Penjelasan Dokter Spesialis Patologi Klinik Soal Virus Corona
Yusuf mengungkapkan, virus Corona menyerang orang yang daya tahan tubuhnya lemah.
Penulis: Agus Pujianto | Editor: Maudy Asri Gita Utami
SINTANG - Dokter Spesialis Patologi Klinik di RSUD Ade M Djoen, Sintang, Yusuf Sentosa mengungkapkan Virus Corona masih satu “keluarga” dengan SARS yang menyerang sistem pernapasan manusia.
Gejalanya: Batuk disertai pile, sesak nafas dan demam.
Menurut Yusuf, jenis virus yang pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina ini mudah menyebar.
Bahkan, terakhir seorang dokter yang menangani pasien yang terinveksi virus ini meninggal dunia akibat terpapar.
• Sintang Waspadai Virus Corona, Monitoring Pekerja Asing di Perkebunan Sawit Diperketat
Padahal, sang dokter sudah menggunakan pelindung selama merawat pasien.
“Virus ini yang saya ketahui, mudah sekali menyebar. Bahkan terkahir, penelitian dokter yang merawat di sana, menggunakan masker N95, baju pelindung dan sepatu bot , ternyata masih tertular juga."
"Dicurigai bisa menular melalui mata. Harus mengunakan kaca mata menghindari kontak dengan pasien,” ungkap Yusuf, Senin (27/1/2020).
Yusuf mengungkapkan, virus Corona menyerang orang yang daya tahan tubuhnya lemah.
Kecurigaannya, dokter meninggal yang merawat pasien corona terpapar virus lantaran sistem imunnya berkurang lantaran siang dan malam bekerja dan membuat penelitian tentang virus yang menewaskan 80 orang di China.
“Virus ini menyerang orang yang daya tubuhnya lemah. Dokter yang terpapar melalui mata ini, dia kena karena merawat pasien tersebut, tiap hari melakukan penelitian dan akhirnya kelelahan dan tertular virus ini,” ujar Yusuf.
Selama masyarakat menjaga daya tahan tubuh, Yusuf meyakini virus Corona tidak akan menjagkiti masyarakat.
“Selama sel kita, baik, sistem imun kita baik, maka kita akan terleminisasi dengan sendirinya. Virus yang bisa sembuh sendiri, selama kita menjaga kesehatan,” jelasnya.
Yusuf menyarankan masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Budayakan sering mencuci tangan dan merapkan etika ketika bersin.
“Perhatikan cuci tangan, gunakan air lebih baik sabun. Etika batuk, bersin, jangan dilepas begitu saja, kecepatan tinggi bisa menjangkau orang lain. Gunakan pelindung, bisa tissu. Intinya terapkan pola hidup bersih dan sehat,” jelasnya. (*)
Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838
Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak