Hindari Kata 'Jangan', 7 Tips Ini Bisa Diterapkan ketika Orangtua Menasehati Anak

Ada banyak hal dapat memicu orangtua memarahi anak; tidak mematuhi nasehat atau peraturan orangtua, anak yang membuat ulah merusakkan.

NAKITA.GRID.ID
Hindari Kata 'Jangan', 7 Tips Ini Bisa Diterapkan ketika Orangtua Menasehati Anak 

4. Menyampaikan cara yang benar

Contohnya, "Kok enak saja langsung makan. Mau sakit perut ya?!" (Salah). "Dedek, sebelum makan harus cuci tangan dulu ya, supaya tidak sakit perut." (benar).

"Aduh, berserakan semua mainannya!" (Salah). "Dedek, kalau sudah selesai main, mainannya disimpan di kotak mainan, seperti ini... Bukan diserakkan di lantai ya." (Benar)

5. Tidak menggunakan kata "jangan"

Ganti kata "jangan" dengan kalimat yang menunjukkan maksud orang tua.

Misalnya: jangan merengek! Coba bicara yang jelas, ya. Jangan teriak-teriak! Coba bicaranya yang pelan. Jangan lari-lari! Ayo, jalan saja, ya.

Jangan mainin HP mama! Mama pinjam Hpnya. Dedek main boneka saja, ya. Jangan nendang-nendang pintu! Kaki untuk berjalan. Kakinya untuk nendang bola saja yuk.

6. Gunakan seruan bersifat positif

Hindari berkata: awas, minggir, heh, hayo! Tapi ganti dengan astaghfirullah, hati-hati, maaf, bukan. Anak sering melakukan tindakan yang mengejutkan orangtua, sehingga secara spontan orangtua akan menyerukan kata-kata tertentu.

Seruan negatif atau kasar bisa diganti dengan seruan positif. Jika dibiasakan seruan positif akan reflek kita ucapkan saat terkejut. Misalnya: Awas jatuh! diganti hati-hati. Minggir sebentar! diganti maaf, Mama bawa air panas. Heh, temannya kok dipukul! tapi diganti Maaf, tangan untuk menulis, ya.

7. Tetap ungkapkan kasih sayang

Ketika suasana sudah tenang, sampaikan dengan lemah lembut alasan mengapa tadi orangtua memarahi anak. Lalu meminta maaf dan memohon kepada anak agar tidak mengulangi perbuatannya.

Selanjutnya, ungkapkan kasih sayang dengan sentuhan, misalnya dengan pelukan, kecupan, usapan di tangan, di kepala, di bahu atau di punggung.

Misalnya: "Kak, maaf tadi Mama marahin Kakak. Lain kali kalau pergi main pamit atau bilang dulu ya. Kan Mama kuatir terjadi sesuatu dengan Kakak." "Dek, maaf tadi Papa marahin Dedek. Lain kali main dengan mainan Dedek ya, bukan dengan laptop Papa, karena laptop Papa buat keperluan kerja."

Demikianlah hal-hal yang perlu dicermati orangtua saat memarahi anak. Sebelumnya, mulai coba lewat menasehati dengan baik dan lembut.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ingin Memarahi Anak? Orangtua, Perhatikan Dulu 7 Hal Ini

Penulis Albertus Adit | Editor: Yohanes Enggar Harususilo

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved