Kerangka Manusia di Semak
Penjelasan Kasat Reskrim Polres Kubu Raya Terkait Olah TKP Kerangka Jenazah Ruslan
Iptu Charles pun mengatakan, jika pihak keluarga tidak ingin dilakukan tindak lanjut pemeriksaan terhadap kerangka jenazah.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Maudy Asri Gita Utami
KUBU RAYA - Kasat Reskrim Polres Kubu Raya, Iptu Charles B.N Karimar menerangkan saat dilakukan olah TKP oleh Polres Kubu Raya, Polsek Sungai Raya dan INAFIS Polda Kalbar tidak ada ditemukan kekerasan di kerangka jenazah Ruslan Ali (76).
"Terkait kerangka korban yang dibeberapa titik yang menghitam, mungkin itu disebabkan oleh pembusukan dari lemak sehingga bagian-bagian tertentu menghitam," tuturnya, Rabu (15/1/2020).
Iptu Charles pun mengatakan, jika pihak keluarga tidak ingin dilakukan tindak lanjut pemeriksaan terhadap kerangka jenazah.
• Kronologi Penemuan Kerangka Manusia di Semak Belukar, Berikut Penjelasan Kapolsek Sungai Raya
"Sehingga tadi sudah di sepakati dan nanti akan kita buat berita acara terkait penolakan untuk dilakukan pemeriksaan secara medis serta ditanda tangani pihak keluarga," pungkasnya.
Keluarga Ikhlas
Penemuan kerangka manusia di semak belukar hutan di Dusun Parit Bunga Baru, Desa Madu Sari, Kubu Raya, Selasa (14/1/2020) sore menggegerkan warga setempat.
Kerangka manusia yang ditemukan itu teridentifikasi bernama Ruslan Ali (76) yang dinyatakan hilang sejak 16 Desember 2019 lalu.
Dikarenakan lokasi penemuan kerangka jenazah cukup jauh dari pemukiman warga dan kondisi cuaca kurang mendukung, pihak kepolisian akhirnya melakukan olah TKP dan evakuasi jenazah Ruslan, keesokan harinya, Rabu (15/1/2020).
Pihak keluarga maupun warga setempat terlihat sudah di lokasi penemuan kerangka Ruslan menyaksikan proses olah TKP yang dilakukan kepolisian.
Setelah proses olah TKP selesai, dilanjutkan dengan sesi pengevakuasian jenazah. Sebelum kerangka jenazah dipindahkan ke dalam kantong jenazah.
Terlebih dahulu dilakukan pembacaan doa mengiringi kepergian jenazah Ruslan Ali.
Terlihat istri almarhum Ruslan tak mampu membendung air matanya ketika kerangka jenazah suami tercintanya dimasukkan ke dalam kantong jenazah secara perlahan.
Sesekali wanita tua itu menyeka air matanya, ia pun mencoba untuk tegar dan kuat.
Anak almarhum Ruslan, yakni Sayudi mengatakan bahwa kerangka jenazah yang ditemukan adalah orangtuanya.
"Saya pastikan 1000 persen ini adalah orang tua (bapak) saya. Katakanlah beliau ini memang pikun atau hilang ingatan. Jadi ketika beliau menyatakan ingin keluar, maka tidak ada yang bisa melarangnya," ujar Sayudi, Rabu (15/1/2020).