kepada internal sebagai perlindungan diri karena sebagai tenaga medis selalu bertemu pasien secara umum.

"Itu tidak ada kaitannya dengan merawat pasien corona atau tidak," ungkapnya.

Ia mengimbau agar bijak untuk menggunakan media sosial dan mencari informasi mengenai kebenaran informasi yang diterima serta jangan langsung menyebarluaskan.

"Menjaga kesehatan, cuci tangan agar tidak terjangkit penyakit apa pun," imbaunya.

Beberapa waktu terakhir beredar kabar adanya pasien Virus Corona yang dirawat di RSUD Abdul Azis Singkawang.

Kabar itu tersebar di media sosial Facebook maupun layanan chat Whats App.

Dalam pesan yang tersebar di grup-grup WhatsApp dinyatakan bahwa saat ini sudah ada pasien corona di RSUD Abdul Azis.

Masih dalam pesan berbentuk capture dari sebuah chat itu, disampaikan juga bahwa pasien tersebut merupakan rujukan dari Puskesmas Singkawang Selatan.

Saat ini, pasien tengah dibawa menuju RSUD Abdul Azis untuk penanganan lebih lanjut.

Dari perawat RS Abdul Azis langsung, disarankan keluar rumah untuk selalu menggunakan masker. Sebab, di skw udah ade satu “suspect” corona. Pasien di puskesmas selatan, dan mau dirujuk ke RS Abdul Azis. Semoga selalu di dalam lindungan Allah swt.

Demikian satu di antara pesan yang tersebar di grup WhatsApp.

Pesan lainnya, juga tersebar dalam grup-grup Facebook.

Dalam postingan satu akun, informasi itu menyatakan adanya pasien positif corona di Singkawang.

 Wabah Virus Corona WHO Keluarkan Darurat Kesehatan, Pemerintah Terapkan Karanti Bagi WNI dari China

 UPDATE Daftar 20 Negara Positif Virus Corona Selain China, Teranyar Filipina & India ! Indonesia ?

Pasien itu merupakan tenaga kerja asing yang berasal dari Wuhan, China dan saat ini sedang bekerja di PLTU Batu Payung.

Terkait kabar ini, Tribun mencoba melakukan pengecekan langsung ke Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Singkawang , dr Barita P Ompusunggu.

Barita menegaskan, bahwa kabar yang tersebar itu tidak benar alias hoaks.

"Saya mau meluruskan rumor yang beredar se-Indonesia barusan, bahwa RS Abdul Aziz sedang merawat pasien suspek nCoV. 
Itu HOAX. Yang benar, sampai detik ini RS Abdul Aziz belum menerima atau merawat pasien dengan suspek nCoV," ungkap Barita meneruskan informasi dari pihak RSUD Abdul Azis.

Menurut Barita, memang ada pasien yang dirujuk dari dari Puskesmas Singkawang Selatan.

Namun tidak ada kaitan dengan virus corona. Bahkan suspectpun bukan.

"Tolong diluruskan ya," ungkap Barita.

Tak Perlu Panik

Kepala Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana Kota Singkawang, dr Barita sebelumnya mengatakan keberadaan virus corona sejak dulu sudah ada.

Namun yang saat ini adalah virus jenis baru yang menyebabkan infeksi saluran nafas bagian atas.

"Tanda-tandanya bisa mulai dari demam, batuk pilek dan juga sesak nafas," katanya, Selasa (28/1/2020).

Kota Singkawang katanya tidak perlu panik karena ini bukanlah kejadian yang pertama.

Dulu sudah ada kejadian flu burung, SARS dan lain-lain yang kurang lebih sama saja.

Kesiapsiagaan Kota Singkawang sendiri sudah cukup untuk mengantisipasi penyebaran virus corona ini.

Peralatan dan ruang isolasi telah ada dimiliki jika ada kasusnya.

Dinas Kesehatan sudah melakukan langkah antisipasi dan menyiapkan jalur-jalur yang akan dilalui jika terjadi di Kota Singkawang dan tidak disamakan pintu masuknya dengan pasien biasa jika ada yang dicurigai.

"Tetapi tidak perlu dikhawatirkan karena penularannya kan tidak mudah, tidak seperti yang kita bayangkan di media sosial," tutur Barita..

Kota Singkawang juga sudah terjaring mulai dari Kota Pontianak, Kabupaten Sambas, dan Kabupaten Sanggau sehingga sampainya mereka ke Kota Singkawang sudah terseleksi dan tidak perlu khawatir.

Masyarakat juga bisa mencegah dengan mengenakan masker saat keluar dari rumah. Karena kemungkinan besar penularannya dari saluran nafas walaupun bisa menular melalui kelenjar hidung, mata, tetapi penularan paling mudah itu melalui saluran nafas.

Kemudian jangan sekali-kali begitu bersentuhan dengan orang yang dicurigai langsung mengusap mata dan hidung.

"Cuci tangan minimal 20 detik setiap kita ingin memegang mata dan hidung atau mau makan," pesannya.

Apa Itu Virus Corona?

Novel coronavirus (2019-nCov) merupakan virus baru penyebab penyakit saluran pernapasan di mana virus ini masih satu keluarga dengan virus penyebab SARS dan MERS.

Adapun virus ini berasal dari Kota Wuhan, China.

Sementara itu, gejala klinis yang dapat dikenali dari virus 2019-nCov antara lain, demam, batuk, pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, letih, dan lesu.

Pencegahan virus Corona

Meski virus ini terus merebak di sejumlah negara dan belum tersedia vaksinnya, Anda dapat melakukan upaya pencegahan sebagai berikut:

Sering mencuci tangan menggunakan sabun

Gunakan masker jika batuk atau pilek

Konsumsi gizi seimbang dan perbanyak mengonsumsi buah dan sayur

Rajin berolahraga dan istirahat cukup

Jangan mengonsumsi daging yang tidak dimasak

Jika mengalami batuk, pilek, dan sesak napas segera ke fasilitas kesehatan

Hati-hati kontak dengan hewan

Tak hanya itu, jika Anda akan melakukan perjalanan ke China sebaiknya menggunakan masker bila berada di kerumuman orang.

Apabila saat dalam perjalanan atau saat kembali ke Indonesia Anda mengalami sesak napas, segeralah menghubungi petugas kesehatan dan sampaikan riwayat perjalanan.

Karena virus mematikan ini berawal dari hewan, maka Anda tidak disarankan untuk mengunjungi pasar hewan.

Sebab penularan virus akan lebih mudah dari perantara hewan ke manusia.

Bagi petugas kesehatan Di sisi lain, pencegahan agar tidak tertular Novel coronavirus juga harus diperhatikan bagi petugas kesehatan.

Adapun kiat-kiatnya antara lain, menghindari kontak/jarak dekat dengan penderita ISPA, menggunakan alat pelindung diri (APD), dan sering mencuci tangan menggunakan sabun terlebih dahulu setelah kontak langsung dengan orang sakit atau lingkungan orang sakit.

Kemudian, petugas kesehatan baiknya mengingatkan kepada orang dengan gejala ISPA harus menerapkan etika batuk (jaga jarak dengan orang atau menutup mulut dan hidung dengan tisu atau baju saat batuk atau bersin).

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:

https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved