Karyawan Tewas

Kronologi Temuan Mayat di Kubu Raya, Minum Miras Sebelum Tewas & Hasil Autopsi Ungkap Korban Dibunuh

Sebelum FR ditemukan tidak bernyawa, ia bersama rekan kerjanya di perusahaan menegak minuman keras (miras).

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Rizky Zulham
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SEPTI DWISABRINA
Kapolres Kubu Raya, AKBP Yani Permana saat berada di kamar jenazah RSUD Soedarso guna menyaksikan proses autopsi jenazah FR (19) yang diduga menjadi korban penganiayaan. 

KUBU RAYA - Penemuan mayat seorang pria, inisial FR (19) di sebuah mess perusahaan di Dusun Buntut Limbung Desa Muara Baru Kecamatan Sungai Raya, Kubu Raya, Kalimantan Barat, (Kalbar) Minggu (19/1/2020).

Kapolres Kubu Raya, AKBP Yani Permana membenarkan adanya penemuan mayat, diduga adalah korban penganiayaan.

Sebelum FR ditemukan tidak bernyawa, ia bersama rekan kerjanya di perusahaan menegak minuman keras (miras).

Lebih lanjutnya, AKBP Yani menuturkan kejadian yang mengakibatkan FR meninggal terjadi sekira pukul 00.00 WIB.

Kemudian ditemukan sekira pukul 06.00 WIB oleh rekan kerja korban yang juga mengkonsumsi minuman keras.

"Jarak dari sini ke TKP sekitar 3 setengah jam, namun kami di sini belum menentukan tersangka karena harus kami dalami lagi," ujarnya, Senin (20/1/2020).

Bapak tiga anak ini menyebutkan, korban FR merupakan warga Dusun Beringin Desa Mukok, Kabupaten Sanggau.

Hingga saat ini Polres Kubu Raya sudah melakukan pemeriksaan terhadap delapan saksi.

"Sampai dengan tadi pagi masih kita mintai keterangan 8 orang. Namun 4 orang sudah kita amankan. Untuk lebih lanjutnya kami masih melakukan pendalaman dan barulah kita dapat menentukan tersangkanya," ungkapnya.

Dari hasil pemeriksaan autopsi di RSUD Soedarso, AKBP Yani menyebutkan ada ditemukan beberapa perlukaan di tubuh korban.

"Nanti secara detailnya akan di jelaskan oleh dokter yang mengautopsi korban," pungkasnya.

Hasil Autopsi

Ahli Forensik RSUD Soedarso, dokter Monang Siahaan menerangkan berdasarkan hasil autopsi terhadap jenazah FR (19) yang diduga menjadi korban penganiyaan ditemukan adanya kekerasaan di tubuh korban.

"Saat dilakukan proses autopsi ditemukan beberapa tanda-tanda kekerasan yang saya jumpai, ujarnya, Senin (20/1/2020).

Adapun tanda kekerasan tersebut mulai dari kepala, kemudian di bagian leher dan dada. Bahkan, hingga perut korban serta di bagian luar hingga dalam tubuh korban.

Namun terkait detail tanda kekerasan, dr. Monang belum dapat mengungkapkan lebih lanjut. Dikarenakan akan tertuang di dalam visum yang nantinya di sampaikan pihak Polres Kubu Raya.

"Hanya murni tanda-tanda kekerasam semua. Untuk sementara, ini dulu dapat saya sampaikan. Selebihnya akan tertuang di dalam visum," pungkasnya.

Temuan Mayat di Sintang

Aji Anang, ditemukan tak bernyawa di rumahnya, Desa Nobal, Kecamatan Sungai Tebelian, Sintang, Sabtu (18/1/2020) petang kemarin.

Mayatnya ditemukan oleh tetangganya setelah tercium aroma busuk keluar dari kediamannya.

Diperkirakan, Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang bekerja sebagai penjaga SD Nobal ini meninggal pada hari Kamis lalu.

Mayat pria berusia 48 tahun ini ditemukan dalam posisi telungkup di rumahnya.

Kapolres Sintang, AKBP Adhe Hariadi melalui Paur Subbag Humas Ipda Baryono mengungkapkan, Aji Anang selama ini tinggal sendiri di rumahnya.

“Berdasarkan keterangan dari saksi-saksi korban sudah tidak terlihat keluar dari rumah sejak hari Kamis tanggal 16 Januari 2020,” ungkap Baryono

Berdasarkan keterangan dari Polindes terdekat, korban menderita penyakit hipertensi dan sudah berobat rutin di Polindes Desa Nobal

“Berdasarkan analisa sementara korban meninggal dunia diakibatkan penyakit hipertensi yang dialaminya,” ujar Baryono.

Pihak keluarga kata Baryono telah merelakan serta mengiklaskan dan menganggap kejadian ini sebagai musibah.

“Pihak keluarga merasa jenazah korban tidak perlu di autopsi,” jelasnya. 

Ditemukan Sudah Membusuk

Warga Desa Nobal, Kecamatan Sungai Tebelian, Sintang digegerkan dengan penemuan mayat, Sabtu, (18/1/2020) petang.

Identitas mayat tersebut diketahui bernama Aji Anang, seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Mayat Aji Anang ditemukan secara tak sengaja oleh tetangga usai mencium aroma busuk menyeruak dari rumah yang dihuni Aji Anang.

"Petugas mendapat informasi penemuan mayat sekitar pukul 17.30 di rumah Aji Anang," kata Kapolres Sintang, AKBP Adhe Hariadi melalui Paur Subbag Humas Ipda Baryono, Minggu (19/1/2020).

Mayat Aji Anang pertama kali ditemukan oleh Tomi dan Aldi sekira pukul 17.00 WIB.

Sore itu kedua warga ini tetiba mencium aroma busuk di sekitar rumahnya.

Penasaran dengan aroma yang menyengat tersebut, Tomi dan Ali lantas menelusuri bau yang menyeruak menelusup hidung tersebut.

"Saksi mencari asal usul bau tersebut. Sesampainya di rumah Aji Anang, bau busuk semakin kuat," kata Baryono.

Semakin penasaran, Aldi memberanikan diri mengintip dari celah pintu rumah.

Betapa terkejutnya dia melihat ada seperti manusia dalam posisi telungkup.

"Saksi langsung menghubungi warga setempat dan melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian," ujar Baryono.

Personel Polsek Sungai Tebelian bergerak cepat ke lokasi kejadian. Kurang dari satu jam, mereka sampai tujuan.

Setibanya di TKP, warga dan anggota Polsek belum berani membuka pintu rumah Aji Anang, karena masih menunggu pihak keluarga datang.

Pintu rumah Aji Anang baru dibuka sekitar pukul 19.00 WIB bersama pihak keluarga dan masyarakat.

"Pintu rumah dalam keadaan terkunci. Setelah berhasil dibuka, memang benar mayat dalam posisi telungkup dan sudah membusuk," ungkap Baryono.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved