Breaking News

Kadiskes Sanggau Ungkap Cara Pencegahan Virus Corona

Awalnya sebenarnya penyebarannya tidak pernah dari orang ke orang. Tapi selalu dari hewan ke orang, kemudian selesai disitu.

TRIBUNPONTIANAK/HENDRI CHORNELIUS
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, dr Jones Siagian. 

SANGGAU - Terkait dengan isu terakhir ini khususnya penyebaran virus corona.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau, dr Jones Siagian menyampaikan sebenarnya sejak awal virus ini muncul pihaknya sudah mulai mengambil langkah-langkah dan antisipasi.

Dikatakanya, pada 10 Januari 2020 pihaknya telah melayangkan surat edaran ke seluruh Puskesmas di Kabupaten Sanggau.

Meskipun dalam surat itu disebutkan dengan virus misterius yang mengacu pada Corona yang ketika itu belum diberi nama.

Antisipasi Virus Corona, Sutarmidji: Sudah Ditempatkan Petugas Jaga di Pintu Masuk Bandara

Kendati begitu, Jones berpesan kepada masyarakat agar tidak terlalu panik.

"Dengan cacatan mereka harus mengikuti saran-saran dari petugas kita, karena penyakit apa pun sebenarnya dengan perilaku hidup dan sehat (PHBS) itu relatif bisa kita cegah. Baik itu penyakit menular maupun penyakit menular," katanya, Senin (27/1/2020).

Jones menambahkan, Sampai hari ini proses penularan virus ini masih juga banyak isu-isu.

Awalnya sebenarnya penyebarannya tidak pernah dari orang ke orang.

Tapi selalu dari hewan ke orang, kemudian selesai disitu.

"Tapi terakhir saya mendapatkan informasi sudah ada dari orang ke orang. Makanya ni paniknya begitu luar biasa seluruh dunia, Karena dari orang ke orang ni sudah mulai ada ditemukan kasus itu, "ujarnya.

Dikatakanya, Penyebarannya juga termasuk cepat.

Sudah ke Amerika, Kanada, Jepang, dan terakhir informasinya sudah sampai di negara tetangga kita, Malaysia.

"Ini kan awal-awalnya sudah dua atau tiga Minggu lalu,”jelasnya.

“Yang pasti virus ini menimbulkan gejala di saluran pernapasan. Maka gejala yang muncul itu mirip-mirip dengan semua penyakit saluran pernafasan,"tambahnya.

Ketika dia masuk ke dalam tubuh manusia, kemudian ada reaksi dari tubuh manusia untuk membasmi ini, gejala yang pertama selalu demam.

Karena dia menyerang pernafasan, ada gangguan di saluran pernafasan.

"Mulai dari ringan, seperti batuk pilek. Kalau yang berat itu mengganggu nafas, jadi sesak,” jelasnya.

Jones menjelaskan, kematian yang disebabkan virus Corona masih relatif lebih ringan dari pada SARS.

Kendati begitu, karena visi-misi bupati maju dan terdepan, kita harus mencegah ini semua.

Berperilaku hidup bersih, lanjutnya, bisa dimulai dengan mencuci tangan pakai sabun.

Selanjutnya, dalam pelayanan kesehatan, para petugas kesehatan diminta selalu menggunakan masker.

Begitu juga masyarakat, kalau ada tetangga atau keluarga yang memperlihatkan gejala gangguan pernapasan, kita minta mereka menggunakan masker.

"Kita juga sudah minta tolong pak Camat, kalau ada keluarga yang datang dari negara yang sudah terkontak, mereka harus segera melaporkan untuk kita lakukan screening.

Masa inkubasi virus ini dua minggu, Gejalanya muncul dua minggu kemudian.

Dan khusus di Kabupaten Sanggau sampai hari ini belum ada kasus tersebut,"ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, Terkait dengan pencegahan virus corona di perbatasan, Dokter Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Pontianak Wilayah Kerja Entikong, dr Gilda Ditya Asmara menyampaikan, Setiap orang yang melintas di PLBN Entikong dilakukan pemeriksaan dengan thermal scanner sebagai pemeriksaan awal.

"Apabila nanti ada gejala tambahan yang mengarah pada corona virus dan diperkuat dari data riwayat perjalanannya akan kami lakukan pemeriksaan lanjutan dan isolasi bila memang diperlukan," katanya melalui telpon selulernya, Minggu (26/1/2020).

Dikatakanya, Melakukan pencegahan penyakit menular memang sudah menjadi Tupoksi utama KKP, Sehingga pengawasan pelintas memang sudah rutin dilakukan sejak dahulu.

"Terkait dengan adanya novel corona virus kami melakukan juga pendataan yang lebih mendetail kepada pelintas yang diduga pernah berkunjung ke Negara yang terjangkit ncov,"ujarnya.

Untuk pemeriksaan awal menggunakan thermal scanner diberlakukan kepada seluruh pelintas.

"Dan respon mereka sejauh ini sangat kooperatif karena sudah tersosialisasikan melalui media dan dibantu juga dengan kerjasama dari instansi yang ada di PLBN Entikong, "ujarnya.

Ia menambahkan, Alat yang kami gunakan ada beberapa, berupa thermal scanner dan dibantu dengan thermometer infra red.

"Didukung juga oleh alat kesehatan lain seperti tensi meter, pulse oximetri. Seluruh alat-alat kami berasal dari Kementrian Kesehatan," pungkasnya. (*)

Update Informasi Kamu Via Launcher Tribun Pontianak Berikut:
https://play.google.com/store/apps/details?id=com.wTribunPontianak_10091838

Update berita pilihan
tribunpontianak.co.id di WhatsApp
Klik > http://bit.ly/whatsapptribunpontianak 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved