POPULER - Penyebab Natuna Jadi Rebutan hingga China Berani Bersengketa dengan 6 Negara

Pemerintah Beijing mengklaim kalau kapal nelayan dan coast guard tak melanggar kedaulatan Indonesia.

Editor: Madrosid
Youtube KompasTV
Alasan Menhan Prabowo Pilih Diplomasi Damai Selesaikan Masalah dengan China di Laut Natuna 

Kasus klaim China atas kawasan Indonesia di Natuna saat menjadi ramai dan berbuntut panjang.

Indonesia sendiri sudah melakukan koordinasi dengan semua pihak bahkan PBB terkait hak wilayah di Laut Natuna milik Indonesia.

Berawal dari adanya kapal-kapal nelayan dan Coast Guard China yang masuk ke wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Kepulauan Natuna.

Pemerintah Beijing mengklaim kalau kapal nelayan dan coast guard tak melanggar kedaulatan Indonesia.

Dasar yang dipakai Negeri Tirai Bambu mengklaim perairan Natuna adalah sembilan garis putus-putus atau nine dash line.

Sempat Memanas! Panglima TNI Tegaskan Tak Akan Perang di Natuna

Secara geografis, Natuna berada di garis terdepan yang langsung berhadap-hadapan dengan beberapa negara tetangga.

Bahkan, lokasinya menjorok ke tengah Laut China Selatan yang membuat rentan jadi disengketakan, sehingga sudah sejak lama jadi rebutan.

Selama Perang Dunia II, meski periodenya singkat, semua wilayah di Malaya dan Laut China Selatan dikuasai oleh militer Jepang.

Sengketa dengan China Dalam kasus perselisihan di kawasan Laut China Selatan, Indonesia tak sendirian.

Beijing bersengketa dengan enam negara sekaligus di Asia Tenggara yang perbatasan lautnya saling tumpang tindih.

Lantas apa sebenarnya yang terkadung dilaut Natuna sehingga rentan jadi rebutan?

Gas Alam Melimpah

Indonesia sudah sejak lama dikenal sebagai negara produsen gas alam dunia.

Salah satu cadangan terbesarnya, berada di perairan Natuna yang saat ini tengah berpolemik karena klaim China.

Data Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral ( ESDM), Indonesia memiliki cadangan gas bumi mencapai 144,06 triliun kaki kubik (TCF), terdiri dari cadangan terbukti (P1) sebesar 101,22 TSCF dan cadangan potensial (P2) 42,84 TSCF.

Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved