HEBOH Penampakan Ular Piton 'Raksasa' Sepanjang 8 Meter Telan Seekor Sapi
Alwi bersama warga desa lainnya kemudian beramai-ramai berusaha menangkap ular piton yang melintasi batang pohon yang tumbang.
Penulis: Muhammad Firdaus | Editor: Muhammad Firdaus
MUNA – Penampakan ular piton 'raksasa' berukuran besar menghebohkan warga Desa Labunti, Kecamatan Lasalepa, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara.
Disebut ular piton 'raksasa' karena sebagian ukuran perut yang tampak membesar serta ukurannya cukup tak biasa.
Ukuran ular itu memang sangat panjang sekira delapan meter.
Saat ditemukan oleh warga, kondisi perut ular tersebut dalam keadaan membesar.
Diketahui kemudian, perut ular yang membesar itu adalah seekor anak sapi milik warga.
“Ipar saya naik ke kebun cari sapinya, dan ditemukan ular itu,” kata seorang warga desa, Alwi dikutip Tribunpontianak.co.id dari Kompas.com, pada Rabu (29/1/2020) kemarin.
"Dia pulang panggil saya dan saya bersama warga naik ke kebun kita tangkap itu ular," lanjut Alwi kepada sejumlah media.
• Pawang Ular di Kalbar Meninggal , Panji Petualang Disalahkan dan Putuskan Lepas King Kobra Garaga
Alwi bersama warga desa lainnya kemudian beramai-ramai berusaha menangkap ular piton yang melintasi batang pohon yang tumbang.
Warga kemudian menjerat kepala ular dengan tali nilon dan kemudian menarik piton tersebut.
Ular 'raksasa' itu sempat melawan, namun warga mengakhir perlawanan sang ular dengan senjata tajam (sajam) yang dibawa.
“Ular itu sempat melawan, tapi kita langsung potong kepalanya, langsung mati itu ular itu,” ujar Alwi.
Awalnya, warga memang tak sepenuhnya yakin bahwa di dalam perut ular yang membesar itu adalah seekor sapi.
Namun, rasa penasaran melihat perut ular yang membesar membuat wargamembuka perut ular tersebut dengan parang.
“Kita belah itu ular dan kita temukan di dalamnya ada anak sapi,” ujar Alwi.
• Terungkap Alasan Pawang Ular yang Tewas Dipatok King Cobra Gelar Ritual di Halaman Terbuka
Sempat Heboh 2018
Ular piton 'raksasa' yang ditemukan warga di Sulawesi Tenggara ternyata bukan kali ini saja.
Bahkan, dikutip dari Tribunmedan.com, ular piton besar ditemukan dua kasus dalam sebulan terakhir pada Tahun 2018 silam.
Kasus pertama, penemuan yang sempat menghebohkan warga karena ular piton yang berukuran sekitar tujuh meter telah memangsa seorang wanita berusia 54 tahun, Wa Tiba, di Desa Lawela, Kecamatan Lohia, Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara (Sultra), pada Kamis, 14 Juni 2018 lalu.
Jasad warga itu ditemukan utuh dalam perut ular piton yang dibelah, Jumat (15/6/2018) pagi.
Kasus kedua, dua orang warga di Kelurahan Puuwanggudu, Kecamatan Asera, Konawe Utara (Konut), Sulawesi Tenggara (Sultra) juga menemukan seekor ular piton yang ditaksir panjangnya 8 meter, paa Selasa, 18 Juli 2018 lalu.
Ular itu mereka temukan saat sedang ke sungai Wawanggo, guna menangkap ikan.

• UPDATE Pawang Ular yang Tewas Dipatok King Kobra, Pihak Keluarga Minta Hentikan Komentar Negatif
Predator Tertinggi
Lebih lanjut, dikutip dari Tribunmedan.com dilansir Kompas.com, pakar herpetologi dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Amir Hamidy mengatakan, ular sanca batik memiliki nama latin phyton reticulatus.
