Temuan Mayat
Ada Hal Janggal Dibalik Penemuan Jenazah Perempuan Berbalut Handuk di Parit Demang Pontianak
Tak lama, aparat kepolisian datang ke lokasi di Jalan Parit Demang, Gang Muzdalifah, Komplek Kurnia 9, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak
Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Nasaruddin
Seorang perempuan yang belakangan diketahui bernama Gusti Arini Wijaya (30) meninggal dunia di rumah kontrakannya Jalan Parit Demang, Selasa (28/01/2020) malam WIB.
Gusti Arini Wijaya ditemukan meninggal dunia dengan kondisi tergeletak di depan pintu kamar mandi.
Tubuh korban saat ditemukan hanya berbalut handuk.
Tetangga korban, Agus menyatakan, dirinya mendapat informasi mengenai Gusti Arini Wijaya dari warga lain bernama Suwito.
Saat itu, Suwito meminta bantuannya untuk memeriksa kondisi korban.
Ketika berada di dalam rumah, Agus melihat korban sudah tergeletak di depan pintu kamar mandi.
Posisi korban telentang dengan tubuh dibalut handuk.
Saat itulah Suwito meminta dirinya membantu memindahkan korban ke dalam kamar.
• GADIS Cantik Ditemukan Tewas di Pontianak, Ucapan Duka Mengalir di Akun Facebook: RIP Gusti
"Saya bantu angkat lalu bawa ke kamar. Setelah itu saya pergi melaporkan ke pak RT," jelas Agus.
"Saya kemudian pergi melaporkan ke tetangga yang berprofesi dokter. Cuma yang ada suaminya saja. Terus diminta periksa, sempat diperiksa nadinya. Terus pak RT nelpon polisi," jelas Agus.
Agus mengatakan, selama ini korban tinggal seorang diri. Korban juga biasa bertegur sapa jika bertemu, meskipun jarang.
"Kalau kerja, saya tidak tahu kerja di mana. Tapi biasa kalau ketemu dia ada negur. Biasa juga ada main ke rumah untuk ngobrol-ngobrol. Setahu saya dia (korban) sudah selesai kuliah," kata Agus.
Tak lama, aparat kepolisian datang ke lokasi di Jalan Parit Demang, Gang Muzdalifah, Komplek Kurnia 9, Kecamatan Pontianak Selatan, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Aparat kepolisian langsung melakukan olah tempat kejadian perkara.
Kapolresta Pontianak Kombes Komarudin yang ada di lokasi mengatakan, dari laporan para saksi, korban diduga meninggal akibat jatuh dari kamar mandi.
Namun demikian, ada beberapa laporan juga kepada pihaknya, bahwa diduga ada ketidakwajaran ataupun kejanggalan atas meninggalnya korban.
"Untuk itu kami akan berupaya melakukan penyelidikan lebih lanjut," ujarnya Komarudin, ditemui seusai melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Kapolresta belum bisa memastikan penyebab kematian korban, karena di dalam rumah tidak ditemukan barang ataupun benda mencurigakan.
"Namun memang menurut keterangan saksi, tadi pagi, siang, tadi sore, korban masih dalam keadaan sehat, segar bugar. Saat korban ditemukan meninggal, di rumah korban juga ada rekannya laki-laki," jelas Kapolres.
"Rekannya akan kami mintai keterangan, karena rekan korban diketahui ada bersama korban saat korban diduga jatuh di kamar mandi," ungkapnya.
Kesaksikan Saudara
Dari pantauan Tribun di rumah korban, terdapat beberapa foto korban yang ada di dinding kamar.
Satu di antaranya foto korban saat wisuda dengan menggunakan pakaian kebaya, dan selendang bertuliskan nama korban lengkap dengan gelarnya.
Di selendang tersebut tertulis nama Gusti Arini Wijaya S. Kep, Ners.
Di foto tersebut, korban mengenakan kebaya berwarna hijau.
Hal itu juga dipertegas oleh sepupu korban yang bernama Fitri saat ditemui di lokasi.
Namun, menurut pengakuan Fitri, dirinya tidak terlalu akrab dengan korban.
Ia mengatakan, bahwa korban merupakan lulusan sekolah tinggi keperawatan di Jakarta.
"Kuliah perawat dulunya di Jakarta, ngambil S1 nya di Pontianak. Kalau kerjanya saya tidak tahu dimana, karena jarang komunikasi juga, sering ganti nomor (handphone) juga," ujarnya.
Ia juga mengatakan, dirinya mendapat informasi kematian korban dari saudara korban di Kapuas Hulu.
Bahkan dirinya sempat nyasar saat menuju rumah korban, karena menurut pengakuannya diirnya baru sekali ke rumah korban itu pun sudah sangat lama.
"Saya ditelpon sama kakaknya (kakak korban) yang di Kapuas Hulu, jadi disuruh ke rumahnya untuk mengecek," katanya.
"Saya juga sesat pas nyari rumahnya, karena baru sekali ke sini itupun sudah lama sekali," katanya.
Dari penuturan Fitri, korban mempunyai empat saudara.
Dan tidak pernah tahu tentang profesi korban, apalagi tentang kondisi korban.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/temuan-mayat-wanita-di-parit-demang.jpg)