Menurut Amir, masyarakat di Indonesia dan Malaysia sering menggunakan kata sanca untuk menyebut ular jenis piton tersebut.
"Ular yang memangsa seorang perempuan di Sulawesi beberapa waktu lalu merupakan jenis sanca batik," kata Amir kepada Kompas.com, Sabtu (16/6/2018) lalu.
Amir menjelaskan, panjang ular sanca batik dapat mencapai 10 meter dan menjadi yang terpanjang di dunia. Ukuran ini melebihi panjang ular Anaconda dari sungai Amazon.
"Ular piton di daerah Sulawesi memang bisa sangat besar dan panjang karena menjadi predator tertinggi di dalam rantai makanan. Mangsanya juga mamalia besar seperti babi hutan. Hal ini membuat ukuran piton di Sulawesi berbeda dengan piton di Sumatera, karena masih ada predator lainnya seperti harimau," jelas Amir.
"Apabila di penangkaran panjang ular piton bisa mencapai 10 meter, kalau di alam liar panjangnya mencapai 7 meter," tambah Kepala Laboratorium Herpetologi Puslit Biologi LIPI tersebut.
Konflik piton dan manusia pernah terjadi di Sulewasi pada tahun 2017. Untuk mengantisipasi peristiwa tersebut terulang, Amir menghimbau masyarakat untuk mengajak anjing saat pergi ke kebun.
"Lokasi kebun milik perempuan tersebut dekat dengan hutan dan saat itu sudah malam sehingga korban tidak mengetahui keberadaan ular. Anjing akan membantu apabila ada ancaman dari hewan liar di sekitar manusia," kata Amir.
Selain itu, masyarakat juga harus memahami bahwa piton di wilayah Sulawesi merupakan predator tertinggi dalam rantai makanan.
Sangat penting bagi masyarakat untuk turut menjaga kelestarian alam hutan agar ular tidak mencari mangsa lainnya.
"Ular piton berukuran besar biasanya memangsa babi hutan dan mamalia-mamalia besar lainnya. Piton juga mengendalikan populasi babi hutan agar tidak meresahkan masyarakat. Untuk itu, perburuan liar babi hutan akan menganggu rantai makanan dan memaksa ular mencari mangsa yang lain," terangnya.
Menurut Amir, piton merupakan jenis ular yang memiliki kemampuan adaptasi mumpuni.
"Selain berukuran panjang dan besar, kemampuan adaptasi ular ini sangat baik. Ular ini bisa bertahan hidup di tengah perkotaan dan memangsa hewan-hewan kecil seperti tikus atau ayam," katanya.
"Biasanya ular hanya bisa diam untuk mencerna makananya dan butuh waktu sekitar 1 sampai 2 minggu, tergantung besar kecil mangsanya. Asam lambung di perut ular, kadar asamnya sangat kuat untuk mengurai makanan," katanya.
Sementara itu, jumlah populasi ular sanca batik di Indonesia masih terjaga, namun ada tiga jenis lainnya yang terancam punah.
"Ada tiga jenis piton yang statusnya hewan dilindungi, yaitu Python morulus atau Sanca Bodo yang ada di Jawa, Bali dan Nusa Tenggara Barat, Condropyhton viridis atau sanca Hijau yang ada di Papua dan Pyhton timorensis atau Sanca Timur yang ada di Nusa Tenggara Timur dan Pulau Timor," paparnya.
(*)
Artikel ini sebagian telah tayang di Kompas.com dan tribun-medan.com. Anda bisa akses di link berikut: https://regional.kompas.com/read/2020/01/30/08222731/warga-penggal-kepala-ular-piton-sepanjang-8-meter-usai-telan-anak-sapi dan https://medan.tribunnews.com/2018/07/22/piton-sulawesi-8-meter-kejutkan-pemancing-tragis-nasibnya-ini-foto-dan-videonya?page=all.